Ahad 28 Aug 2022 06:37 WIB

Berbekal Digital Marketing, UMKM Bisa Bersaing di Pasar Global

Pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia harus mampu mengeskplorasi dunia digital. Salah satunya dengan menguasai digital marketing.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Marketing Flatlay (Unsplash/Campaign Creators)
Marketing Flatlay (Unsplash/Campaign Creators)

Pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia harus mampu mengeskplorasi dunia digital. Salah satunya dengan menguasai digital marketing. Sehingga bisa bersaing dengan pasar global yang juga mulai mengarah ke digitalisasi.

Digital marketing merupakan strategi pemasaran menggunakan media digital dan internet. Kemajuan teknologi informasi membantu perusahaan menjangkau konsumen secara luas.

Baca Juga: Kolaborasi Kadin DKI Jakarta dengan Netzme Dorong Digitalisasi UMKM

“Dengan digital marketing pelanggan semakin percaya sama kita dan profit lebih naik, karena menghemat biaya promosi. Yang tadinya harus cetak brosur, sekarang semua e-katalog. Kemudian mudah mengenali trend pasar dan meminimalisir kehilangan target pasar,” kata Pendamping UMKM, Business Owner Founder Erfa Handmade, dan CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (25/8/2022).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Kristien menambahkan, ada tiga jenis digital marketing yang bisa dipelajari pelaku UMKM. Pertama adalah owned digital marketing, seperti website, mobile application, media sosial, blog, email marketing, dan brosur online.

Kemudian, ada earned digital marketing dengan memanfaat liputan atau ulasan yang didapat dari interaksi luar. Terakhir adalah paid digital marketing.

“Saya menyarankan bagi yang baru mulai UMKM, pakai dulu owned digital marketing sebesar-besarnya, semaksimal mungkin, kemudian gunakan paid digital marketing. Misal di Facebook pakai FB Ads atau Google Ads,” kata Kristien.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pendamping UMKM, Business Owner Founder Erfa Handmade, dan CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST. Kemudian Pengurus RTIK Sidoarjo, Guru Dharma Wanita 1, dan Direktur PT. IKABA, Ika Rahmawati, S.Kom, serta Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement