Ahad 07 Aug 2022 13:10 WIB

Guys Waspada Ya, Hacker Mengincar Unggahan Pengguna di Media Sosial

Pengguna internet maupun media sosial dihadapkan pada satu tantangan bahaya era digital yaitu masih banyaknya hacker yang mengancam.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi seorang peretas. (Getty Images/iStock)
Ilustrasi seorang peretas. (Getty Images/iStock)

Kebebasan berekspresi di era digital saat ini semakin tak terkendali. Meskipun kebebasan berekspresi merupakan hak asasi setiap individu, namun jika kebablasan dapat menyebabkan kerugian apabila informasi pribadi dicuri dan disalahgunakan.

"Apa yang kita bagikan di sosial media itu jadi bahan untuk para hacker. Gerak gerik kita di sosial media itu dipantau oleh orang-orang yang punya niat jahat itu," kata Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Rabu (3/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Amerika: Jika Anda Punya Informasi Hacker Jahat Korea Utara, Kami Beri 10 Juta Dolar

Dia mengatakan, kebebasan berekspresi merupakan hak setiap orang untuk mencari, menerima, menyebarkan informasi dan gagasan dalam bentuk apapun dengan cara apapun. Termasuk ekspresi lisan, tercetak, maupun melalui materi audiovisual, serta budaya, artistik, maupun politik. 

Namun, mengingat bahayanya internet serta dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari informasi pribadi tersebar harus membuat pengguna berhati-hati dalam mengunggah foto, informasi pribadi seperti alamat rumah, tempat bekerja, dan anggota keluarga. Setiap orang harus mengingat batasannya, jika terlalu over sharing maka bisa diincar oleh pelaku kejahatan dunia maya. 

"Kewajiban kita untuk menjaga diri sendiri juga. Sama seperti di dunia nyata juga teman-teman, kita bebas berbicara bertingkah laku namun harus ada batasannya," katanya lagi. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Asah Kemampuan dan Buka Masa Depan Talenta Handal Bidang IT, TechConnect Hackathon Kembali Digelar

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina dan Dosen Stikosa AWS, E. Rizky Wulandari, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement