Sabtu 13 Aug 2022 15:41 WIB

Ini Ciri Netizen yang Sudah Cakap Digital

Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat dalam lanskap digital, dan mesin pencarian.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Media Sosial (Unsplash/S O C I A L . C U T)
Media Sosial (Unsplash/S O C I A L . C U T)

Digitalisasi tak terhindarkan, kini hampir setiap aspek kehidupan menggunakan internet. Penggunanya pun terus bertambah setiap tahun, We Are Social pada Februari 2022 mencatat ada 204,7 juta atau sekitar 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia. 

Masyarakat pun dituntut untuk cakap digital agar dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. 

Baca Juga: Bangun Identitas Bisnis di Medsos dengan Berkolaborasi

"Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat dalam lanskap digital, mesin pencarian untuk mencari informasi, aplikasi percakapan dan media sosial serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital," ujar Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung, Mei Santi saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (9/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Dia mengatakan meski pengguna sudah lebih dari 70%, namun menurut Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, sub indeks keahlian dari tiga indikator Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia memiliki skor paling rendah sehingga harus terus ada peningkatan kompetensi dalam menggunakan media digital di semua aspek empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. 

Terkait kemampuan digital, pengguna harus bisa membedakan media sosial dengan aplikasi percakapan. Setelan dasar, penggunaan emoji, bagaimana melawan kabar bohong di internet, hingga saat memproduksi konten yang tidak boleh melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

Kemudian dalam kemampuan digital, mesin pencarian sebagai alat untuk mencari informasi dapat dimaksimalkan. Pengguna bahkan bisa melawan berita hoaks dengan mengeceknya di Google. Untuk pelajar, mahasiswa, akademisi dapat memanfaatkan Google Schoollar, dan menggunakan fitur pencarian yang lebih spesifik dengan berbagai cara. 

Baca Juga: Kemajuan Digitalisasi Memudahkan Setiap Orang Jadi Content Creator

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Enterpreneur dan Founder of Coffee Meets Stock Billy Tanhadi. Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung, Mei Santi. Serta Perawat Home Care dan Aktivis Pramuka Herpritha Febria Putri. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement