Sabtu 04 Feb 2023 07:00 WIB

Menelisik Perjalanan Karier Forrest Li, Pemilik Shopee, Garena, dan SeaMoney yang Makin Tajir

Apakah kamu sudah tahu siapa sosok di balik kesuksesan Shopee? Berikut profil dan cerita sukses dari Li Xiaodong/Forrest Li, pemilik Shopee.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Forrest Li dikenal masyarakat sebagai pengusaha konglomerat pendiri SEA Limited. Ia adalah pendiri Garena, Shopee, dan Airpay. Ia juga dikenal sebagai ketua dari klub sepakbola terkemuka, Lion City Sailors FC yang telah diakuisisi di tahun 2020 lalu.

Kesuksesan Forrest Li tak lepas dari Shopee yang berjaya di kawasan Asia Tenggara. Di tahun 2019, harga saham SEA Ltd mengalami peningkatan hingga 45%. Hal ini membuat kekayaan pemilik Shopee tersebut melonjak signifikan.

Wajah Forrest Li lantas menghiasi sampul Majalah Forbes edisi Asia 2020. Sementara itu, Bloomberg Billionaires Index memperkirakan kekayaan Li mencapai 19,8 miliar Dollar AS, yang membuatnya menduduki peringkat ke-96 orang terkaya sedunia.

Ia beberapa kali disebut sebagai konglomerat nomor satu dan terus bertahan sebagai lima besar terkaya di Singapura. Pada tahun 2021, harta kekayaan Forrest Li menembus angka 12,4 miliar Dollar AS. Di tahun 2022, kekayaannya mengalami penurunan menjadi 4,5 miliar Dollar AS (setara Rp66,8 triliun).

Baca Juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2022 Versi Forbes, Ada yang Masuk 100 Besar Dunia!

Bukan dari Keluarga Berada

Forrest Li

Forrest Li (Sumber: voi.id)

Forrest lahir dengan nama Li Xiaodong di Tianjin, Cina pada tahun 1977. Ia lahir dari orang tua yang berprofesi karyawan di perusahaan negara.

Bukan dari keluarga kaya raya, Li bisa kuliah lantaran mendapat beasiswa. Bahkan di awal kepindahannya ke Singapura bersama istri, mereka sempat berutang demi menyewa flat kecil untuk bernaung.

Sewaktu kuliah, bermain game telah menjadi kegemarannya. Forrest menjadi nickname baginya lantaran ia menyukai film yang dibintangi Tom Hanks, Forrest Gump.

Forrest Li meraih gelar Bachelor of Engineering dari Shanghai Jiao Tong University. Sedangkan gelar masternya ia dapatkan setelah menuntut ilmu Master of Business Administration di Stanford University, Amerika Serikat. Di sinilah awal ia bertemu dengan wanita yang belakangan dinikahinya.

Terinspirasi Setelah Membaca Ratusan Resume

Sebelum menjadi pengusaha dan self-made billionaire, Forrest Li pernah bekerja sebagai karyawan di beberapa perusahaan. Ia sempat menjadi pegawai untuk Viacom Media Networks, Motorola Networks Inc, hingga Corning Inc selama beberapa tahun di Cina.

Namun Li belum merasa puas atas pencapaiannya tersebut. Ia merasa menjadi karyawan bukanlah passion dan panggilan hidupnya.

Seluruh pengalaman bekerja sebagai pegawai itu menjadi titik balik bagi Forrest Li. Ia menyadari bahwa dirinya ingin melakukan hal yang lebih besar lagi. Ia pun mulai mencari inspirasi dengan membaca ratusan resume

Kepada Forbes di tahun 2015 lalu, Forrest Li berbagi cerita. Menurutnya, setiap resume merupakan kisah pribadi yang mengandung jejak kesuksesan seseorang. Ia pun ingin agar kelak proses kesuksesannya bisa dibaca orang lain. 

Tergugah oleh Pidato Steve Jobs

Perlahan namun pasti, hidup Forrest Li mulai berubah saat ia menghadiri upacara wisuda kekasihnya. Saat itu tahun 2005 dan Steve Jobs, sang pendiri Apple yang tersohor, hadir untuk berpidato. 

Forrest Li tergugah dan lantas menggagas GG Games di Singapura. Saat itu ia telah berpindah ke Singapura karena sang istri, Liqian Ma, mendapat beasiswa di negara tersebut. Sayangnya, bisnis game online yang dirintis Li itu tak berjalan sesuai ekspektasi.

Mengoperasikan Garena dari Ruko Sederhana

Kemudian di tahun 2009, Forrest Li bersama Gang Ye dan David Chen kembali mencoba peruntungan mereka. Kala itu, kemitraan tersebut mendirikan Garena yang menjadi portal game online. 

Forrest Li merintis usahanya dari sebuah ruko sederhana. Mereka mengantongi income dari sejumlah game digital, seperti Free Fire, AOV, Call of Duty Mobile, League of Legends, Speed Drifters, Fairy Tail: Force Unite, dan Contra Return.

Namun lagi-lagi, dewi keberuntungan belum berpihak kepadanya. Tak pelak, Forrest Li lantas menjual Garena ke Riot Games dan Tencent milik Ma Huateng di tahun 2010. Alhasil, saham paling besar Garena saat itu dikuasai pihak Tencent Group.

Baca Juga: 13 Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia

Sukses Besar Bersama SEA Limited

Pemilik Aplikasi Shopee

Li Xiaodong, Pemilik Aplikasi Shopee hingga Garena (Sumber: www.biografiku.com)

Belakangan, Garena mengubah nama mereka menjadi SEA Limited. SEA Limited kini beroperasi di kawasan GSEA (Greater Southeast Asia) yang mencakup Vietnam, Filipina, Thailand, Taiwan, Singapura, dan tentunya Indonesia.

Guna memperkuat lini bisnisnya, Forrest Li lantas mendirikan platform layanan finansial digital (e-payment) bernama Airpay di tahun 2014. Kelak namanya berganti menjadi SeaMoney.

Cetuskan Shopee Sebagai Aspirasi dari Taobao

Dua kali kegagalan tak membuat Forrest Li putus asa. Di tahun 2015, Li bersama Chris Feng lantas mencetuskan Shopee. Sebelumnya, Feng diketahui pernah memimpin Lazada hingga Zalora. Feng juga pernah menjadi karyawan di Rocket Internet

Lebih lanjut, Forrest Li diketahui membawa model bisnis dari Negeri Tiongkok untuk diterapkan ke pasar lokal Singapura. Dalam salah satu wawancara dengan Forrest Li, marketplace bernama Taobao disebutnya sebagai aspirasi. Taobao yang besutan Alibaba Group memiliki konsep mirip Amazon, Rakuten, dan eBay. 

Adapun model penjualan yang digunakan ialah Customer to Customer (C2C) dan Business to Consumer (B2C); yang juga serupa dengan Shopee. Seiring dengan pertumbuhannya, Shopee menjadi marketplace yang laris manis digunakan publik dan terus berkembang pesat hingga memperluas cakupannya ke Asia Tenggara.

Tak hanya menjadi semakin populer. Pendapatan Shopee pun terus naik 160,7% year on year (yoy) menjadi 1,2 miliar Dollar AS. 

Volume transaksinya pun meningkat dari 127,4% menjadi 1,4 miliar pesanan. Untuk Gross Merchandise Value (GMV) diketahui bertumbuh 87,5% menjadi 15 miliar Dollar AS.

Indonesia dan Taiwan menjadi pasar Shopee yang terbesar se-Asia Tenggara. Sejak tahun 2019, Shopee sukses menjajal Brasil sebagai negara pertama di Amerika Selatan dan di luar Asia yang dimasukinya.

Shopee Raih Penghargaan Mengesankan di Indonesia

Di Indonesia, Shopee beserta Tokopedia dan Bukalapak menjadi tiga besar e-commerce yang populer dan laris manis. Demikian juga di Asia Tenggara, di mana Shopee merajai peringkat teratas untuk e-commerce yang paling banyak pengunjungnya.

Kesuksesan Shopee menggiring e-commerce ini menyabet sejumlah penghargaan prestisius. Warta Ekonomi memberikan penghargaan The Indonesian Netizen Brand Choice Award 2017 untuk kategori Belanja Online

Selain itu, Shopee memenangkan The Best in Marketing Campaign dalam ajang Marketing Award 2017 yang dihelat oleh Majalah Marketing. Lebih lanjut, Shopee membuat iklan dalam format Parodi Jokowi yang kemudian meraih The Brightest Ad (Iklan Paling Berkesan) dari Bright Awards Indonesia 2017.

Kekayaan Li Kian Melonjak Drastis

Pada tahun 2017, SEA Group melantai di bursa efek Amerika Serikat. Resmi menjadi perusahaan publik di bursa saham New York, valuasinya digadang-gadang berada di kisaran Rp2.564 triliun (setara 180 miliar Dollar AS).

Harta kekayaan pemilik aplikasi Shopee ini meningkat setelah mendapat laba dari saham SEA di American Depositary Receipts. Saham tersebut dikabarkan mengalami kenaikan sebesar 67% pada tahun 2021. Singkat cerita, Li sukses meraup untung sebesar 884 juta Dollar AS sedangkan nilai perusahaan juga ikut mengalami peningkatan menjadi 4 miliar Dollar AS. 

Selain itu, game online bertajuk Free Fire juga menjadi pabrik cuan Forrest Li. Sejak pandemi terjadi, game ini semakin laris manis dan digemari. 

Free Fire mempunyai lebih dari 80 juta pengguna yang aktif di wilayah Amerika Latin, Asia Tenggara, serta India. Game mobil battle royale ini memiliki kemiripan dengan Fortnite dan juga PUBG

Adapun jumlah pemesanannya naik hingga 64,8% menjadi 1,2 miliar Dollar AS, dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai 166,8%. Menurut laporan dari App Annie, Free Fire berada di urutan ketiga untuk pengguna aktif bulanan rata-rata di Google Play.

Sementara itu, di ranah perbankan, SEA Limited mengambil langkah cergas dengan mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi di Indonesia. Akuisisi yang terjadi pada Februari 2021 lalu itu lantas melahirkan PT Bank Seabank Indonesia

Gaet CR7 Sebagai Brand Ambassador

Shopee yang kian booming setelah pandemi tercatat menggaet sejumlah tokoh kenamaan untuk dijadikan bintang iklan dan dutanya. Selain menampilkan BLACKPINK dan Red Velvet, dua girlband asal Korea Selatan yang pernah menjadi model iklannya, Shopee juga sempat menggandeng aktor kawakan Jackie Chan dan Joe Taslim.

Sosok Forrest Li tak hanya dikenal sebagai seorang pecandu game, ia juga pecinta sepakbola. Oleh sebab itu, ia menggandeng pemain sepakbola favoritnya, CR7 alias Cristiano Ronaldo untuk menjadi Brand Ambassador dari Shopee. CR7 lantas ikut mempromosikan Shopee di berbagai kawasan yang menjadi pangsa pasarnya.

Forrest Li memang bertekad kuat untuk melakukan terobosan inovatif. Dan kini ia sukses besar. Banyak orang yang tertarik mencari tahu terkait kisah hidupnya hingga perjalanan kariernya.

Seperti yang diungkapkan oleh Benjamin Franklin, tokoh Amerika Serikat: “Either write something worth reading or do something worth writing—Entah menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak untuk ditulis.” Li telah berhasil mencapai cita-cita dan hidup kaya raya berkat jerih payahnya.

Baca Juga: Menelusuri Jatuh Bangun Edwin Soeryadjaya, Konglomerat Batu Bara dengan Harta Triliunan Rupiah

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement