Thrift merupakan salah satu istilah yang terbilang populer selama beberapa waktu belakangan ini. Selain kata yang satu ini, istilah thrifting dan thrift shop juga ikut populer di saat bersamaan, terutama di kalangan para peminat aktivitas belanja.
Thrift artinya membeli baju dalam kondisi bekas, meskipun istilah ini juga kerap digunakan untuk barang lainnya selain pakaian. Aktivitas ini dianggap dapat membantu untuk mengurangi jumlah limbah pakaian, mengingat limbah yang diproduksi dari pakaian memang menjadi salah satu yang paling banyak jumlahnya.
Selain itu, aktivitas belanja yang satu ini juga dianggap memungkinkan seseorang tetap tampil dengan nyaman dan fashionable, meskipun hanya memiliki budget terbatas untuk belanja pakaian. Bagaimana tidak, harga pakaian bekas tentu akan jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan pakaian baru yang dijual di toko.
Baca Juga: 5 Langkah Cerdas Agar Sukses Berjualan Online Makanan Basah
Pengertian Thrift
Thrift adalah semua jenis produk-produk bekas/ seken yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (impor). Sesuai dengan kondisinya yang sudah bekas, pada umumnya berbagai produk ini akan dijual dengan harga terjangkau, bahkan jauh lebih murah dari harga barang sejenis yang dalam kondisi baru.
Pada awalnya, berbagai produk thrift yang ditawarkan ini merupakan bagian dari program donasi yang berasal dari luar negeri. Namun seiring dengan berlalunya waktu, produk-produk yang ditawarkan dalam thrift ini bukan hanya barang donasi saja, namun juga berbagai produk bekas luar negeri yang dijual dengan harga yang murah dan terjangkau.
Awalnya, thrift artinya keberuntungan, di mana kata ini mengacu pada sikap dan pola hidup masyarakat yang lebih ekonomis. Orang-orang yang menerapkan pola hidup hemat dianggap lebih beruntung dan dapat menyisihkan lebih banyak uang untuk dijadikan sebagai tabungan. Hal ini tentu akan menjamin kondisi ekonomi yang lebih mapan dan stabil di masa depan.
Jika thrift artinya produk atau barang bekas yang ditawarkan kembali dengan harga murah, maka thrifting adalah aktivitas belanja itu sendiri. Aktivitas ini tentu berbeda dengan belanja pada umumnya, sebab barang bekas biasanya hanya dijual di tempat-tempat khusus atau tertentu saja.
Thrifting adalah aktivitas di mana seseorang melakukan pencarian dan juga pembelian berbagai barang bekas yang dibutuhkannya. Meski pada awalnya kegiatan yang satu ini dianggap sebelah mata, namun saat ini justru ada banyak orang yang menyukainya.
Belanja barang bekas memang memiliki keunikan dan juga keseruan tersendiri, di mana pembeli harus jeli untuk melihat dan memilih barang bekas yang masih dalam kondisi bagus atau layak untuk dibeli. Hal ini penting, untuk memastikan pembelian tersebut tidak sampai menimbulkan kerugian.
Sedangkan thrift shop adalah toko atau kios yang menjual berbagai barang bekas (thrift) itu sendiri. Toko ini bisa digambarkan sebagai toko barang antik yang menawarkan berbagai barang bekas yang unik dan seringkali sudah tidak bisa ditemukan dalam kondisi yang masih baru.
Namun di dalam perkembangannya, thrift shop saat ini sudah menjual berbagai barang yang lebih umum, namun dalam kondisi bekas. Berbagai toko ini bahkan bisa ditemukan dengan mudah secara online, baik itu di marketplace ternama maupun situs online yang secara khusus memang menjual berbagai barang bekas.
Thrifting adalah aktivitas belanja yang kini jauh lebih mudah untuk dilakukan, terutama setelah kehadiran berbagai thrift shop secara online. Bukan hanya untuk membeli saja, menjual berbagai barang bekas juga akan lebih mudah dan cepat, bahkan tanpa perlu membuka toko barang bekas konvensional seperti selama ini banyak dilakoni.
Baca Juga: 9 Media Online untuk Melakukan Promosi Bisnis
Manfaat Thrifting
Di dalam prakteknya, thrift tidak hanya sebatas produk pakaian bekas saja, namun juga berbagai jenis produk lainnya, seperti: perabotan rumah tangga, peralatan olahraga, peralatan kantor, dan yang lainnya. Hal ini juga akan membuat aktivitas belanja menjadi lebih mudah dan hemat.
Berikut ini adalah beberapa manfaat thrift yang bisa dinikmati oleh para peminat aktivitas thrifting:
1. Menghemat Anggaran Belanja
Harga barang bekas tentu akan lebih murah, jika dibandingkan dengan ketika membeli berbagai barang dalam kondisi baru. Tidak tanggung-tanggung, harga barang bekas bahkan bisa saja sangat jauh lebih murah dan terjangkau. Hal ini akan membuat pengeluaran untuk berbagai barang yang dibutuhkan menjadi lebih hemat.
2. Berpeluang Membeli Barang Langka
Thrifting adalah aktivitas membeli berbagai barang bekas, bahkan bisa saja berbagai produk yang terbilang langka dan sudah tidak diproduksi lagi. Hal ini sekaligus membuka peluang bagi pembeli untuk mendapatkan barang yang langka di pasaran, apalagi jika thrift shop yang dikunjungi menyediakan berbagai produk berkualitas dan langka.
3. Menemukan “Barang Baru” Setiap Hari
Peminat thrift yang semakin banyak membuat aktivitas belanja barang bekas ini semakin seru. Pergantian berbagai barang akan begitu cepat, sehingga pembeli bisa menemukan berbagai koleksi barang baru setiap harinya. Kondisi perubahan ini bahkan akan lebih cepat di thrift shop online yang biasanya memiliki jumlah pengunjung sangat tinggi.
Tips Belanja di Thrift Shop
Berbeda dengan ketika membeli barang dalam kondisi baru, belanja barang bekas tentu harus dilakukan dengan lebih berhati-hati. Hal ini sangat penting, terutama ketika belanja di thrift shop secara online, di mana produk yang dijual tidak bisa dilihat dan dipegang secara langsung.
Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu dicermati ketika melakukan aktivitas thrifting:
1. Cek Kondisi dan Kualitas Thrift
Mengecek kondisi dan kualitas barang bekas yang akan dibeli merupakan poin wajib untuk dilakukan. Lihatlah keseluruhan barang tersebut secara detail dan pastikan masih berfungsi dengan baik. Jika melakukan pembelian secara online, maka mintalah penjual untuk mengirimkan foto atau video produk tersebut, agar pengecekan secara detail bisa dilakukan.
2. Cek Kebersihan Barang
Thrift artinya barang bekas, di mana produk ini sebelumnya sudah dipakai oleh orang lain. Pastikan untuk melakukan pengecekan kebersihan produk tersebut dengan baik, terutama untuk pakaian dan yang produk lainnya yang dikenakan di badan. Pertimbangkan berbagai poin penting terkait hal ini, seperti kondisi warna produk dan yang lainnya.
3. Cek Harga Produk
Jangan lupa untuk mengecek kondisi produk terlebih dahulu, pastikan apakah produk tersebut original atau tiruan. Selain itu, cek juga harga produk tersebut di pasaran, terutama jika produk tersebut masih ada yang dijual dalam kondisi baru. Pastikan harga thrift masuk akal dan sebanding dengan kondisinya, termasuk harga baru produk tersebut di pasaran.
4. Lakukan Penawaran Harga
Thrifting adalah pembelian produk dalam kondisi bekas, sehingga peluang untuk menawar harga sangat terbuka lebar. Jangan ragu untuk menawar harga thrift yang ditawarkan, agar anggaran belanja bisa dihemat. Namun berikan penawaran yang masuk akal dan masih wajar, sebab penjual juga tentu ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut.
Cara Memulai Bisnis Thrift dan Kisaran Modalnya
Bisnis thrift tidak akan membutuhkan modal yang besar, ini bahkan bisa dijalankan dengan modal awal sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 jutaan saja, tergantung pada jenis produk yang akan dijual. Pilih produk yang mudah laku dan banyak dicari, seperti pakaian atau produk fashion lainnya.
Berikut ini adalah beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan pemula untuk memulai bisnis thrift:
- Pilih produk yang tepat dan fokuslah pada satu atau dua jenis produk saja.
- Beli produk di tempat-tempat yang tepat dengan harga terbaik.
- Buka toko secara online, baik itu di marketplace maupun situs yang secara khusus menjual thrift.
- Manfaatkan media sosial untuk memasarkan maupun mempromosikan bisnis tersebut, misalnya: Instagram, Facebook, TikTok, dan yang lainnya.
- Terapkan harga yang masuk akal dan tetap bisa memberikan keuntungan.
- Perbarui produk secara berkala, agar pelanggan tetap loyal dan tidak bosan.
- Berikan diskon dan penawaran menarik pada momen-momen khusus.
Bisnis Thrift Sangat Menjanjikan dan Menguntungkan
Thrift artinya berbagai barang yang dijual dalam kondisi bekas, sehingga harga yang ditawarkan juga lebih murah. Penggunaan kembali berbagai barang bekas ini juga bisa mengurangi limbah yang ditimbulkan oleh produk-produk tersebut. Thrifting akan menguntungkan untuk kedua belah pihak, baik itu pembeli maupun penjual, sehingga bisnis ini masih sangat layak untuk dipertimbangkan.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Sayurbox yang Sukses Saat Pandemi