Sabtu 30 Jul 2022 07:17 WIB

Bahayanya Jejak Digital di Media Sosial, Resikonya Gak Main-main!

Ternyata jejak digital tak seperti yang diduga, bisa jadi sangat berbahaya untuk jangka pangjang, khususnya di media sosial.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Media Sosial (Unsplash/dole777)
Media Sosial (Unsplash/dole777)

Media sosial merupakan platform tempat berbagi segala sesuatu, belajar, berinteraksi memperluas pertemanan dengan orang di seluruh penjuru dunia dan juga bisa berfungsi sebagai media untuk mempromosikan atau berbisnis.

"Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam manfaat media sosial dalam kegiatan digital," ujar Trainer, Digital Marketing, Diaz Yasin saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Tengah Fokus Bangun Ekosistem Digital Syariah, BTPN Syariah Berhasil Raup Laba Rp856 Miliar

Setiap pengguna dapat mengoptimalkan penggunaan perangkat digital dan media sosial sehingga dapat memanfaatkan informasi yang tersedia untuk konten positif dan membangun. Mampu menyeleksi, memverifikasi informasi dan menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama.

Namun dari aktivitas di media sosial, ada bahaya yang ditimbulkan dari jejak digital. Meliputi digital exposure, akses bebas dari orang-orang tidak bertanggung jawab. Hal ini bisa berakibat pada kerugian seperti pencurian identitas atau tindakan kriminal lainnya. Kemudian phising yaitu serangan manipulatif yang bisa membahayakan pengguna dengan membobol data-data penting seperti rekening atm, atau file berharga di tempat kerja.

Baca Juga: Gemborkan Digitalisasi, Laporan Keuangan Bank Mandiri Kinclong!

Tak kalah penting dari jejak digital yang ditinggalkan saat beraktivitas di ruang digital adalah reputasi profesional. Di mana bisa saja unggahan lama yang bersifat pribadi, komentar, bisa memengaruhi karena dinilai tidak sopan, rasis, atau menyinggung SARA.

Lebih jauh, dia pun memberikan tips untuk mengurangi jejak digital seperti memeriksa ketersediaan informasi pribadi di internet dengan mengeceknya di Google. Kemudian mengatur privasi di perangkat terkait izin akses, memeriksa cookies pada perangkat, menggunakan kombinasi password yang kuat serta rutin menggantinya. Menghapus aplikasi yang tidak terpakai agar data tidak tertinggal dan disalahgunakan. Ingatkan selalu agar selalu mengunggah sesuatu yang positif di media sosial, gunakan akun berbeda untuk bekerja, pendidikan, maupun berbelanja dan selalu mengupdate sistem operasi atau antivirus.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Peruri Berkomitmen Dampingi Transformasi Digital Pemerintah Melalui Layanan Security Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pandu Digital Indonesia, Business Coach, Pandu Digital Indonesia, Ismita Putri. Kemudian Trainer, Digital Marketing, Diaz Yasin, serta Pegiat Literasi Digital Rofidatul Hasanah, S.Ak.

Baca Juga: Ada Kesenjangan Peraturan Data, Perkembangan Ekonomi Digital ASEAN Bisa Terhambat

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement