Sama seperti manusia, kucing juga bisa terserang berbagai virus dan penyakit, lho. Untuk itu, sebagai pemilik dan pecinta kucing, kamu perlu memerhatikan kesehatan si anabul. Di samping memberikan kasih sayang dan perawatan rutin terhadap bulu dan kukunya, memberikan vaksin untuk kucing juga perlu dilakukan.
Umumnya, vaksinasi dilakukan melalui alat suntik yang disuntikan pada bagian tubuh, namun ada juga beberapa vaksin yang diberikan dengan cara meneteskannya pada mata atau hidung.
Dengan memberikan vaksin kucing, sistem imun anabul pun jadi dapat beradaptasi untuk melindungi tubuh dari paparan virus dan infeksi yang membahayakan. Kamu tentu tidak ingin kucing kesayanganmu terserang penyakit yang dapat mengancam nyawanya bukan? Oleh karena itu, kamu wajib untuk memberikan vaksin pada kucing kesayanganmu.
Baca Juga: Vaksin Anjing, Segala Hal Penting tentang Jenis, Harga, dan Manfaatnya
Mengapa Kucing Perlu Divaksin?
Vaksin Kucing
Salah satu alasan utama kucing perlu divaksin adalah untuk mencegah penyakit menular yang jika dibiarkan dapat mengancam nyawa. Sama seperti vaksin pada manusia, vaksin kucing juga berfungsi untuk memperkuat sistem imun.
Dengan memberikan vaksin, tubuh kucing akan lebih siaga dan membentuk antibodi untuk melawan penyakit. Antibodi tersebut dapat terbentuk karena vaksin memuat komponen virus yang sudah dilemahkan.
Kapan Kucing Perlu Divaksin?
Vaksinasi pada kucing sendiri dapat mulai diberikan pada saat kucing berusia 8 - 10 minggu. Namun, perlu diketahui bahwa pemberian vaksin ini tidak dilakukan sekali saja. Kamu perlu memberikan vaksin pada kucing dalam 3 tahap sesuai dengan rentang usianya.
- Pertama, pada rentang usia 8 - 10 minggu.
- Kedua, pada saat kucing berusia 12 - 14 minggu.
- Terakhir, pada saat kucing berusia 20 minggu.
Nah, ketiga tahapan ini pun juga menggunakan jenis vaksin kucing yang berbeda-beda. Kira-kira jenis vaksin kucing itu ada apa saja, ya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Namun, sebelum itu, perlu diketahui bahwa sebaiknya hindari untuk melepaskan kucing bermain dengan bebas pasca pemberian vaksin. Hal ini perlu dilakukan supaya vaksin dapat bekerja dengan maksimal dan untuk menghindari terjadinya kontak dengan kucing lain yang mungkin sedang terinfeksi virus tertentu.
Baca Juga: Tips Merawat Anjing dan Kucing Peliharaan di Musim Hujan
Jenis-jenis Vaksin Kucing
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kucing perlu melakukan 3 tahapan vaksinasi yang berbeda-beda sesuai dengan rentang umurnya. Ketiga jenis vaksin kucing ini pun memiliki manfaat yang berbeda-beda.
Akan tetapi, pada umumnya vaksin kucing diberikan untuk menghindari 5 macam penyakit, yaitu Feline Panleukopenia, Feline Rhinotracheitis, Feline Calicivirus, Chlamydia, dan Rabies. Nah, berikut adalah jenis-jenis vaksin kucing yang perlu diketahui.
Jenis Vaksin
|
Penjelasan
|
---|---|
Tricat
|
Vaksin tricat merupakan vaksin tahap pertama yang diberikan pada saat kucing berusia 8 - 10 minggu. Vaksin yang satu ini bertujuan untuk menghindari penyakit-penyakit seperti:
|
Tetracat
|
Pada usia 12 - 14 bulan, kamu perlu membawa kucingmu untuk mendapatkan vaksinasi tahap 2. Jenis vaksin tahap 2 yang akan diterima anabul adalah vaksin tetracat.
Vaksin tetracat adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit-penyakit yang sama seperti pada vaksin tricat, yaitu Feline Panleukopenia, Feline Rhinotracheitis, dan Feline Calicivirus.
Hanya saja, ada tambahan fungsi, yaitu untuk mencegah virus Chlamydia. Virus Chlamydia merupakan virus yang dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan dan memunculkan gangguan konjungtivitis pada kucing, seperti mata merah, berair, dan belekan.
Infeksi virus ini bisa menular dan sangat berbahaya, oleh karena itu harus segera dihindari.
|
Rabies
|
Kamu mungkin mengenal Rabies sebagai virus yang dapat menyerang anjing. Tapi, tahukah kamu, ternyata kucing pun juga berpeluang terserang virus yang satu ini.
Virus Rabies merupakan virus yang dapat menyerang sistem saraf dan otak. Virus Rabies sendiri dapat menyerang kucing jika mereka terinfeksi langsung oleh hewan yang sedang terinfeksi virus Rabies, salah satunya melalui gigitan.
Untuk menghindari virus ini, kamu bisa memberikan vaksin Rabies sebagai tahapan vaksinasi ketiga saat kucing berusia 20 minggu.
|
Berapa Harga Vaksin Kucing?
Setelah kita sama-sama memahami manfaat, jenis, dan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin pada kucing, berikut adalah harga vaksin kucing 2022.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa harga vaksin kucing ini dapat berbeda-beda, tergantung pada tempat melakukan vaksinasi dan juga dokter yang menanganinya. Namun, secara umum kisaran harga vaksin kucing adalah sebagai berikut.
Umur
|
Jenis Vaksin
|
Penyakit
|
Biaya
|
---|---|---|---|
8 – 10 Minggu
|
Tricat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus
|
Rp80.000 hingga Rp200.000
|
Tetracat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Chlamydia
|
Rp180.000 hingga Rp210.000
|
|
12 - 14 Minggu
|
Tricat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus
|
Rp170.000 hingga Rp200.000
|
Tetracat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Chlamydia
|
Rp180.000 hingga Rp210.000
|
|
6 Bulan
(yang belum pernah diberi vaksin)
|
Tricat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus
|
Rp100.000 hingga Rp250.000
|
Tetracat
|
Feline panleukopenia, Feline rhinotracheitis, Feline calicivirus, Chlamydia
|
Rp180.000 hingga Rp210.000
|
|
20 Minggu
|
Rabies
|
Rabies
|
Rp100.000
|
Efek Samping Vaksin Kucing
Efek Samping Vaksin Kucing
Sama seperti manusia, pasca mendapatkan vaksin, kucing pun juga dapat mengalami beberapa efek samping.
Beberapa efek samping yang mungkin akan kucing rasakan pasca vaksinasi adalah sebagai berikut:
- Perubahan pola makan.
- Menurunnya nafsu makan.
- Muntah.
- Diare.
- Kesulitan bernapas.
Efek samping ini dapat dirasakan karena tubuh kucing sedang beradaptasi dengan vaksin yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi untuk melawan virus. Oleh karena itu, tak perlu khawatir jika efek samping masih dirasa wajar. Namun, jika efek samping lainnya dialami oleh anabul dan tak kunjung membaik, segera bawalah kucingmu ke dokter hewan terdekat.
Berani Memelihara Berarti Berani Bertanggung Jawab Atas Semua Kebutuhannya
Berkomitmen untuk merawat hewan peliharaan tentu bukanlah komitmen sembarangan. Memiliki hewan peliharaan berarti kamu bertanggung jawab untuk memenuhi segala kebutuhannya. Mulai dari pemenuhan peralatan, makanan, minuman, kebersihan tubuh dan lingkungan, hingga kesehatannya.
Salah satu bentuk pemenuhan kesehatan yang perlu kamu penuhi adalah pemberian vaksin. Pemberian vaksin ini penting untuk menghindari anabul dari virus-virus berbahaya yang dapat mengancam nyawanya.
Oleh karena itu, yuk, penuhi kebutuhan vaksin kucingmu!
Baca Juga: 5 Biaya Perawatan Kucing yang Harus Kamu Siapkan