Jika dulu persaingan bisnis sangat terlihat di antara produk, tetapi hari ini, persaingan terjadi antarmodel bisnis. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prof Rhenald Kasali. Model bisinis adalah bagaimana kita berencana untuk membuat uang dari bisnis yang kita kerjakan.
Biasanya akan ada analisis SWOT setiap kali kita membuat model bisnis. Kemudian, kita juga akan mengidentifikasi kompetitor. Tetapi ketika model bisnis berubah, cara bisnis bersaing juga ikut berubah.
Seperti gerai 711 saat di Indonesia yang dibuka 24 jam dan menawarkan WiFi gratis sehingga ramai menjadi tempat anak muda nongkrong. Saat itu, 711 berhasil mengalahkan Circle K, Indomaret dan Alfamart.
Baca Juga: Prof Rhenald Kasali Wanti-Wanti Pengusaha untuk Siap Hadapi Disrupsi: Sudah Siapkah Anda?
Hari ini, persaingan antarmodel bisnis juga dilakukan oleh para pelaku pengusaha yang dapat mendisrupsi bisnis lainnya. Namun, cukup menjadi pertanyaan mengapa Facebook dan Google yang gratis, tetapi menjadi perusahaan dengan nilai miliaran dolar? Inilah bisnis model, ujar Prof Rhenald.
Banyak orang yang sebelum memulai sudah ditakut-takuti soal kerugian. Tetapi, Prof Rhenald mengimbau bahwa kita harus mencoba. Oleh karena itu, keberanian adalah modal seorang wirausaha.
"Pertarungan antarperusahaan telah digantikan dengan pertarungan antarmodel bisnis," ujar Prof Rhenald.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari segmen konsumennya (customer segments), kemudian mencari nilai yang ditawarkan kepada konsumen (value preposition), lalu jalur/media/saluran yang akan digunakan (channel), dan bangunlah hubungan dengan customer (customer relationship).
Setelah itu, buatlah komunitas (community), dan mencari sumber prasarana yang utama (key resources). Kemudian, ulas dan evaluasi struktur biaya (cost structure) untuk mendapat gambaran pengeluaran, dan mencari arus pendapatan (revenue cost). Dengan demikian, model bisnis diperlakukan sebagai alat.
"Pertarungan bisnis di abad ini adalah antarmodel bisnis, bukan produk. Siapapun yang bisa membuat model bisnis yang kreatif dan disukai oleh publik, mereka akan menguasai pasar," tutur Prof Rhenald.