Sabtu 06 Aug 2022 22:05 WIB

Tips Berkarier di Industri Teknologi

Permintaan akan sumber daya manusia (SDM) di industri teknologi terus meningkat.

Rep: Vina Anggita (swa.co.id)/ Red: Vina Anggita (swa.co.id)
Karier reknologi
Karier reknologi

Permintaan akan sumber daya manusia (SDM) di industri teknologi terus meningkat. Banyak bidang pekerjaan trendy atau kekinian, yang 10 tahun lalu belum ada, tapi sekarang menjadi profesi yang paling dicari di bursa kerja. Untuk itu, penting mengembangkan kemampuan diri dan belajar menambah skill. Pasalnya saat ini supply (SDM yang tersedia) di industri teknologi tidak terlalu banyak.

Hal ini disampaikan Associate Director HRBP & Perfomance Fuse Sukmawati, dalam webinar bertajuk 'Career Development 101: Breaking into the Tech Industry' beberapa waktu lalu.

Sukmawati menjelaskan, industri teknologi tak melulu tentang coding atau pemrograman. Pencari kerja yang datang dari latar belakang pendidikan dan pengalaman non-teknologi juga punya kesempatan, asalkan mau meningkatkan kemampuan diri. Misalnya, profesi product manager diisi oleh talenta yang berlatar belakang administrasi bisnis, ilmu manajemen ataupun manajemen produk. Seseorang dengan latar belakang ilmu komunikasi juga bisa menjadi seorang digital marketer atau SEO specialist.

"Teknologi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Untuk itu, kita perlu beradaptasi, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri. Untuk bisa bekerja di industri teknologi, harus belajar banyak hal baru, ikut bootcamp, miniclass. Banyak juga lembaga atau institusi yang menawarkan training ataupun webinar gratis," ungkap wanita lulusan Universitas Indonesia ini.

Selain meningkatkan kemampuan diri, penting juga untuk mempersiapkan diri. Beberapa di antaranya yakni melakukan riset terhadap perusahaan yang dilamar, mengerti lingkup kerja jabatan yang dilamar, serta mengetahui kelebihan dan kelemahan diri.

Dalam kesempatan ini, Sukmawati juga berbagi tips untuk para fresh graduate yang belum punya pengalaman riil di dunia kerja. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar cepat mendapatkan pekerjaan. Pertama, membuat Curriculum Vitae (CV) yang menarik. CV yang menarik adalah nilai tambah bagi pelamar kerja. Ia juga menyarankan agar CV menggunakan bahasa Inggris sehingga bisa dibaca oleh semua pihak.

"Ketika satu lowongan dibuka, email lamaran yang masuk bisa berjumlah ratusan. Yang pertama kali dibuka tentu saja CV, bagaimana isi CV bisa menggambarkan profil pelamar secara keseluruhan. CV yang menarik akan menentukan apakah perekrut akan memproses lebih lanjut atau tidak," ujar Sukmawati.

Kedua, aktif melamar pekerjaan. Banyak orang yang sedang mencari kerja, sedangkan lowongan pekerjaan yang tersedia terbatas. Semakin sering dan semakin banyak lowongan yang dilamar, kemungkinan profil seseorang dilihat oleh perekrut akan semakin besar.

Ketiga, fokus dengan kualifikasi pekerjaan. Pelamar kerja sebaiknya fokus melihat kualifikasi serta syarat dari lowongan pekerjaan yang tersedia. Tak hanya itu, pelamar juga harus punya pengetahuan tentang perusahaan yang dilamar.

"Saya sering melihat, fresh graduate terkadang tidak melihat kualifikasi pekerjaan yang diinginkan dengan baik. Misalnya, fresh graduate melamar pekerjaan yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun atau level manajer. Ada kemungkinan besar CV tidak akan diproses," ujar Sukmawati.

Keempat, memperluas jaringan (networking). "Semakin banyak bertemu orang, semakin luas relasi. Maka, bisa jadi orang-orang itu yang akan membuka jalan kita untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi-posisi pekerjaan yang baru," katanya.

Kelima, be ready for anything. Fresh graduate harus menerima segala hal yang mungkin terjadi, misalnya tentang penempatan kerja. Ketika dalam proses rekrutmen menyatakan siap untuk ditempatkan di luar kota, komitmen itu harus tetap dipegang saat kita diterima kerja. Dari sejumlah pengalaman yang terjadi, Sukmawati mencatat banyak pelamar kerja yang lantas batal menerima pekerjaan karena tidak siap ditempatkan di luar kota.

Terakhir, berusaha dan berdoa. Industri teknologi menuntut talenta yang bisa beradaptasi. Karena itu, Sukmawati mendorong fresh graduate agar selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri, misalnya dengan mengikuti dan memperdalam ilmu-ilmu baru lewat bootcamp, kursus ataupun webinar.

"Satu hal yang tak kalah penting adalah percaya dengan diri sendiri untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Pahami dan sayangi diri sendiri, ketahui kekuatan dan kelemahan diri. Kalau punya kekurangan, sebaiknya diperbaiki agar tidak stuck di titik itu," tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement