Ahad 07 Aug 2022 13:39 WIB

Dahsyat! Netizen Habiskan 8 Jam Sehari untuk Main Medsos

Menurut riset, rata-rata pengguna medsos menghabiskan waktu sekitar 8 jam lebih per hari di dunia maya. Sila baca di sini.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Media Sosial (Unsplash/Mert Kahveci)
Media Sosial (Unsplash/Mert Kahveci)

Pengguna internet terus bertambah, menurut riset We Are Social kini sudah ada 204,7 juta orang atau sekitar 73,7% dari total penduduk Indonesia. Di antaranya, paling banyak menggunakan What'sApp, YouTube, Facebook, Instagram, TikTok dan rata-rata menghabiskan waktu sekitar 8 jam lebih per hari untuk media sosial tersebut.

"Hari ini menurut riset punya kecenderungan mengonsumsi informasinya lebih dalam bentuk visual atau video daripada teks," kata Praktisi Media, Tim Media Sekretariat GUSDURian, Ahmad Fatin, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Senin (1/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Keluh Kesah di Dunia Digital, Sulitnya Menyaring Informasi di Internet

Adapun dalam lanskap digital pada mesin pencarian, saat ini sebenarnya pengguna dapat menggunakan banyak platform selain Google, Yahoo, dan Yandex termasuk mesin pencarian terbesar di Rusia. Meskipun Google saat ini menjadi favorit kebanyakan orang karena akan menghubungkan kebiasaan penggunanya, pilihan lain seperti Ecosia dan Yandex juga memiliki kelebihan lainnya.

Melalui mesin pencarian seperti Google Image, pengguna juga dapat mengecek fakta kebenaran informasi. Fitur ini bisa jadi pencegahan terkena berita hoaks dalam menggunakan media sosial. Untuk media sosial pengguna juga dapat memaksimalkan fitur-fitur yang ada sebab setiap media sosial juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

"Seperti Facebook mempunyai jumlah pengguna yang terbanyak, tetapi heterogen sehingga informasi yang muncul terlalu beragam," katanya lagi.

Kemudian Instagram memiliki banyak fitur menarik, dengan kualitas gambar dan video yang diunggah lebih baik. Namun, Instagram terbatas pada gambar dan video.

Twitter memiliki kelebihan mendistribusikan konten secara ringkas, tetapi kekurangannya terbatas karakter huruf. Sementara, YouTube menyajikan informasi berupa video dengan durasi tidak terbatas, tetapi konten video terlalu beragam dan ada pop up iklan.

Baca Juga: Manfaatkan Dunia Digital, Jangan Tunggu Budaya Indonesia Diklaim Negara Tetangga

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Wakil Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bekasi Raya, Kristien Mey; Kabid Program & APTIKA RTIK Surabaya, Mei Sya Ardhi; serta Praktisi Media, Tim Media Sekretariat GUSDURian, Ahmad Fatin. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement