Sabtu 13 Aug 2022 15:30 WIB

Naik-Turun Harga Bitcoin, Inflasi AS Jadi Patokannya

Akibat dari ini, BTC akan mengalami penurunan yang sangat signifikan jika gagal untuk menaikkan harga di pasar. Selengkapnya klik di sini.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bitcoin. (Unsplash/Andre Francois Mckenzie)
Bitcoin. (Unsplash/Andre Francois Mckenzie)

Harga Bitcoin (BTC) jatuh sebesar 4% dalam perdagangan pada Selasa (9/8/2022). Penurunan ini terjadi karena adanya perunan kepercayaan investor terhadap arah pasar kripto.

Selain BTC yang mengalami penurunan, cryptocurrency lain juga mengalami penurunan harga di pasar. Seperti Ether (ETH) yang turun sebesar 5%.

Dilansir dari Coindesk pada Rabu (10/8/2022) malam, para investor yang nampaknya mulai khawatir selama dua hari terakhir karena aset tradisional yang mengalami penurunan kini tengah menunggu laporan data inflasi Amerika Serikat yang dirilis pada Rabu melalui Indeks Harga Konsumen.

Baca Juga: Nilai Bitcoin Naik 2%, Industri Kripto Pun Bangkit Bersama

Aksi jual luas saham dan kripto di pasar tradisional dan digital yang dilakukan oleh para investor menunjukkan bahwa transaksi-transaksi ini adalah sebuah aksi preventif untuk mengurangi risiko menjelang laporan inflasi. Tindakan ini berguna untuk mengurangi risiko kerugian karena jika Indeks Harga Konsumen naik, maka harga aset tradisional dan digital akan turun.

Sebaliknya, jika terjadi penurunan inflasi, maka prospek kenaikan basis poin akan menurun dan pasar kripto akan secara positif merespons dengan naiknya harga mata uang kripto di pasar. Akibat dari ini, BTC akan mengalami penurunan yang sangat signifikan jika gagal untuk menaikkan harga di pasar.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement