Investasi sekarang menjadi cara favorit banyak orang terutama para millennial dan gen z untuk menyimpan uang dengan benefit tambahan. Lebih menguntungkan daripada sekadar menyimpan uang di bank.
Berinvestasi bisa memberikan keuntungan berkali-kali lipat dari uang yang kamu simpan dengan memilih instrumen investasi yang tepat. Yap, memilih instrumen investasi atau jenis investasi yang tepat merupakan salah satu hal paling penting dalam kegiatan investasi.
Pemilihan instrumen investasi sendiri bisa berdasarkan kepribadian, kebutuhan, tujuan, keuangan dan kondisi finansial saat ini. Tapi, apa itu instrumen investasi?
Baca Juga: Investasi Jangka Panjang – Pengertian, Jenis, hingga Risikonya
Pengertian Instrumen Investasi
Instrumen investasi merupakan pilihan aset di mana kamu akan menanamkan modal ke dalamnya. Kamu bisa memilih instrumen investasi apa yang akan kamu pakai guna memberikan pendapatan yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
Nah, sebelum kamu mulai berinvestasi pahami dulu jenis-jenis instrumen investasi agar bisa memilih aset investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan juga keinginan.
Selain itu, kamu tidak perlu mengelola deposito ini seorang diri. Kamu cukup menyetor uang ke bank, menentukan jangka waktu investasi, dan melakukan perpanjangan saat jatuh tempo.
Hanya saja, jumlah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan tingkat risikonya. Ya, keuntungannya sangat kecil dibandingkan instrumen lainnya.
Untuk besar kecilnya keuntungan, tergantung pada jenis reksadana yang diinvestasikan. Ada empat jenis reksadana, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Dari keempat ini, reksadana saham yang menawarkan keuntungan paling besar dengan risiko paling tinggi juga.
Namun, tidak perlu khawatir karena investasi dikelola oleh Manajer Investasi (MI) berpengalaman. Besarnya keuntungan sangat tergantung pada performa MI, makanya bijaklah memilih reksadana yang sesuai dengan gaya investasimu.
Dari segi transaksi juga cepat. Jual beli dapat dilakukan di hari yang sama dengan harga yang telah disesuaikan dengan kondisi pasar kala itu.
Jika ingin berinvestasi emas, ada baiknya investasikan dalam jumlah besar. Lalu, simpan di tempat yang aman, seperti bank atau pegadaian. Memang akan dikenakan fee, tapi jumlahnya masih cukup terjangkau daripada menyimpannya sendiri, terlalu berisiko.
Obligasi ini sendiri adalah aksi meminjamkan uang kepada orang yang membutuhkan, biasanya perusahaan atau pemerintah, dengan suku bunga yang bervariasi dan dibayarkan dalam bentuk kupon. Meski bervariasi, bukan berarti suku bunganya besar, ya!
Tapi, bila dibandingkan dengan deposito atau tabungan, suku bunga obligasi masih lebih besar. Alasan lain kenapa obligasi layak dilirik adalah karena tingkat keamanannya yang cukup tinggi, terutama untuk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
Meski begitu, investasi ini cukup aman dan terpercaya. Dari aktivitas meminjamkan uang tersebut, kamu akan memperoleh keuntungan dalam bentuk suku bunga. Besarnya suku bunga cukup bervariasi, tergantung jangka waktu meminjamkan.
Semakin lama uang dipinjamkan, semakin besar suku bunganya. Hanya saja, kamu perlu hati-hati memilih platform P2P lending. Jangan sampai besarnya keuntungan tidak masuk akal karena hal ini mengindikasikan kalau investasinya bodong.
Mengingat risikonya tinggi, ada baiknya untuk mempelajari dasar-dasar bermain saham sebelum akhirnya terjun langsung. Pelajari teknik menganalisisnya agar portofolio investasimu untung maksimal.
Selain itu, pilihlah sekuritas yang terpercaya sebagai pihak perantara transaksi investasi. Perhatikan kinerja sekuritas yang bersangkutan agar uangmu aman di dalamnya.
Yang menjadi permasalahan adalah harga. Satu buah properti yang terletak di jantung kota, seperti rumah, tanah, atau ruko bisa menghabiskan dana ratusan juta atau miliaran Rupiah.
Namun, uang yang dikeluarkan akan sebanding dengan harga jual properti di kemudian hari. Bahkan properti yang dibeli, tapi tidak terpakai dapat disewakan. Jadi, kamu memperoleh keuntungan ganda, yaitu dari hasil sewa dan jual properti.
Investasi syariah adalah instrumen investasi yang dikelola sesuai prinsip-prinsip syariah serta mendapatkan sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia.
Tips Investasi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu cara agar investasi sukses raih keuntungan maka pemilihan instrumen investasi juga harus tepat.
Nah, untuk para calon investor ini dia beberapa tips memilih instrumen investasi yang tepat agar tujuan investasi sukses tercapai:
Dengan menentukan dulu tujuan yang jelas kenapa berinvestasi, maka kamu juga akan lebih mudah memilih berapa lama kamu akan berinvestasi dan jenis investasi apa yang tepat untuk mencapai tujuan investasimu.
Jika kebutuhannya untuk jangka pendek seperti liburan atau travelling, bisa memilih investasi P2P lending atau deposito yang kisaran investasinya bisa untuk 3 – 6 bulan.
Tapi jika kebutuhannya seperti tabungan hari tua, tabungan pendidikan, tabungan nikah, atau beli rumah. Artinya kamu harus memilih investasi yang cocok untuk jangka panjang seperti properti, saham, obligasi, dan reksadana.
Mengenal produk investasi pilihan sebelum berinvestasi akan menghindarimu dari potensi kebangkrutan atau gagal investasi.
Lagipula sekarang sudah banyak pilihan instrumen investasi dengan modal rendah dengan risiko rendah untuk pemula seperti reksadana dan emas yang bisa dimulai dari ratusan ribu Rupiah. Jadi tidak ada alasan untuk takut berinvestasi yah!
Baca Juga: Sukses Jalani Forex Trading, Berikut Tipsnya Bagi Trader Pemula