Senin 08 Aug 2022 09:07 WIB

Memahami Perbedaan Investasi Obligasi dengan Saham

Memahami Perbedaan Investasi Obligasi dengan Saham

Rep: Editor (swa.co.id)/ Red: Editor (swa.co.id)
Ilustrasi investasi obligasi (sumber: Shutterstock)
Ilustrasi investasi obligasi (sumber: Shutterstock)

Investasi Obligasi dan Saham

Di zaman yang sudah semakin maju dan berkembang ini, terdapat berbagai instrumen investasi. Ada investasi saham, reksa dana, obligasi, P2P lending, emas, dan sebagainya.

Salah satu investasi yang cukup ramai diperbincangkan adalah investasi saham dan obligasi. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang perbedaan investasi saham dan obligasi. Sebagai investor, tentunya Anda wajib mengetahui perbedaannya sebelum Anda berinvestasi.

Secara sederhana, saham itu merupakan suatu bentuk kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan obligasi merupakan surat utang dikeluarkan oleh perusahaan atau instansi pemerintah.

Untuk lebih lengkapnya, yuk simak perbedaan investasi obligasi dan saham berikut.

Jenis Saham dan Obligasi

Sebelum mengetahui perbedaan investasi saham dan obligasi, ketahui dulu jenis saham dan obligasi. Berikut jenis saham dan obligasi yang perlu Anda ketahui.

#1 Jenis Saham

#2 Jenis Obligasi

Perbedaan Investasi Saham dan Obligasi

Kali ini rubrik Finansialku akan berbagi informasi tentang perbedaan investasi saham dan obligasi. Berikut perbedaannya.

#1 Pengertian Singkatnya

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa saham adalah kepemilikan suatu perusahaan sedangkan obligasi adalah surat utang.

#2 Badan yang Mengeluarkan Saham dan Obligasi

Badan yang mengeluarkan saham biasanya adalah perusahaan terbuka. Sedangkan obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.

#3 Keuntungan yang Diperoleh Pemegang Saham dan Obligasi

Perbedaan investasi saham dengan obligasi dilihat dari keuntungan yang diperoleh. Keuntungan pemegang saham adalah dalam bentuk dividen. Sedangkan pemegang obligasi memperoleh keuntungan dalam bentuk bunga pembayaran utang atau yang disebut kupon.

#4 Jangka Waktu

Untuk jangka waktu, pemegang saham dapat dikatakan tidak terbatas karena Anda tetap bisa memilikinya selama perusahaan tersebut tidak bangkrut atau melakukan buy back (pembelian kembali atas sahamnya).

Sementara obligasi memiliki jangka waktu tertentu dan hari jatuh tempo tersebut sudah ditentukan.

#5 Keuntungan yang Dibagikan

Untuk saham, keuntungan atau dividen hanya dibagikan apabila perusahaan mengalami keuntungan. Sedangkan untuk obligasi, penerbit obligasi wajib membayarkan utangnya kepada pemilik obligasi atau mendapatkan bunga kupon secara rutin dan pasti.

Oleh karena itu, keuntungan pemilik saham cenderung sulit untuk diprediksi karena jumlahnya tergantung dari besarnya keuntungan perusahaan. Sedangkan obligasi memiliki keuntungan yang tetap, jadi tidak dipengaruhi oleh untung atau ruginya perusahaan.

#6 Sisi Perpajakan

Dari sisi perpajakan, dividen saham adalah bagian dari laba perusahaan yang sudah dipotong pajak. Sementara obligasi, bunga dikeluarkan terlebih dahulu sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan.

#7 Risiko

Secara risiko, investasi saham jauh lebih besar dari investasi obligasi. Hal ini dikarenakan harga saham sangat fluktuatif dan sensitif terhadap kondisi ekonomi mikro dan makro.

Sedangkan investasi obligasi memiliki risiko yang dapat dikatakan cukup rendah karena penerbit obligasi sudah terikat pada kewajiban untuk membayar utang mereka.

#8 Hak Suara

Perbedaan investasi Saham dengan obligasi dilihat dari segi hak suara. Pemegang saham memiliki hak suara di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan pemegang obligasi tidak memiliki hak suara pada perusahaan.

#9 Tingkat Keuntungan

Secara tingkat keuntungan, keuntungan yang dimiliki oleh pemegang saham lebih tinggi daripada pemegang obligasi. Sesuai dengan prinsip high risk high return dimana semakin tinggi risikonya maka semakin tinggi keuntungannya.

#10 Jika Perusahaan Bangkrut

Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka kepemilikan saham menjadi tidak berharga karena pembagian keuntungan perusahaan akan terputus.

Dengan kata lain, ketika perusahaan bangkrut kemungkinan besar, Anda akan kehilangan saham yang sudah Anda investasikan di perusahaan tersebut.

Jadi, jangan asal memilih perusahaan ya. pilihlah perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus untuk meminimalisasi risiko kebangkrutan.

Sedangkan apabila perusahaan yang menerbitkan surat obligasi mengalami kerugian maka, pemegang obligasi akan diutamakan untuk pelunasan piutangnya.

Selain itu, apabila terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham akan memiliki klaim yang inferior (kebagian hanya sisa-sisa dari hasil pembubaran). Sedangkan untuk obligasi, pemegangnya memiliki klaim terlebih dahulu terhadap aset perusahaan.

#11 Cara Memperolehnya

Saham lebih mudah diperoleh karena saham tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan obligasi cukup sulit untuk diperoleh karena tidak ditawarkan di BEI. Namun, untuk hal ini Anda tidak perlu kuatir.

Di zaman yang sudah semakin modern ini Anda dapat membeli saham ataupun obligasi secara online. Sekarang sudah terdapat berbagai aplikasi yang menjadi broker untuk membeli saham maupun obligasi.

Memilih Investasi yang Tepat

Setelah mengetahui perbedaan dari investasi saham dan obligasi maka sekarang Anda sudah semakin mengenali keduanya?

Dengan mengetahui perbedaannya, maka Anda dapat memutuskan investasi apa yang akan Anda pilih. Baik saham maupun obligasi, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. (Sumber : Finansialku.com

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement