Selasa 02 May 2023 18:00 WIB

Mengenal Satoshi, Unit Terkecil Bitcoin yang Miliki Banyak Kegunaan dan Keunggulan

apa sebenarnya yang dimaksud dengan Satoshi Bitcoin ini kegunaannya? Tanpa panjang lebar lagi, yuk simak ulasan tentang apa itu Satoshi unit berikut ini:

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Jika kamu familier dengan dunia mata uang crypto, khususnya Bitcoin, istilah Satoshi umumnya tidak asing lagi terdengar di telinga. Pada dasarnya, Satoshi atau Satoshi Nakamoto merupakan nama pseudonym dari penemu mata uang crypto tertua dan paling populer di dunia, Bitcoin. 

Namun, selain menjadi nama dari penemu mata uang crypto tersebut, tahukah kamu jika ternyata Satoshi juga dijadikan sebagai nama dari unit paling kecil dari token Bitcoin? Ya, Satoshi unit merupakan sebutan untuk unit terkecil token Bitcoin saat ini di mana nilainya jauh lebih kecil dari nilai wajar Bitcoin. Lebih tepatnya nilai 1 Satoshi setara 1 banding 100 juta BTC, alias 0.00000001 BTC.

Menjadi unit paling kecil dari Bitcoin, Satoshi tentu memiliki kegunaan dan dirancang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Satoshi Bitcoin ini kegunaannya? Tanpa panjang lebar lagi, yuk simak ulasan tentang apa itu Satoshi unit, sejarah kemunculan, fungsi, dan beragam hal penting lain seputarnya berikut ini. 

 

Sekilas tentang Bitcoin

bitcoin

Bagi yang belum tahu, Bitcoin adalah mata uang crypto pertama di dunia yang diinisiasi seseorang atau kelompok yang memiliki nama samaran yaitu Satoshi Nakamoto. Proyek crypto ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2007 silam. Hingga sekarang, masih belum diketahui dengan jelas siapa sebenarnya sosok dari pencipta mata uang crypto ini. 

Walaupun muncul berbagai spekulasi dari sejumlah tokoh di dunia yang berusaha menguak sosok Satoshi Nakamoto ini, tapi sampai saat ini belum ada klaim yang sepenuhnya yakin menyebutkan sosok asli Satoshi dan tak ada seorang pun yang mengklaim dirinya sebagai pencipta Bitcoin. Hanya saja, dengan segala kesan misterius seputar pencipta Bitcoin tersebut, nama Satoshi kini digunakan sebagai satuan unit paling kecil pada mata uang crypto ini hingga sekarang. 

Selengkapnya Mengenai Satoshi Bitcoin

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Satoshi adalah unit pecahan dari mata uang crypto Bitcoin. Berbeda dengan mata uang fiat yang pecahannya juga harus berbentuk uang fisik, misalnya kertas atau koin, hal tersebut tak berlaku pada uang digital semisal Bitcoin ini. 

Terkait konsep dari Satoshi unit sendiri mirip dengan sen atau pence yang cukup luas dikenal pada sejumlah jenis mata uang fiat, seperti rupiah, dolar, atau poundsterling. Dalam kata lain, Satoshi adalah satuan yang nilainya lebih kecil ketimbang mata uang aslinya yaitu Bitcoin. Untuk konteks Bitcoin sendiri, 1 BTC setara dengan 100 juta unit Satoshi. 

Kehadiran dari pecahan Bitcoin yang amat kecil ini dimungkinkan karena teknologi yang ada di baliknya mampu membuat sekecil apapun transaksi menggunakan mata uang crypto. Transaksi dengan nilai sangat kecil tersebut tetap bisa tercatat pada buku besar crypto. Alhasil, pada unit yang sama, bisa terjadi sejumlah transaksi secara berbarengan yang dicatat rapi serta dapat diakses oleh siapapun pada sistem blockchain. 

Walaupun tak termasuk bagian dari pasangan currency yang utama, baik BTC ataupun Satoshi bisa dikonversi menjadi atau dari mata uang berbeda. Maksudnya, kamu bisa mengkonversi uang fiat menjadi mata uang crypto tersebut via platform bursa, ataupun sebaliknya. 

Baca Juga: Mengenal Chainlink, Cara Kerja dan Mata Uang Digitalnya

Sejarah Kemunculan Satoshi Unit

Awal kemunculan istilah Satoshi resmi masuk pada industri crypto serta blockchain dimulai di tahun 2011. Walaupun begitu, butuh beberapa waktu untuk bisa menjadikan istilah tersebut sebagai kata kunci yang sering muncul pada artikel serta podcasts seputar crypto. 

Kehadiran istilah ini memang mengacu pada nama Satoshi Nakamoto selaku pencipta Bitcoin. Tapi, saran untuk mengenalkan istilah tersebut pertama kali muncul di tahun 2010, di mana seorang pengguna platform BitcoinTalk memberi usul untuk membuat unit dengan nilai 1 banding 100 Bitcoin atau 0,01 BTC. Nilai tersebut merupakan nilai terkecil dan bisa ditampilkan di interface kala itu. 

Awalnya, proposal terkait usulan tersebut tidak membuahkan hasil dan tak digubris oleh pengguna lainnya. Kemudian, pada bulan Februari 2011, pengguna yang sama tersebut kembali membuat komentar terkait unit denominasi ini. 

Pada kali kedua gagasan tersebut disampaikan, baru ada banyak pengguna yang memberi masukan positif terhadapnya. Sejalan dengan semakin banyaknya pengguna yang melihat manfaat BTC, pertimbangan untuk memunculkan unit moneter lebih kecil muncul. Inilah awal mula kehadiran unit SAT atau Satoshi yang masih dikenal hingga saat ini. 

Kegunaan dan Manfaat Satoshi Unit

satoshi unit

Kehadiran Satoshi awalnya dilakukan untuk memudahkan proses transaksi Bitcoin agar menjadi lebih likuid serta bisa digunakan oleh lebih banyak orang. Munculnya denominasi atau pecahan Bitcoin ini seharusnya menjadi hal yang wajar dilakukan. Pasalnya, nilai tukar dari mata uang crypto tersebut terlampau tinggi sehingga berisiko tak ideal dijadikan sebagai sarana transaksi apabila tak dipecah menjadi satuan dengan nilai lebih kecil. 

Sebagai contoh, saat ini, nilai dari token BTC berfluktuasi di kisaran angka 29 ribu sampai 35 ribu dolar Amerika Serikat per koinnya, atau dalam rupiah setara 400 jutaan. Nilainya tersebut tentu terbilang sangat tinggi, khususnya bagi investor yang masih pemula. Karena alasan itulah Bitcoin perlu dipasarkan pada pecahan yang lebih kecil. 

Awalnya, BTC didenominasikan dengan nilai 1 banding 1000 dengan nama mBTC atau milibitcoins. Ketika harganya terus meroket, pecahan lebih kecil kembali dibuat, yaitu mikro Bitcoin dengan nilai 1 banding 1 juta BTC. Kemudian, pecahan atau denominasi yang lebih kecil kembali diluncurkan dan diberi nama Satoshi dengan nilai 1 banding 100 juta. 

Walaupun sekilas tak masuk akal, tapi kemunculan satuan Satoshi unit ini menjadikan harga dari token BTC menjadi lebih relevan. Apabila dihitung sesuai nilai yang berlaku saat ini, artinya 1 Satoshi unit memiliki nilai sekitar 4.39 rupiah. Dengan nilai tersebut, token BTC tentu menjadi jauh lebih terjangkau bagi investor pemula dengan modal terbatas, bukan?

Perbandingan Antara Satoshi dengan Gwei

Sama halnya dengan Satoshi, Gwei juga merupakan unit denominasi dari salah satu mata uang crypto terbesar saat ini. Jika Satoshi adalah satuan terkecil dari BTC, Gwei adalah satuan terkecil dari ETH atau Ethereum. Hanya saja, untuk Gwei, nilai denominasinya jauh lebih kecil dibanding Satoshi, atau lebih tepatnya sejumlah 0.000000001 ETH untuk 1 Gwei. 

Berbeda dengan Satoshi yang merupakan nilai terkecil BTC dan bisa digunakan untuk bertransaksi, Gwei pada blockchain Ethereum digunakan sebagai biaya gas. Biaya gas sendiri pada blockchain Ethereum digunakan untuk memproses dan memverifikasi transaksi yang dilakukan oleh penggunanya. 

Selain itu, pada mata uang crypto lainnya, denominasi token juga tidak sulit untuk ditemui. Beberapa contohnya adalah stroop pada crypto Stellar Lumens, lovelace pada token ADA, dan jager pada token BNB.

Baca Juga: Mengenal Uniswap, Cara Kerja dan Mata Uang Digitalnya

Potensi Satoshi Menjadi Denominasi Masa Depan

Sebagai denominasi paling kecil dari BTC, ada banyak hal penting yang perlu digaris bawahi terkait masa depan dan potensi penggunaan Satoshi. Berbeda dengan masa awal kehadirannya, 1 token BTC saat ini memiliki harga yang sangat tinggi. Dengan jumlah pengguna baru yang terus bertambah seiring berjalannya waktu, bukan tidak mungkin nilai dari token ini akan terus meroket di masa depan. 

Jika siklus ini terus-menerus terjadi, bukan tidak mungkin pengguna baru akan kesulitan untuk bisa membeli token BTC, apalagi yang memiliki modal tak terlalu banyak. Karenanya, kehadiran Satoshi unit ini bisa menjadi solusi atas risiko masalah yang mengancam perkembangan dari mata uang crypto tersebut. 

Jadi, kehadiran Satoshi bisa membuat pengguna baru lebih mampu untuk mengakses mata uang crypto ini. Potensi perkembangan platform Bitcoin dalam jangka panjang pun menjadi lebih tinggi karena hal tersebut, dan tak menutup kemungkinan unit denominasi lebih kecil lagi akan muncul ke depannya. 

Kehadiran Satoshi Unit Adalah Bentuk Komitmen Melindungi Masa Depan Bitcoin

Itulah penjelasan tentang apa itu Satoshi sebagai unit terkecil dari mata uang crypto Bitcoin. Sejatinya, kehadiran dari unit denominasi ini adalah untuk memudahkan penggunaan mata uang crypto tersebut, khususnya bagi pengguna baru yang tak memiliki modal cukup besar. Dengan begitu, jika pengguna baru terus bermunculan dan bergabung di platform ini, masa depan Bitcoin akan lebih terjamin serta mampu meningkatkan potensi perkembangannya. 

Baca Juga: Mengenal Polygon MATIC, Aset Kripto Asal India yang Sukses Melesat saat Aset Kripto Lain ‘Anjlok’

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement