Jumat 19 Aug 2022 13:41 WIB

Penggunaan Energi Berlebih, Penambang Bitcoin AS dalam Pengawasan Ketat

Penambang Bitcoin di AS kini tengah dalam pengawasan yang ketat karena laporan yang diajukan ke Badan Perlindungan Lingkungan AS dan Departemen Energi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bitcoin. (Unsplash/Aleksi Raisa)
Foto: Warta ekonomi
Bitcoin. (Unsplash/Aleksi Raisa)

Tiga penambang Bitcoin (BTC) terbesar di Amerika Serikat, Core Scientific (CORZ), Riot Blockchain (RIOT), dan Marathon Digital (MARA), bersama dengan penambang Stronghold Digital (SDIG) menerima surat dari Komite Energi dan Perdagangan DPR AS terkait dengan dampak operasi penambangan terhadap lingkungan.

Dilansir dari Coindesk pada Jumat (19/8/2022), bagian dari surat tersebut mengatakan, "teknologi Blockchain memiliki janji besar yang dapat membuat informasi pribadi kami lebih aman dan ekonomi lebih efisien."

Baca Juga: Kuasai Pasar E-Commerce Amerika Latin, Mercado Libre Kini Luncurkan Cryptocurrency Baru

"Namun, konsumsi energi dan perangkat keras yang diperlukan untuk mendukung cryptocurrency berbasis [Proof-of-Wook] dapat, dalam beberapa kasus, menghasilkan eksternalitas yang parah dalam bentuk emisi berbahaya dan limbah elektronik berlebih (limbah elektronik)."

Para penambang BTC di AS kini tengah dalam pengawasan yang ketat, mengingat adanya laporan yang diajukan ke Badan Perlindungan Lingkungan AS dan Departemen Energi terkait dengan emisi dan konsumsi dari industri pertambangan kripto cukup signifikan dan perlunya pengurangan jumlah energi serta investasi pada energi yang lebih terbarukan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement