Kemajuan teknologi dapat memudahkan pengenalan budaya ke banyak orang. Sekarang ini masyarakat dapat memanfaatkan media sosial untuk menunjukkan kebudayaan di sekitarnya.
“Kuncinya adalah kita harus mengetahui, memahami, dan melestarikan. Salah satu cara melestarikan adalah kita bisa memproduksi budaya kita sendiri,” kata Dosen Fikom Unitomo, Dr. Nur’annafi Farni Syam Maella, S.I.Kom, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (22/7/2022).
Baca Juga: Mendag: Digitalisasi Pasar Bertujuan agar Pasar Rakyat Punya Marketplace
Setiap wilayah di Indonesia pasti punya kearifan lokal dan warisan budaya yang bisa dijadikan konten. Mulai dari tari tradisional, makanan, cara bicara, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Ini bisa diangkat dan ditransformasi menjadi konten di media sosial.
Konten-konten budaya setiap daerah juga bisa dikolaborasikan. Sehingga masyarakat semakin mengetahui keragamanan budaya Indonesia. Adanya konvergensi media juga tidak menutup kemungkinan konten tersebut diketahui orang asing.
“Dengan mengenalkan konten budaya-budaya di setiap tempat di Indonesia menunjukkan kita kaya,” kata Nur’annafi.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi. Kemudian Dosen Fikom Unitomo, Dr. Nur’annafi Farni Syam Maella, S.I.Kom, M.I.Kom, serta Dosen UINSATU, Japelidi, Dimas Prakoso.
Baca Juga: Ade Armando Blak-blakan, Langkah Roy Suryo Hina Jokowi "Harus Dibayar Mahal"
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.