Ahad 18 Dec 2022 09:26 WIB

Indonesia Impor Beras 500 Ribu Ton, Bagaimana Nasib Beras Petani Lokal?

Total impor beras hingga Februari 2023 atau sebelum panen raya mencapai 500 ribu ton

Rep: M. Ubaidillah (swa.co.id)/ Red: M. Ubaidillah (swa.co.id)
Pemerintah resmi impor beras sebanyak 500 ribu ton yang akan didatangkan secara bertahap hingga Februari 2023 mendatang. Nasib beras petani lokal dipertanyakan. (Dok Kemendag)
Pemerintah resmi impor beras sebanyak 500 ribu ton yang akan didatangkan secara bertahap hingga Februari 2023 mendatang. Nasib beras petani lokal dipertanyakan. (Dok Kemendag)

Indonesia resmi impor beras. Total impor beras hingga Februari 2023 atau sebelum panen raya mencapai 500 ribu ton, yang akan didatangkan secara bertahap. Lalu bagaimana nasib beras petani lokal?.

Masuknya beras impor, menurut Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso agar stabilitas harga beras di pasaran tetap terjaga dengan bertambahnya stok Cadangan Beras Pemerintah. Hal ini disampaikan Budi saat meninjau pembokaran perdana kedatangan beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok (16/12/2022).

“Alhamdulillah hari ini BULOG mendapat tambahan stok Cadangan Beras Pemerintah sebanyak 10.000 ton dari Vietnam (5.000 ton di Tanjung Priok dan 5.000 ton di Merak). Secara terus menerus akan bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar yang sudah antri akan bersandar,” kata Budi.

Budi menambahkan, sampai dengan akhir Bulan Desember 2022 ini akan masuk beras impor sebanyak 200.000 ton. Menurut Budi, kebijakan pengadaan beras dari luar negeri semata-mata untuk memperkuat cadangan beras nasional.

“Kebijakan yang diambil ini tidak akan mengganggu beras petani lokal karena hanya dipergunakan pada kondisi tertentu. Seperti (digunakan untuk) penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya,” kata Budi Waseso dalam keterangan resminya. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan jumlah beras yang akan diimpor adalah sebanyak 500.000 ton. Jumlah tersebut akan masuk secara bertahap sampai dengan Februari atau sebelum panen raya 2023. “Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup. Tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok BULOG untuk Operasi Pasar makin berkurang, sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini,” katanya.

Menurut Mendag, beras merupakan kebutuhan pokok utama rakyat Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk selalu memantau dan memastikan ketersediaan stok serta menjaga stabilitas harga, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Pemerintah juga menjamin harga beras medium dari Bulog tetap stabil. "Secara umum harga barang kebutuhan pokok stabil. Pemerintah akan terus menjaga pasokan untuk stabilisasi harga," ujar Mendag.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa impor beras ini bukan keinginan BULOG melainkan hasil keputusan 2 kali Rakortas. Impor beras ini dalam rangka penambahan stok cadangan beras pemerintah guna menjaga stabilitas harga di pasaran. “Jika diperlukan Beras impor ini akan digelontorkan dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru, sehingga tidak ada gejolak harga” kata Arief.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement