BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dua mahasiswa program studi Akuntansi UM Bandung berhasil menjadi yang terbaik pada Reels Video Competition National Taxtival 2022.
Siapa mereka? Ya, Salsabila Yunanda dan Qori Rahayu Rahmawati. Salsabila Yunanda menjadi juara 1, sedangkan Qori Rahayu Rahmawati juara 2.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tax Centre Universitas Majalengka, KPP Pratama Kuningan, dan KP2KP Majalengka di Gedung Wisma Hikmah Majalengka pada Senin (25/07/2022) lalu.
Salsabila Yunanda mengatakan, dalam video karyanya itu dia menjelaskan tentang pentingnya membayar dan kegunaan pajak dalam pembangunan bangsa.
”Tidak hanya itu, dalam video tersebut juga aku mengajak para generasi milenial untuk patuh dalam membayar pajak demi keberlangsungan dan kemajuan negara ini,” ucap Salsa Yunanda, Rabu 28 Juli 2022.
Dalam penjelasan video itu, Salsa Yunanda juga mengupas bahwa pada 2021 pajak menjadi kontribusi bagi pendapatan negara sebesar 103,9% (1.277,5 trilliun) dari keseluruhan pendapatan negara sebesar 2.003,1 trilliun.
Oleh karena itu, kata Salsa Yunanda, pajak merupakan tulang punggung bangsa dalam pembangunan infrastruktur, jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, serta keamanan dan pertahanan negara.
Teknologi yang semakin maju, sambung Salsa Yunanda, memudahkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesadaran membayar pajak.
”Ditambah dengan berbagai kemudahan lainnya seperti aplikasi pembayaran pajak yang bisa dilakukan online sehingga tidak ada alasan untuk malas membayar pajak,” ucapnya.
Salsa Yunanda mengaku mempersiapkan lomba ini dalam waktu singkat. Dia hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima jam untuk penyusunan materi termasuk juga take video dan mengeditnya.
Adapun Qori Rahayu Rahmawati yang menyabet juara 2 lomba ini, dalam videonya, menerangkan bahwa para pembayar pajak tidak serta merta memperoleh manfaat atau imbalan secara langsung dari pembayaran pajak yang telah dilakukan.
”Berdasarkan undang-undang, para pembayar pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan hasil pajak digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat,” tutur Qori Rahayu Rahmawati.
Agar generasi milenial patuh dan taat membayar pajak, kata Qori Rahayu Rahmawati, harus terlebih dahulu diberi edukasi dan pemahaman mengenai pajak.
Cara penyampaiannya pun, tambah Qori Rahayu Rahmawati, bisa melalui perlombaan seperti yang sedang diikuti oleh dirinya.
Bisa juga melalui media sosial atau artikel agar generasi milenial dapat mengerti dam paham pentingnya bayar pajak.
”Jadi, kalau mereka sudah tahu dan paham soal pajak, aku yakin, secara otomatis mereka juga akan membayar kewajibannya,” pungkas Qori Rahayu Rahmawati.
Terakhir, Salsabila Yunanda dan Qori Rahayu Rahmawati juga berharap program studi Akuntansi UM Bandung semakin maju dan konsisten menciptakan generasi unggul dan berkemajuan. (Firman Katon)