Menabung dengan gaya? Investasi jawabannya.
Tapi, berinvestasi itu tidak boleh asal dan sembarangan loh. Karena salah berinvestasi cuman hanya memberikan kamu kerugian tanpa akhir. Untuk itu belajar strategi investasi sangat penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi apapun.
Salah satu bagian penting dari menyusun strategi investasi adalah dengan mengetahui dan memahami dengan jenis investasi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satunya adalah dengan memilih jenis investasi berdasarkan jangka waktunya.
Investasi berdasarkan jangka waktu dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
Jadi, apa itu investasi jangka panjang?
Baca Juga: Menabung Jadi Nyaman Setelah Mengetahui Pengertian, Manfaat, dan Jenis Investasi
Pengertian Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi di mana daya yang digunakan akan dijalankan terus menerus dan baru bisa dicairkan apabila jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal satu tahun). Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna mendapatkan penghasilan tetap.
Adapun beberapa tujuan investasi jangka panjang yaitu diantaranya:
Contoh Investasi Jangka Panjang
Setelah mengetahui tujuan dari kepemilikan investasi jangka panjang, kamu juga perlu mengetahui macam-macam investasi jangka panjang yang populer dimiliki di Indonesia. Contoh investasi jangka panjang antara lain:
Jika kamu memiliki saham, maka sudah bisa disebut sebagai owner atau pemilik perusahaan, tergantung seberapa besar porsi kepemilikannya. Saham dibagi menjadi 2 jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa merupakan keterangan kepemilikan sesungguhnya dari sebuah perusahaan.
Karena nilai emas yang lebih sering naik daripada menurun, maka jika berinvestasi emas selama 5 tahun, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang berkali lipat
Akses ORI juga kini telah semakin mudah, sebab beberapa bank milik pemerintah dan bank swasta ikut serta memasarkannya. Kamu bisa memulai investasi ini dari nilai yang cukup ringan, yakni mulai dari Rp 1 juta saja. Untuk masa jatuh temponya, ORI bisa dicairkan setelah 2 atau 3 tahun, tergantung perjanjian awal ketika membelinya.
Selain itu, ORI juga dijamin oleh negara, sehingga investor tidak perlu khawatir akan sejumlah dana yang disetorkan.
Reksadana bisa menjadi investasi yang menguntungkan karena memiliki keunggulan. Keunggulan reksadana sendiri ada pada banyaknya pilihan yang dapat diambil investor untuk menanamkan uangnya, yaitu saham, obligasi, atau pasar uang.
Kamu sebagai investor tinggal memilih instrumen investasi yang paling cocok dengan resiko yang sanggup ditanggung.
Di dalam asuransi unit link, dana nasabah ibaratnya dipecah dan dimasukkan ke dalam dua keranjang, sebagian masuk keranjang premi asuransi untuk keperluan proteksi atau perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan asuransi ke manajer investasi agar dikelola sebagai investasi, biasanya di reksadana.
Namun, investasi ini membutuhkan dana yang besar, mengingat harga sebuah rumah sekarang sudah menginjak harga ratusan juta hingga miliaran rupiah. Meskipun begitu, cobalah manfaatkan produk kredit pembelian properti seperti KPR yang bisa membantumu dalam memiliki properti yang diinginkan.
Perusahaan yang masuk dalam kategori market cap, seperti perusahaan BUMN, perbankan swasta, maupun perusahaan asing. Pendapatan perusahaan kategori ini cukup stabil, jadi benefit yang diberikan kepada masyarakat pun sangat menggiurkan. Biasanya akan ada pembagian keuntungan atau dividen dalam jumlah menarik.
Di sisi lain, laporan keuangan dapat mencerminkan tren pertumbuhan dari emiten yang bersangkutan. Tentang bagaimana cara membaca laporan keuangan dapat kamu cari di internet, sehingga kamu tidak asal menyimpulkan nantinya.
Dalam praktik bermain saham, sebenarnya bisa untuk mengaplikasikan satu teknik saja. Namun, akan lebih baik apabila kamu paham keduanya karena hasil dari satu analisis kurang akurat.
Jadi, penting untuk memilih saham yang pergerakan harganya wajar. Saham ini biasanya diisi oleh emiten yang nilai kapitalisasi pasarnya besar. Terutama kalau kamu tidak sempat untuk memantau pergerakan harga saham setiap hari, pilihlah saham-saham big cap yang dapat meminimalisir kerugian.
Naik atau turun, ini adalah risiko bermain saham. Maka pilihlah saham yang ada volume perdagangannya setiap hari, bukan saham yang “tidur”. Sebab, tidurnya saham akan menghambat potensimu untuk mencari keuntungan karena modal tidak dapat diputar.
Banyak lot yang dibeli sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasar kala itu, dan kemungkinan untuk comeback di masa mendatang. Meskipun ke depannya pergerakan harga saham tersebut lambat, tapi ada potensi untuk untung. Bisa dikatakan keuntungan tersebut untuk membayar kesabaranmu selama menunggu harga sahamnya naik.
Memang tidak mudah untuk bersikap konsisten karena banyak hambatannya. Misalnya saat pasar menunjukkan pergerakan negatif, yakin mau konsisten menambah modal? Makanya konsistensi tersebut harus dibarengi dengan analisis yang baik agar kamu tahu kapan waktu terbaik untuk masuk.
Jenis Risiko
|
Keterangan
|
---|---|
Risiko Pasar
|
Risiko pasar terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Risiko pasar akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari. Hal-hal yang mempengaruhi risiko pasar diantaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar.
|
Risiko Suku Bunga
|
Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang adalah risiko yang muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga. Pada umumnya jika terjadi kenaikan suku bunga maka berbanding terbalik dengan harga obligasi yang akan menurun. Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang umumnya bisa diukur berdasarkan jangka waktu obligasi.
|
Risiko Inflasi
|
Risiko Inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli. Hal ini terkait dengan naiknya harga konsumsi yang menimbulkan daya beli turun dari masyarakat. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang.
|
Risiko Likuiditas
|
Risiko Likuiditas bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contoh: ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Namun, aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.
|
Risiko Valas
|
Pada investasi jangka panjang risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Contoh: investor menanamkan investasi yang mengharuskan mereka menggunakan mata uang Dollar Amerika. Pada saat yang bersamaan kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika mengalami penurunan sehingga investor harus mengeluarkan Rupiah dalam jumlah yang lebih besar dibanding saat Rupiah menguat
|
Risiko Negara
|
Dalam investasi jangka panjang risiko negara disebut dengan risiko politik. Artinya investasi bisa saja gagal jika negara dalam keadaan genting dan sedang terjadi kerusuhan. Yang lebih serius adalah terjadinya kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Hal-hal terkait politik harus dibaca sebagai risiko investasi jangka panjang yang serius.
|
Baca Juga: Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arti dan Cara Menghitungnya