Sabtu 30 Jul 2022 14:53 WIB

Mengapa Parang Gurdha Disebut Batik Penggembira Muktamar?

Mengapa Parang Gurdha Disebut Batik Penggembira Muktamar?

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Mengapa Parang Gurdha Disebut Batik Penggembira Muktamar? - Suara Muhammadiyah
Mengapa Parang Gurdha Disebut Batik Penggembira Muktamar? - Suara Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tepat di Hari Jumat (29/7), Suara Muhammadiyah (SM) secara resmi meluncurkan produk terbarunya sebagai buah dari kreativitas karyawan-karyawati SM. Batik tersebut bernama Batik Parang Gurdha, Batik Muhammadiyah Penggembira Muktamar. Batik ini cukup dibilang unik dan langka.

Hal ini bisa ditinjau dari sudut desainya. Motif parang memiliki nilai historis yang sakral yang memiliki makna berarti tebing atau lereng. Motif ini cenderung memiliki simbol yang bermuatan ombak laut, artinya pola geometrisnya saling terhubung dan tidak terputus membentuk diagonal. Secara filosofis memiliki makna yang tangkas, waspada dan kontinyusitas sehingga diharapkan mampu mengupayakan kesejahteraan, berbuat kebaikan maupun menjaga tali silaturahim bersama.

Muhammadiyah telah melewati berbagai zaman yang berbeda mulai dari masa kolonial, kemerdekaan, orde baru, reformasi hingga saat ini masih berdiri kokoh dan terus berkembang. Dengan membawa spirit islam berkemajuan, dengan makna yang universal, Muhammadiyah memiliki peran untuk membentuk peradaban yang utama.

Sementara itu, “Gurdho” atau garuda adalah memiliki makna dan bentuk garuda, melambangkan kekuatan yang besar, termasuk menjadi simbol utama persatuan dan kesatuan bangsa. Menggunakan lambang gurdho ini akan memberikan kesan yang kuat dalam menjaga tali silaturahim dan persaudaraan bersama yang kuat dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda, sehingga mampu menciptakan persatuan, perdamaian dan kebersamaan.

Sebagaimana Muhammadiyah, diusianya yang akan menginjak 110 tahun di tahun ini telah menjadi bukti kuat akan eksistensinya menunjung tinggi dalam menjaga keutuhan persyarikatan maupun kebangsaan. Dari nilai persatuan tersebut, kemudian Muhammadiyah berkembang melalui amal usahanya, Muhammadiyah memberikan kekuatan untuk ikut serta mendorong peningkatan kesejahteraan, perkembangan ilmu pengetahuan serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berlandaskan pada akhlakul karimah.

Batik ini menggunakan dua warna utama dalam pembuatannya. Warna hijau memiliki makna yang sejuk dan melambangkan alam yang segar, sehingga diharapkan bisa memberikan ketenangan, keberuntungan, dan kesehatan.

Warna hijau juga selaras dengan warna Muhammadiyah, sebagaimana KH Ahmad Dahlan memilih warna hijau, warna yang ditawarkan oleh Allah SWT kepada umat muslim yang senantiasa melaksanakan amal sholeh. Sementara itu, untuk warna coklat menjadi warna khas utama batik ini, yang dianggap memiliki unsur keterikatan dengan bumi akan memberikan kesan yang aman, nyaman dan hangat. Coklat adalah warna alami yang bisa memberikan kekuatan dalam pondasi kehidupan.

Untuk itu, dapatkan segera batik Parang Gurdha di Toko Suara Muhammadiyah maupun melalui jaringan Suara Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia. Informasi lebih lanjut, bisa menghubungi nomor : 081-904-18-2008. (Cris/Riz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement