Senin 23 Jan 2023 08:00 WIB

Dari Pengertian Sampai Contohnya, Ini Segala Hal Penting Seputar Istilah Investor yang Penting Diketahui

Ingin mengenal lebih jauh tentang apa itu investor? Mulai dari pengertian hingga contohnya, berikut telah Cermati rangkum segala hal penting seputar investor

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Banyak orang ingin menjadi seorang investor dan mencoba terjun ke dunia investasi untuk menanam modal. Ada beragam alasan mengapa investasi ini begitu menarik di mata banyak orang, salah satunya karena percaya jika hal tersebut mampu membantunya mengembangkan kondisi keuangan dan menumbuhkan asetnya di masa depan. 

Tapi, tahukah kamu jika peran dari investor jauh lebih berdampak dan bermanfaat dari itu? Disadari atau tidak, melalui investasi seseorang tak hanya mampu mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri, tapi juga kondisi perekonomian sebuah negara secara umum. Jenisnya pun beragam dengan tujuan dan keuntungannya tersendiri.

Di samping itu, ada juga risiko dari menjadi investor yang penting untuk diketahui agar mampu menjalani aktivitas investasi dengan lebih matang dan tepat sesuai rencana. Ingin mengenal lebih jauh tentang apa itu investor? Mulai dari pengertian hingga contohnya, berikut telah Cermati rangkum segala hal penting seputar istilah investor yang penting dan perlu untuk dipahami. 

Apa Itu Investor?

investor

Mengacu pada KBBI, pengertian investor adalah pihak yang menanamkan modal atau uang. Pengertian investor juga bisa dipahami sebagai orang yang menanamkan modalnya pada sebuah usaha yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau imbal hasil. 

Selain itu, setiap orang ataupun entitas lain, misalnya, perusahaan, yang memberi modal dengan tujuan mendapatkan pengembalian finansial, atau bahkan lebih besar dari apa yang telah ditanamkannya sebelumnya. Jadi, bisa dipahami jika investor adalah istilah yang berarti sebuah pihak, baik individu atau kelompok, yang menanamkan modal atau uang miliknya pada sebuah bisnis tertentu agar bisa mendapatkan imbal hasil alias keuntungan di waktu mendatang. 

 

Tujuan Menjadi Seorang Investor

Lalu, apa tujuan menjadi seorang investor? Secara umum, tujuan utama dari menanamkan modal adalah mendapatkan keuntungan semaksimal atau seoptimal mungkin. Meski begitu, peluang keuntungan dari investasi tersebut berjalan beriringan dengan risiko kerugian yang mungkin didapatkan oleh investor. 

Karenanya, guna meminimalkan risiko kerugian tersebut, investor dianjurkan untuk melakukan diversifikasi dengan menyebarkan modal yang ditanamkan pada produk atau instrumen investasi berbeda. Diversifikasi ini juga mampu membantu pemilik modal agar tak memiliki ketergantungan dengan aktivitas, produk, layanan, ataupun investasi tunggal.

Jadi, melalui diversifikasi, seseorang mampu membentuk portofolio investasi dengan keuntungan menjanjikan, tapi tingkat risikonya tetap bisa ditanggung.

Baca Juga: Mengenal Reksa Dana CIMB Niaga, Seperti Apa Layanan, Ragam Produk, dan Cara Investasinya?

Beragam Jenis Investor

Investor sendiri memiliki berbagai jenis yang bisa dipilih serta membuat kesepakatan guna membantu pengembangan sebuah bisnis, antara lain:

Jenis Investor   Penjelasan
Teman atau Keluarga Keluarga atau teman bisa menjadi investor yang menanamkan modal pada bisnis atau usaha yang sedang kamu rintis. Biasanya, modal dari keluarga atau teman masih sangat terbatas dan tak sebanyak pemberian investor jenis lain. Tapi, mereka bisa menjadi langkah pertama untuk mengembangkan bisnis, khususnya dalam upaya mendapatkan kepercayaan dari investor lain yang lebih besar.
Bank Walaupun tak bisa secara langsung disebut sebagai investor, tapi bank bisa memberikan modal bisnis via layanan pinjaman yang ditawarkannya. Sebagai lembaga keuangan yang kerap dijadikan sebagai sumber pinjaman untuk merintis bisnis, bank biasanya membutuhkan jaminan sebelum bisa memberikan pinjaman pada nasabahnya. Jadi, jika memang memiliki aset berharga untuk dijadikan agunan, bank bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan modal berbisnis.
Angel Investor

Jenis ini mencakup individu yang mempunyai penghasilan tinggi serta bersedia untuk menanamkan sebagian dananya pada sebuah bisnis kecil agar bisa dikembangkan menjadi perusahaan. Angel Investor ini bisa dihubungi melalui berbagai cara, seperti, bertemu langsung, mencari secara online, atau via pengenalan dari pemilik bisnis lain yang lebih senior.

Inkubator dan Akselerator Selain itu ada inkubator dan akselerator yang merupakan suatu program perusahaan dan memfasilitasi bisnis kecil atau menengah. Saat ide bisnis telah diakui dan terbukti menjanjikan, pemiliknya bisa mengajukan pendanaan dari inkubator atau akselerator ini. Via program tersebut, pemilik ide bisnis akan dipertemukan dengan pemilik modal agar bisa mendapatkan pendanaan sesuai kebutuhannya.
Venture Capital Jenis lainnya adalah venture capital, yaitu investor yang bisa memberikan pendanaan dengan jumlah besar. Hampir semua perusahaan kecil atau startup ingin mendapatkan suntikan modal dari jenis investor ini agar bisa mengembangkan bisnisnya dengan lebih pesat. Namun, perusahaan startup tersebut harus mampu menunjukkan kredibilitas dan potensinya dengan menjanjikan.
Investor Korporasi Terakhir, investor korporasi adalah investor yang mempunyai sistem begitu ketat serta tersusun rapi dalam memberikan pendanaan pada suatu entitas tertentu. Umumnya, keuntungan dari jenis penanam modal ini didapatkan dari kemampuannya meningkatkan angka perkembangan korporasi, mengidentifikasi teknologi yang baru pada perubahan industri, serta diversifikasi aset.

Tugas Investor

Ada 4 tugas utama dari seorang investor yang perlu dipahami, yakni:

  • Melakukan kalkulasi mengenai potensi keuntungan serta risiko investasi dengan teliti dan detail.
  • Menjalankan aktivitas investasi atas sebuah bisnis dengan teratur dan kontinu
  • Membuat rencana investasi di waktu mendatang
  • Mencari peluang investasi yang menjanjikan

Meski begitu, sebelum menanamkan modalnya, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan investor, antara lain:

  • Menentukan tujuan investasi
  • Mengetahui kekuatan penggabungan investasi
  • Mengetahui risiko yang bakal ditanggung
  • Mampu mengelola emosi saat aktivitas investasi tak berjalan lancar
  • Mempunyai penasihat finansial

Keuntungan Investor

Investasi tidak hanya mampu memberi keuntungan terhadap para pelakunya saja, tapi juga untuk negara. Berikut adalah keuntungan menanamkan modal untuk individu investor dan untuk negara. 

Keuntungan Investasi untuk Individu Keuntungan Investasi untuk Negara

Utamanya, keuntungan investasi bagi pelakunya adalah mengembangkan nilai kekayaan. Sehingga, dana yang dimilikinya tak sekadar mengendap di rekening yang mana nilainya cenderung terus menurun imbas dari inflasi.

Selain itu, manfaat lainnya, investasi juga mampu memberi peluang keuntungan atau imbal hasil yang menjanjikan tergantung dari jenis instrumen yang dipilih dan banyaknya modal yang ditanam.

Sementara bagi negara, keuntungan investasi adalah menurunkan angka pengangguran karena ada banyak bisnis berkembang yang menyerap tenaga pekerja.

Pendapatan per kapita juga bisa ditingkatkan dengan semakin berkembangnya sebuah bisnis atau perusahaan. Tidak hanya itu, nilai ekonomi sebuah negara juga bisa meningkat secara jangka panjang seiring dengan banyaknya investor yang menanamkan modal di dalam negeri.

Baca Juga: Segala Hal Penting Seputar Reksa Dana ETF yang Penting Dipahami Setiap Investor

Risiko Investor yang Perlu Diantisipasi

Lalu, untuk risikonya sendiri, investor perlu memperhatikan beberapa hal. Berikut diantaranya.

  • Risiko pasar atau potensi fluktuasi pada nilai aset pada pasar yang bisa disebabkan oleh sejumlah faktor dan bisa mengakibatkan jumlah modal investasi menurun.
  • Risiko likuiditas atau potensi dana investasi tidak bisa dicairkan ketika dibutuhkan
  • Risiko negara yang berhubungan dengan kondisi politik negara, seperti perubahan aturan atau undang-undang  terkait investasi.
  • Risiko tingkat bunga yang mengacu pada peningkatan suku bunga dan memicu penurunan nilai relatif dari aset berbunga, misalnya pinjaman atau obligasi.
  • Risiko inflasi yang membuat daya beli menurun dan menghilangkan nilai investasi.
  • Risiko valuta asing atau potensi nilai tukar valuta sebuah negara mengalami fluktuasi atas kurs lain dan menurunkan imbal hasil investasi.
  • Risiko reinvestasi yang mewajibkan investor untuk menanamkan kembali pendapatan dari modal investasinya dan umumnya memberikan tingkat keuntungan lebih kecil.

Contoh Instrumen Investasi

Tergantung kebutuhan, kondisi keuangan, dan tujuannya, ada banyak contoh instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor untuk mengembangkan kekayaannya, antara lain:

  • P2P atau Peer to Peer: Investasi berbasis online yang mempertemukan investor dengan pihak yang memerlukan dana pinjaman via platform P2P. 
  • Saham: instrumen investasi tinggi risiko yang memiliki peluang keuntungan paling menjanjikan. Saham diterbitkan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan bisnisnya. 
  • Tabungan berjangka:  Instrumen ini mempunyai tingkat bunga lebih tinggi ketimbang tabungan biasa dengan sistem yang tak membolehkan nasabahnya melakukan penarikan dana hingga periode tertentu agar tak terkena denda.
  • Reksa dana:  Instrumen investasi online dan memiliki cara kerja simpel, juga praktis karena pengelolaan dananya dilakukan oleh manajer investasi berpengalaman. Modal untuk memulai investasi ini juga sangat ringan sehingga bisa dijangkau oleh investor dari segala kalangan. 

Tak Hanya Finansial Pribadi, Investor Juga Berperan Besar pada Perekonomian Negara

Setelah memahami penjelasan di atas, kamu tentu mengerti jika investor merupakan pihak yang tidak hanya mampu mengembangkan kondisi finansial pribadinya saja. Akan tetapi, melalui dana yang ditanamnya, kondisi perekonomian negara secara umum juga turut berkembang dan bertumbuh. Meski begitu, tetap pertimbangkan dengan matang keputusan berinvestasi ini agar bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal. 

Baca Juga: Daftar Aplikasi Reksadana OJK, Pelajari Mekanisme, Regulasi, hingga Risikonya

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement