Sekarang investasi menjadi cara favorit banyak orang terutama para milenial dan gen z untuk menyimpan uang dengan benefit tambahan. Lebih menguntungkan daripada sekadar simpan uang ke bank.
Berinvestasi bisa memberikan keuntungan berkali-kali lipat dari uang yang kita simpan dengan memilih instrumen investasi yang tepat. Yap, memilih instrumen investasi atau jenis investasi yang tepat merupakan salah satu hal paling penting dalam kegiatan investasi.
Pemilihan instrumen investasi sendiri bisa berdasarkan kepribadian, kebutuhan, tujuan keuangan, dan kondisi finansial. Saat ini, ada 2 jenis instrumen investasi yang paling banyak digunakan untuk berinvestasi yaitu saham dan reksa dana.
Sekilas Tentang Saham dan Reksa Dana Saham
Investasi Saham dan Reksa Dana Saham
Meski terkesan sama, namun keduanya sangat jauh berbeda. Saham merupakan bukti kepemilikan yang sah atas suatu badan usaha atau perusahaan tertentu. Bisa diartikan, bahwa dengan memiliki saham, kamu sama seperti menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Sehingga, ketika ingin berinvestasi saham penting untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan perusahaan, pasar, hingga kondisi perekonomian saat ini.
Sementara reksa dana saham cenderung lebih simpel. Dimana reksa dana sendiri merupakan wadah yang menjadi tempat menghimpun dana investor. Nantinya, dana tersebut akan dikelola dan diatur sedemikian rupa oleh pihak manajer investasi agar memperoleh keuntungan. Sehingga, investor tidak perlu repot memikirkan saham apa yang menguntungkan untuk dibeli dan bagaimana menjualnya. Karena semuanya akan diatur oleh manajer investasi.
Perbedaan Saham dan Reksa Dana Saham yang Harus Diketahui
Walaupun sama-sama di pasar modal, tetap terdapat perbedaan antara membeli saham secara langsung maupun dengan reksa dana. Apa saja?
Berikut perbedaan saham dan reksa dana saham yang harus diketahui.
Perbedaan | Saham | Reksa Dana Saham |
Setoran Awal
|
Untuk saham, modal yang harus dikeluarkan di awal cukup besar. Setidaknya investor harus mampu menyiapkan modal berjuta-juta sebagai modal awal berinvestasi saham.
|
Di reksa dana setoran/modal awal bisa dimulai dari puluhan ribu rupiah. Jadi, investor tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk mulai berinvestasi.
|
Pengelolaan Dana
|
Modal sepenuhnya dikelola dan dikendalikan oleh investor atau trader.
Tapi investor bisa berkonsultasi dengan pialang atau broker sebelum membeli atau menjual saham dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian dan mendapatkan imbal hasil yang maksimal.
|
Investasi reksa dana dikelola oleh orang berkompeten dan tersertifikasi yang disebut sebagai manajer investasi. Sehingga investor tidak perlu mengelola dana dan hanya memperoleh laporan serta keuntungan investasi.
|
Tingkat Risiko
|
Tingkat risiko investasi saham lebih tinggi dibandingkan reksa dana. Terutama untuk investor pemula.
Ini dikarenakan, semua keputusan investasi ada di tangan kamu sendiri, misalnya kapan waktu yang tepat untuk jual atau beli saham.
|
Lebih rendah dibandingkan investasi saham langsung, karena dana investor dikelola oleh manajer investasi yang memang sudah berpengalaman dalam mengelola investasi.
|
Return/Imbal Hasil
|
Investasi saham memang dikenal dapat memberikan potensi imbal hasil yang sangat besar.
Namun, ada beberapa biaya yang harus ditanggung oleh investor yaitu biaya online trading sekitar 0,1% sampai 0,3%.
|
Karena diatur oleh perusahaan aset manajemen, maka kamu akan dikenakan fee setiap melakukan penarikan dana yang nominalnya tergantung dari negosiasi antara kedua belah pihak.
|
Pajak Investasi
|
Dikenakan pajak final sebesar 0,1 persen dari nilai penjualan saham yang sudah termasuk dalam biaya penjualan. Tidak hanya itu, investor juga harus membayar pajak final sebesar 10 persen jika kamu mendapatkan dividen dari perusahaan.
|
Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang tidak dikenakan pajak. Akan tetapi, kamu tetap harus melaporkan keuntungan dari reksa dana ke dalam laporan SPT Tahunan.
|
Proses Pencairan Dana
|
Karena investasi saham dikelola langsung oleh investor tanpa pihak ketiga, maka saat pencairan dana tidak akan membutuhkan waktu lama sampai dana masuk ke rekening investor.
|
Sementara itu untu pencairan reksa dana proses dana masuk ke rekening akan membutuhkan waktu karena menggunakan agen pengelola atau manajer investasi. Biasanya sekitar lima hari kerja.
|
Objek yang Dibeli
|
Saham merujuk pada bagian kepemilikan suatu aset atau perusahaan, sehingga saat beli saham, Investor akan mendapat hak milik dengan keuntungan berupa dividen.
|
Reksa dana merupakan kumpulan produk investasi dikelola oleh manajer investasi. Sehingga orang yang menanamkan modal pada reksa dana, bentuk investasinya akan berwujud beragam instrumen, seperti surat utang, obligasi, deposito, dan sebagainya.
|
Proses Pembelian Aset
|
Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembelian melalui bursa/pihak ketiga dan beberapa saat kemudian saham sudah dalam kepemilikan investor.
|
Proses pembelian reksa dana lebih panjang daripada saham. Setelah membeli reksa dana ke APERD, kamu akan dihubungkan ke Manajer Investasi dan bank kustodian (untuk menyimpan aset reksa dana).
|
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Transaksi
|
Melibatkan emiten perusahaan dan saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perusahaan efek, broker, dan sejenisnya.
|
Pihak terlibat dalam reksa dana selain investor yaitu Manajer Investasi, bank kustodian, emiten, dan sebagainya.
|
Pihak Penjual Instrumen
|
Untuk membeli saham, bisa melakukannya langsung via bursa efek atau aplikasi pihak ketiga.
|
Jika ingin beli produk reksa dana, kamu perlu melewati APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana).
|
Keleluasaan Memilih Saham
|
Investor dapat membeli saham apapun yang diinginkan karena dana dikelola langsung oleh investor.
|
Dana yang digelontorkan oleh investor ke perusahaan asset management, maka dana akan menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut. Oleh karena itu, investor tidak memiliki andil dalam proses pemilihan saham.
|
Baca Juga: Cara Menabung di Reksa Dana, Keuntungan dan Tipsnya
Keuntungan Masing-masing Investasi Saham dan Reksa Dana
Keuntungan Investasi Saham dan Reksa Dana
Setelah mengetahui perbedaan saham dan reksa dana di atas, ada juga beberapa hal lainnya yang harus diketahui oleh calon investor ketika ingin berinvestasi saham baik secara langsung atau melalui reksa dana.
Berikut keuntungan masing-masing dari investasi saham dan reksa dana.
Saham
- Investasi Saham Bisa Dilakukan Kapan Saja dan Dimana Saja
Investasi saham juga bisa dibilang sangat fleksibel, yakni bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Bagi kamu yang tidak memiliki cukup banyak waktu melakukan kegiatan yang satu ini, investasi di saham bisa menjadi pilihan yang tepat karena praktis dan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
- Bersifat Transparan dan Likuid
Saham memiliki sifat yang transparan karena investor dapat melihat dengan jelas harga permintaan dan penawaran serta jumlah slot yang diminta maupun ditawarkan oleh masing-masing perusahaan.
- Pergerakan Saham juga Mengikuti Laju Inflasi
Berapa nilai saham yang dimiliki nantinya, pergerakannya akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Misal, jika awalnya hanya memiliki saham yang nilainya sebesar Rp10 juta, nilainya berpotensi bertambah ketika inflasi meningkat. Sehingga investor bisa mempertimbangkan dengan baik jenis saham yang memang cukup terpengaruh oleh inflasi sebagai pilihan.
- Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang
Dengan memilih saham yang cukup banyak terpengaruh dengan inflasi, maka investor bisa memprediksikan kemungkinan perkembangan nilai saham yang dimiliki. Jadi, bisa dibayangkan sendiri keuntungan yang akan diperoleh ketika menempatkan dana dalam instrumen saham bertenor jangka panjang.
- Aman dan Diawasi oleh Lembaga Resmi OJK
Investasi di sektor pasar modal juga berada di bawah pengawasan pihak otoritas keuangan, dalam hal ini OJK. Artinya, investasi saham juga bersifat legal atau sah secara hukum. Meski demikian, investor harus tetap waspada dengan penawaran investasi sejenis lainnya yang memberikan iming-iming return (keuntungan) yang tinggi. Jelasnya, investor juga perlu waspadai investasi bodong.
Reksa Dana Saham
- Imbal Hasil yang Cukup Tinggi
Secara umum, keuntungan reksa dana saham adalah yang paling menjanjikan dibanding dengan reksa dana yang lain. Rata-rata dalam setahun, return yang didapatkan bisa mencapai 20%. Bila ini terjadi dalam jangka 5 tahun, maka return yang didapat dapat mencapai 100%.
- Dukungan dari Manajer Investasi
Ada manajer investasi akan membantu investor mengelola dana investasi yang disetor di reksa dana. Cara investasi reksa dana yang sederhana ini tentunya sangat cocok untuk para investor pemula.
- Bersih dari Pajak
Seperti yang disebutkan sebelumnya pada perbedaan saham dan reksa dana, berinvestasi di reksa dana tidak ada pemungutan biaya pajak. Sehingga keuntungan yang diperoleh dari investasi ini bisa diterima bersih tanpa potongan pajak sama sekali.
- Fleksibel
Reksa dana tergolong sebagai produk investasi yang fleksibel. Tidak sulit untuk menjual kembali atau menukarnya dengan produk reksa dana lain. Hal seperti ini sulit dijumpai pada investasi saham yang tingkat likuiditasnya bergantung pada saham yang dibeli. Misalnya jika saham tersebut sepi peminat, tentu akan sulit untuk menjualnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pengertian Dealer dalam Saham
Pahami dan Pilih Jenis Investasi yang Tepat
Rugi dalam berinvestasi bukan hanya dikarenakan perkembangan investasi menurun saja, tapi kerugian juga bisa datang karena investor tidak memahami jenis investasi yang dipilih. Untuk itu, agar hal ini tidak terjadi, pahami terlebih dahulu dari tiap-tiap investasi, mulai dari pengertian, kekurangan, kelebihan, dan sebagainya.
Baca Juga: SBR012, Produk SBN Ritel Pertama Tahun 2023 yang Tawarkan Banyak Keuntungan bagi Investor