Sabtu 06 Aug 2022 21:58 WIB

Begini Cara Mewaspadai Dampak Negatif Internet

Dampak negatif internet memang menjadi tantangan yang harus dihadapi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Internet (Unsplash/Frederik Lipfert)
Internet (Unsplash/Frederik Lipfert)

Sejak digitalisasi, masyarakat tak bisa lepas dari keberadaan internet yang bagaikan dua mata pisau. Ada dampak negatif internet yang mesti diwaspadai, di samping manfaat positifnya sebagai sarana pendidikan dan ekonomi untuk mendapatkan pengetahuan, berbagi ilmu, menjalin persahabatan, mendukung kegiatan bisnis, pemerintahan, juga hiburan. 

"Pengguna internet harus memiliki kompetensi saat mengakses, menyeleksi, dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital," kata Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Selasa (2/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima. 

Baca Juga: Keluh Kesah di Dunia Digital, Sulitnya Menyaring Informasi di Internet

Selain itu masih banyak keterampilan lainnya seperti memahami etika berinternet agar dapat membentengi diri dari tindakan negatif, serta kompetensi saat memproduksi dan mendistribusikan konten. Lebih lanjut dia mengatakan, sekarang ini seringkali kita bukannya kesulitan mencari informasi, tetapi sulit menyaring, menyeleksi informasi. 

Menurutnya, informasi di internet bagaikan aliran deras yang jumlahnya sangat banyak sehingga harus diteliti kebenaran faktanya. Terutama mengenai hoaks, ujaran kebencian, isu yang menyangkut Suku, Agama, dan Ras (SARA) terbilang sensitif untuk dibahas. 

Semua hal tadi juga diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks yang bisa menggangu keamanan nasional. Setiap pengguna juga harus berhati-hati dan berkaitan membangun relasi sosial yang baik dengan menerapkan etika saat berinterney.

Masih ada kompetensi berkolaborasi data maupun informasi dengan aman dan nyaman di internet juga berhubungan dengan aspek keamanan digital. Di mana pengguna harus memiliki keahlian dalam mengamankan perangkat digital hardware maupun software dan termasuk melindungi data pribadi dari pencurian. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Tak Ingat Etika, Maraknya Cyberbullying di Internet Bikin Miris!

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Wakil Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Bekasi Raya, Kristien Mey, serta Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, dan Praktisi Media, Ahmad Fatin. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement