Biaya yang dibutuhkan sebelum dan sesudah punya anak tentu berbeda. Setelah kelahiran buah hati, biaya atau pengeluaran otomatis meningkat karena bertambahnya anggota keluarga.
Terlebih bayi baru lahir membutuhkan perawatan ekstra karena tubuhnya masih rapuh. Jadi, biaya perawatan terkadang lebih mahal dibandingkan orang dewasa.
Baca Juga: 3 Strategi Menabung yang Benar Biar Gak Tekor Potongan Bank
Biaya Membesarkan Anak
Inilah berbagai biaya yang harus dipersiapkan orang tua untuk membesarkan anak.
Di masa kehamilan ini juga, segala nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu juga perlu dipenuhi melalui beragam asupan penting. Tidak hanya berguna untuk menjaga kondisi tubuh ibu tetap terjaga, tapi pemberian asupan yang lengkap tersebut juga menjamin tumbuh kembang bayi dalam kandungan optimal.
Belum lagi kebutuhan pakaian khusus ibu hamil dan perlengkapan lain yang mampu menjamin kenyamanannya sehari-hari. Perincian seluruh biaya yang dibutuhkan dalam tahap kehamilan ini tentu bervariasi dan masih bisa disesuaikan dengan budget maupun kondisi keuangan calon orang tua.
Namun, jika menginginkan fasilitas rumah sakit yang lebih lengkap dan bagus, ada beban biaya tambahan yang harus siap ditanggung. Selain itu, tergantung dari kebutuhan dan kondisi kelahiran, mungkin ada biaya tambahan dari tindakan persalinan khusus yang harus ditanggung oleh orang tua. Nominalnya pun bervariasi tergantung dari tindakan medis yang diambil serta kebijakan rumah sakit.
Adapun berbagai biaya yang perlu dikeluarkan pascakelahiran adalah seperti berikut.
Misalnya, kontrol pertama ke dokter setelah seminggu lahir untuk mengetahui perkembangan si kecil, hingga deteksi gejala penyakit tertentu. Selain itu, skrining mendeteksi kelainan dini pada bayi.
Mulai dari skrining pendengaran, darah, maupun kondisi jantung yang masing-masing memakan biaya Rp 55 ribu. Sedangkan untuk paket lengkap perlu membayar Rp 300 ribu.
Terkait biaya konsultasi serta imunisasi sendiri biasanya berkisar antara 600 ribu sampai 1 juta. Tergantung dari kebijakan penyedia asuransi, terkadang biaya imunisasi ini tak termasuk sebagai salah satu perlindungan yang diberikan sehingga perlu
Namun, jika pakai BPJS Kesehatan anak, biayanya gratis. Tetapi kalaupun bayar, hanya merogoh kocek Rp 10 ribu per sekali imunisasi.
Peralatan ini dibutuhkan untuk memudahkan aktivitas menyusui. Misalnya, ketika harus bekerja, bayi dapat diberi ASI perah yang sudah dibekukan di freezer khusus.
Membeli perlengkapan menyusui ini cukup mahal. Pompa ASI manual saja berkisar Rp100 ribu sampai Rp200 ribu. Apalagi yang elektrik, harganya bisa Rp1 jutaan.
Budget untuk pesta syukuran ini cukup besar, bahkan bisa mengalahkan biaya kelahiran. Untuk aqiqah potong kambing 1 ekor saja, mengundang syukuran 150 orang bisa menghabiskan uang sekitar Rp8-10 juta, termasuk bagi-bagi hantaran untuk tetangga yang sudah berkunjung menjenguk bayi.
Nominalnya tentu beragam, tergantung dari produk asuransi yang dipilih. Jika kondisi keuangan masih belum kondusif, perlindungan medis dari BPJS Kesehatan pada dasarnya sudah cukup untuk menanggung segala kebutuhan di masa kehamilan ataupun persalinan.
Di samping itu, asuransi kesehatan ini juga penting untuk diajukan pada buah hati yang telah dilahirkan ke dunia. Sama halnya dengan asuransi kesehatan untuk orang tua, produk keuangan tersebut berguna untuk menjamin proteksi terhadap beban finansial saat anak terkena penyakit dan harus melakukan pengobatan di rumah sakit. Jadi, kondisi kesehatannya akan lebih terjamin dan mampu mengantisipasi risiko medis yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Selain itu, kebanyakan orang tua tentu ingin memanjakan anaknya dengan membeli jajanan, atau memberikan berbagai jenis mainan yang sekaligus mampu melatih kemampuan motoriknya. Pengeluaran untuk kebutuhan harian ini tentu bisa cukup signifikan membebani keuangan, bukan?
Namun, asalkan memiliki persiapan yang matang, target dana pendidikan pasti bisa tercapai tepat waktu. Perkirakan berapa besar dana pendidikan yang harus disiapkan di setiap jenjang edukasi anak serta jangka waktu pengumpulannya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan berapa besar nominal dana yang harus disisihkan setiap bulannya agar bisa mencapai target keuangan tersebut.
Tidak ada salahnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan sejak dini, meskipun anak baru lahir. Pasalnya, biaya pendidikan makin mahal. Karena dana pendidikan merupakan dana yang akan dikeluarkan dalam waktu yang panjang, kamu pun juga harus menyiapkan dana yang bersifat jangka panjang. Misalnya, dengan menggunakan instrumen investasi yang menghasilkan keuntungan jangka panjang, seperti saham dan reksa dana saham.
Dengan berinvestasi, kamu dan pasangan tidak begitu berat dalam mengumpulkan dana pendidikan anak. Sebab, dana yang kamu investasikan akan mengalami perputaran hingga kamu pun mendapatkan keuntungan yang dapat diakumulasi dengan modal investasimu. Dengan begitu, dana pendidikan anakmu dapat terkumpul lebih cepat.
Segala kebutuhan ini sebaiknya disiapkan oleh para orang tua guna menyibukkan anak dengan aktivitas yang positif serta menggali bakat yang dimilikinya. Yang terpenting, jangan memaksakan ketertarikan anak terhadap suatu kegiatan tertentu agar tak malah menjadi sumber stres dan malah membuatnya malas beraktivitas.
Baca Juga: Cara Menghitung Dana Pensiun dari Sekarang
Bisa saja suatu saat nanti anak terserang penyakit yang mana manfaat perlindungannya tak tercakup pada produk asuransi. Karenanya, biaya kesehatan ini perlu disiapkan guna mengantisipasi risiko tersebut. Idealnya, biaya kesehatan ini sudah termasuk pada dana darurat keluarga.
Beberapa contoh dari biaya sosial ini adalah pengeluaran untuk aktivitas berkumpul anak dengan temannya, hadiah ulang tahun teman, dan juga playdate. Besarnya biaya sosial ini secara umum tak akan bisa diprediksi tapi perlu disiapkan agar kehidupan sosial anak tidak terganggu.
Alhasil, biaya pernikahan ini juga bisa dimasukkan ke dalam salah satu kebutuhan anak yang perlu disiapkan oleh orang tua. Walaupun biasanya ditanggung sendiri oleh anak bersama pasangannya, tapi demi mewujudkan pesta pernikahan impian, tidak jarang orang tua turut memberi bantuan dalam bentuk uang atau semacamnya.
Sesuaikan instrumen investasi yang dipilih dengan kebutuhan dan jangka waktunya. Sebagai contoh, kamu bisa memilih saham untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang anak seperti kuliah atau menikah, maupun reksa dana pasar uang sebagai sarana investasi jangka pendek. Dengan begitu, manfaat investasi bisa didapatkan secara lebih optimal.
Baca Juga: 7 Tagihan Bulanan yang Wajib Dibayar Meski Sedang Bokek