Ahad 28 Aug 2022 06:35 WIB

Simak Cara Atasi Komentar Negatif di Medsos

Media sosial menjadi tempat mencari teman baru dan membangun networking.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Media Sosial (Unsplash/Nathan Dumlao)
Media Sosial (Unsplash/Nathan Dumlao)

Media sosial menjadi tempat mencari teman baru dan membangun networking. Karena itu setiap individu berusaha menciptakan lingkungan media sosial nyaman dengan menghindari komentar negatif hingga perundungan digital (Cyberbullying).

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Program Manager Njombangan dan Dosen UNWAHA, Purbowo, S.Agr., M.P menyebutkan, ada dua upaya yang bisa diterapkan untuk menghindari cyberbullying di media sosial. Pertama adalah memblok akun yang melontarkan komentar negatif.

Baca Juga: Kolaborasi Kadin DKI Jakarta dengan Netzme Dorong Digitalisasi UMKM

“Kedua atur privasi media sosial. Kita buat media sosial menjadi privat, sehingga orang-orang yang bisa berkomentar dari lingkungan yang kita anggap baik dan percaya. Kita bisa terhindar dari komentar buruk apalagi bullying yang dapat menurunkan kenyamanan,” kata Purbowo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (25/8/2022).

Digital Marketer, Lim Sau Liang menambahkan, penanganan komentar negatif pada akun bisnis berbeda dengan personal. Sebuah perusahaan atau brand tidak boleh melakukan pemblokiran, apalagi menutup kolom komentar.

Sehingga cara menangani komentar negatif tersebut dengan membalasnya menggunakan kata-kata positif. “Balas sesopan mungkin, jangan dibawa personal, karena ini company jadi harus menjawab secara profesional, jangan bawa perasaan,” kata Lim.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Program Manager Njombangan dan Dosen UNWAHA, Purbowo, S.Agr., M.P, serta Jawara Internet Sehat & RTIK, Ulil Albab.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement