Jika dibandingkan dengan produk pinjaman lain, KTA menjadi salah satu yang populer dan banyak diminati. Alasannya tak lain karena pinjaman ini bebas jaminan. Itu artinya nasabah yang ingin meminjam tidak perlu menyerahkan boroh kepada bank.
Jika nasabah benar-benar membutuhkan uang, tapi tidak punya aset untuk dijaminkan, maka KTA menjadi pinjaman paling solutif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ada beberapa alasan lain yang sering nasabah pakai saat mengajukan KTA, sehingga pengajuannya disetujui. Apa saja kira-kira?
Baca Juga: Kesalahan Peminjam KTA yang Mesti Dijadikan Pelajaran
Alasan Mengajukan KTA
Bukan hanya membeli barang atau bahan baku, kamu yang ingin membuka usaha juga perlu biaya untuk menyewa tempat, menggaji karyawan, promosi, dan kebutuhan pelayanan.
Kamu harusnya beruntung kalau bisa memanfaatkan KTA dengan baik. Ketika usaha berjalan lancar, maka utang-utang tersebut bisa dicicil sampai lunas.
Lantas, bagaimana kalau uangnya belum cukup untuk beli rumah? Tenang, kamu bisa manfaatkan KTA untuk mendapatkan rumah idaman dalam waktu dekat. Tapi, perlu diingat kalau plafon pinjaman dari KTA cukup rendah, tenor cicilannya pun lebih singkat.
Ajukanlah KTA saat kamu sudah menyiapkan DP, biaya untuk mengurus surat-surat rumah, dan punya sedikit tabungan agar bisa menambah uang cicilan setiap bulan. Alhasil, kondisi finansial tidak terlalu terguncang karena cicilan KTA.
Selain untuk menambah nilai jual, pinjaman ini juga diperbolehkan kalau memang rumah harus direnovasi. Dalam arti banyak bagian yang rusak, sehingga kamu dan anggota keluarga bisa tetap nyaman saat menempatinya.
Cari tahu bagian mana yang ingin direnovasi agar kamu tahu total biayanya. Jadi, dana KTA bisa berfungsi dengan maksimal tanpa banyak yang tersisa.
Jika tujuan meminjam untuk membeli salah satu barang berharga yang disebutkan di atas, maka sah-sah saja. Toh, nilai jualnya akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Ambil contohnya emas, yang dalam lima tahun terakhir cuma Rp500 ribuan per gram kini meningkat menjadi Rp900 ribuan. Bahkan pernah menyentuh harga Rp1 jutaan per gram.
Apalagi jangka waktu menempuh pendidikan tidaklah singkat. Itu artinya, kamu harus terbebani utang KTA selama belasan tahun lamanya sampai anak lulus kuliah. Sangat disayangkan, bukan?
Lebih baik sisihkan dana pendidikan anak saat umurnya masih dini. Lakukan penghematan sedemikian rupa agar kamu bisa menyisihkan dananya, setidaknya sampai anak masuk sekolah menengah pertama.
Kalau memang tidak punya uang, jangan liburan daripada ujung-ujungnya membebani keuangan.
Carilah kegiatan menarik yang bisa dilakukan di rumah. Hemat uang, tenaga, dan waktu karena tidak perlu packing apa-apa.
Gunakanlah dana yang ada untuk menyelenggarakan resepsi dan pesta pernikahan. Rancang konsep yang sederhana dan kurangi jumlah tamu untuk menghemat biaya pernikahan.
Bukan tentang mewah atau tidaknya pernikahan, tapi bagaimana kamu, pasangan, dan anggota keluarga dapat menyelenggarakannya dengan lancar sampai pesta berakhir.
Setiap bulan, kamu harus menyisihkan setidaknya 10% dari total gaji untuk dana darurat. Apabila terjadi hal-hal yang sifatnya darurat, maka tidak perlu meminjam. Bisa memakai dana yang sudah disisihkan.
Lain halnya kalau jumlah dana daruratnya kurang. Kamu boleh meminjam, dengan catatan sesuai dengan kebutuhan darurat saja.
Baca Juga: Asuransi KTA Solusi Terbaik Sebelum Mengajukan Pinjaman