Semenjak Jakarta memasuki new normal, kasus corona tak mengalami penurunan, justru semakin hari orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Jakarta kian meningkat.
Melihat kondisi seperti ini membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jilid 2 yang akan berlangsung selama dua minggu, mulai 14 September 2020, kemarin.
Dengan adanya PSBB lagi, tentunya membuat para investor saham merasa khawatir dan takut akan mengalami kerugian lagi. Mengingat, pada saat Jakarta melakukan PSBB awal banyak saham-saham perusahaan yang anjlok.
Dikutip dari situs CNBC Indonesia, menurut Chief of Marketing Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi memperkirakan pasar saham bisa turun dan beberapa saham diperkirakan memerah, seperti emiten perbankan, ritel, hingga jalan tol.
Lantas, bagaimana tips yang bisa investor saham lakukan ketika saham menurun di PSBB ini agar tetap bisa meraih keuntungan?
Investor tak perlu risau, Cermati.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai beberapa tips yang harus dilakukan ketika saham turun di masa PSBB ini. Simak ulasannya berikut ini!
Faktor Naik Turunya Harga Saham
Naik turunnya harga saham
Sebelumnya perlu investor saham khususnya pemula ketahui, naik turunnya harga saham merupakan hal yang sangat wajar. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan harga suatu saham bisa naik dan turun, antara lain:
- Aksi korporasi perusahaan
- Proyeksi kinerja perusahaan pada masa mendatang
- Kebijakan pemerintah
- Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing
- Kondisi fundamental ekonomi makro
- Rumor dan sentiment pasar
- Faktor manipulasi pasar
- Faktor kepanikan
Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Naik Turunnya Harga Saham, Apa Saja?
Tips Atasi Saham Turun saat Pandemi Corona
1. Tenang dan Lihat Perkembangan Investasi
Panik ketika mengahadi situasi yang merugikan memang sangat manusiawi. Akan tetapi, kepanikan yang berkepanjangan ini hanya akan membuat seseorang mengalami kerugian yang bertambah banyak.
Misalnya saja, ketika rasa panik menyerang dan tidak bisa dikontrol dengan baik, maka seseorang bisa saja salah mengambil langkah yang justru membuat kesalahan baru. Ini tentunya kerugian datang bertubi-tubi.
Agar hal ini tidak terjadi kepadamu selaku investor, sebaiknya tetaplah berusaha tenang meski dihadapi sengan situasi nilai saham yang menurun. Lebih baik, cari tahu informasi terlebih dahulu mengenai perkembangan investasi saham di beberapa hari ke depan.
Namun, kamu tetap harus hati-hati ketika terjebak pada situasi semacam ini. Meski nilai saham terlihat murah, jangan asal membelinya. Sebaiknya, kamu tetap sabar menanti hingga situasi panik tersebut mereda dan harga kembali stabil.
Apabila kamu tetap bersikukuh ingin membeli saham di waktu seperti ini, maka kamu wajib jeli dalam memilih saham yang murah dan cuan. Pilih saham perusahaan dengan fundamental kuat, perekonomian yang stabil, dan background cukup baik.
Percayalah, jika kamu membeli saham sembarangan, bukan cuan yang didapat, justru kerugian yang malah membuat kamu gigit jari nantinya.
2. Jangan Langsung Dicairkan
Banyak investor saham terutama bagi yang pemula ketika panik melihat nilai saham turun, mereka langsung mencairkan dana saat itu juga. Hal ini dikarenakan, mereka takut mengalami kerugian. Padahal, ketika nilai saham turun, ini hanya potensi adanya kerugian. Artinya investor belum merugi. Saat dana dicairkan, barulan investor dikatakan rugi.
Apalagi jika kamu memiliki jenis saham blue chips atau big cap yang memiliki kapitalisasi pasar besar berfundamental baik. Biasanya, saham kategori satu ini merupakan saham berkapitalisasi pasar melebihi angka Rp 40 triliun. Jika ingin lebih mudah, ambil saja patokan dari saham yang memiliki indeks LQ45.
Sesuai dengan namanya, saham ini terdiri dari 45 emiten pilihan yang diseleksi secara ketat oleh likuiditas pasar dalam waktu 6 bulan sekali. Untuk saham dengan jenis big cap, sebaiknya simpan saja dulu. Sebab, saham satu ini merupakan saham yang paling cepat mengalami rebound setelah terjadi penurunan IHSG.
Namun ingat, trik ini hanya bisa dilakukan untuk kamu yang berinvestasi menggunakan dana berstatus idle. Pasalnya, portofolio saham semacam ini butuh waktu yang tidak sebentar untuk kembali pada level sesuai harga wajar atau pembelian awal.
Untuk itu, nilai saham yang turun janganlah membuatmu mengambil keputusan yang salah. Lihat perkembangan di hari berikutnya secara berkala, karena bisa saja nilai saham tersebut naik drastis secara tiba-tiba yang tentunya membuatmu mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
3. Kaji Anggaran Keuangan Kembali
Disaat menghadapi nilai saham yang menurun, kamu perlu mengkaji kembali anggaran bulanan. Lihat dan evaluasi anggaran tersebut karena saham yang nurun, memungkinkan kamu perlu mengehemat sambil menunggu perkembangan saham mulai membaik.
Sebab, penurunan harga saham ini sangat memungkinkan kamu untuk melakukan penghematan sembari menunggu perkembangan saham ke arah yang lebih baik.
Segera pisahkan penghasilan untuk pos-pos pengeluaran yang sangat penting seperti tagihan dan cicilan utang serta biaya kebutuhan lainnya. Jika setelah anggaran bulanan di evaluasi dan ada nominal uang tersisa, jangan langsung dihabiskan untuk foya-foya. Lebih baik ditabungkan untuk kebutuhan yang sekitanya mendadak.
4. Ingat Tujuan Jangka Panjang Investasi Saham
Setiap seseorang pertama kali memutuskan untuk melakukan investasi di sektor saham, pastinya memiliki tujuan finansial jangka Panjang yang berharga. Bukan hanya mengingat keuntungan yang lumayan besar saja, tapi investor saham mungkin saja menginginkan tujuan ingin membeli rumah, sebagai dana pensiun di masa tua kelak dana pendidikan untuk anak dan lainnya.
Untuk itu, jika saat ini nilai saham sedang turun karena PSBB lagi, maka ingatlah tujuan jangka panjang yang telah diputuskan sejak awal ketika berinvestasi saham. Dengan begitu, apapun kondisi saham baik sedang buruk ataupun bagus, kamu akan bertahan dan tetap melanjutkan investasi saham. Hanya saja, kamu perlu melakukan pematauan perkembangan saham secara berkala.
Baca Juga: Lakukan ini untuk Hindari Kerugian saat Main Saham
5. Anggap Sedang Menabung
Sebagian besar orang bilang, kata investasi memanglah berat. Hal ini dikarenakan dana yang disetorkan sangatlah besar. Mungkin itu hanyalah pemikiran orang dulu, sebab investasi saham saat ini hanya membutuhkan modal receh dan terjangkau bagi setiap orang bahkan milenial sekalipun, yaitu mulai Rp100 ribu saja.
Ini tentunya tidak bisa dianggap lagi menjadi investasi yang berat. Anggap saja investasi saham yang dilakukan sama seperti halnya dengan menabung secara rutin atau disiplin yang nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Untuk itu, biasanya sejak awal menyisihkan pendapatan sebesar 10-15% untuk membeli saham.
Kamu bahkan bisa menganggap investasi ini seperti halnya menabung secara rutin di setiap bulannya supaya menghasilkan keuntungan besar.
6. Saham Turun Manfaatkan Beli Saham Fundamental
Saham turun bukan berarti mala petaka bagi investor. Justru ini bisa dijadikan sebagai ladang memborong saham yang nilainya sedang turun. Siapa tahu di kemudian harus, nilai saham naik secara bertahap yang membuatmu menjadi untung.
Namun, jangan sembarangan memilih saham perusahaan yang sedang murah karena tak selamanya saham murah tapi kualitasnya baik.
Di pandemi corona ini, perlu jeli memilih saham murah yang bisa cuan. Salah satunya belilah saham perusahaan yang fundamental kuat, memiliki background perusahaan yang baik, perekonomian perusahaan yang stabil dan sebagainya. Misalnya saja, saham perusahaan yang termasuk LQ45.
Lebih mudahnya, kamu bisa menemukan saham-saham perusahaan yang fundamental dengan harga yang terjangkau di situs PT. Bursa Efek Indonesia.
Sabar dan Tingkatkan Ilmu Investasi Saham
Nilai saham yang mengalami naik turun, ini merupakan kondisi yang wajar mengingat saham juga mengalami perkembangan. Maka sangat penting, bagi setiap investor saham untuk menanamkan kesabaran dalam diri jika ingin cuan dan mencapai tujuan jangka panjang.
Selain itu, kunci dalam menjalan investasi saham, yaitu setiap investor perlu meningkatkan ilmu investasi saham secara terus menerus. Kamu bisa mendapatkan ilmu investasi saham ini di berbagai media atau blog investasi atau juga bisa dengan berdiskusi atau banyak tanya kepada teman yang sudah memiliki pengalaman lebih berkutat di investasi saham. Jika perlu ikuti setiap seminar atau pelatihan saham.
Intinya, jangan panik dan tunggu hingga kondisi buruk (penurunan harga saham) mereda. Simpan saham dengan nilai fundamental baik dan perhatikan juga anggaran keuangan. Jangan sampai kamu kekurangan dana likuid agar kehidupan sehari-hari tidak terganggu karena kondisi satu ini.
Baca Juga: Imbas Corona di Pasar Saham, Cek Deretan Saham yang Potensi Cuan Terus