Sabtu 18 Feb 2023 08:00 WIB

Mengungkap Kesuksesan Anderson Sumarli, Pendiri Ajaib

Sukses di usia muda, membuat Anderson Sumarli (pendiri Ajaib), pantas dijadikan sosok inspiratif bagi anak-anak muda masa kini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Nama Anderson Sumarli mungkin masih sedikit asing terdengar di ranah publik. Namun tidak dengan hasil karyanya—sebuah platform investasi yang bernama Ajaib. Ajaib Reksa Dana di bawah naungan PT Takjub Teknologi Indonesia ini telah terbentuk sejak 2019 oleh Anderson dan rekannya dari Thailand, Yada Piyajomkwan.

Platform tersebut juga sudah terdaftar di OJK dengan nomor izin KEP-17/PM.21/2018. Namun yang menakjubkan, startup investasi reksa dana dan saham Ajaib ini telah sukses menjadi Unicorn ke-7 di Indonesia. Pencapaian masif ini terjadi dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. 

Menariknya lagi, Anderson Sumarli baru berumur 22 tahun ketika dirinya mulai merintis Ajaib. Setelah mengakuisisi PT Primasia Unggul Sekuritas pada 2020, Ajaib memasuki ranah perbankan dan menggelontorkan lebih dari Rp746 miliar demi memperoleh saham 24% hingga 40% dari PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) di tahun 2021.

Valuasi platform berjargon #MakingMagicHappen ini diperkirakan sudah lebih dari Rp14,3 triliun, jumlah yang setara dengan 1 miliar Dollar AS. Hingga kini, Ajaib juga telah memiliki lebih dari sejuta pengguna yang tersebar di seluruh Nusantara.

Baca Juga: Profil Abraham Viktor, Pendiri Startup Kuliner Hangry yang Kini Berstatus Centaur

 

Riwayat Pengalaman Anderson Sumarli Sebelum Ajaib

Anderson Sumarli

Anderson Sumarli (Sumber: www.prestigeonline.com)

Meski masih relatif muda, Anderson sempat mengenyam pendidikan Ekonomi Terapan di Cornell University dan mendapat gelar Bachelor of Science. Kemudian ia melanjutkan ke Sekolah Pascasarjana Bisnis di Universitas Stanford dan meraih Magister Administrasi Bisnis.

Sebelum sukses lepas landas dengan Ajaib, Anderson Sumarli pernah menjadi Chief Analytics Office di International Business Machines Corporation (IBM) di New York pada 2014-2016. Selain itu, ia juga pernah dipercaya menjadi Management Consultant untuk Boston Consulting Group di Indonesia dan Singapura periode tahun 2016-2018.

Sulitnya Memulai Investasi di Usia Muda

Berdasarkan pengalaman pribadinya, Anderson memaparkan betapa tidak mudahnya untuk memulai investasi. Itulah sebabnya ia menciptakan Ajaib. Dengan berfokus memberi edukasi lebih kepada generasi milenial, maka pasar modal Indonesia pun bisa ikut terangkat.

Nyatanya, berdasarkan trading frequency, kini Ajaib Sekuritas sudah menjadi broker saham paling besar nomor lima di Indonesia. Dalam waktu tujuh bulan setelah peluncuran, Ajaib mencatatkan lebih dari sepuluh miliar lot saham yang terjual.

Bagikan Saham dalam Jumlah Fantastis

Ajaib telah menjadi penyedia analisis saham yang komprehensif guna membantu pemula belajar lebih banyak terkait investasi. Namun belum semua orang mengetahuinya. 

Oleh sebab itu, Ajaib pun menggandeng berbagai public figure seperti Nagita Slavina, Raffi Ahmad, Pevita Pearce, hingga Iqbaal Ramadhan untuk menggencarkan program promosi. Mereka membagi-bagi saham senilai miliaran rupiah kepada para penggemar melalui media sosial Instagram, yang rupanya disambut dengan antusias. 

Dengan taktik tersebut, diharapkan anak muda Republik Indonesia dapat lebih memahami pentingnya berinvestasi sejak dini. Selain sebagai ajang literasi dan edukasi, promosi tersebut dimaksudkan agar generasi muda jadi lebih melek finansial dan makin giat lagi berinvestasi di kemudian hari. 

Jadikan Aktor K-Drama Sebagai Brand Ambassador

Guna membantu usaha pemerintah dalam hal literasi keuangan, Ajaib menggunakan dukungan pendanaan yang telah didapatkannya untuk mengkampanyekan #MentorInvestasi Ajaib. Seperti diketahui, pemerintah memang tengah menggalakkan literasi perencanaan keuangan dan investasi kepada anak bangsa.

Untuk urusan yang satu ini, salah satu aktor drama Korea pun diajak bekerja sama untuk menjadi duta. Ajaib mempercayakan Kim Seon-ho, aktor yang bermain dalam Start-Up di Netflix untuk menjadi bagian dari kampanye tersebut.

Baca Juga: Menelisik Perjalanan Karier Forrest Li, Pemilik Shopee, Garena, dan SeaMoney yang Makin Tajir

Populer di Kalangan Generasi Muda

Faktanya, Ajaib disebut-sebut sebagai platform favoritnya anak muda untuk belajar berinvestasi. Ajaib yang lebih populer di kalangan generasi penerus ini senantiasa berinovasi dalam memberikan pengalaman terbaik dan kemudahan mengakses pelayanan investasi yang merata (bisa diakses kapan pun dan di mana pun).

Sebagai aplikasi investasi yang praktis, keberadaan Ajaib memudahkan generasi muda untuk mulai berinvestasi reksa dana dan saham secara online. Ajaib telah menorehkan pertumbuhan yang signifikan dengan menggandeng lebih dari sejuta investor saham. Malahan, jumlah tersebut terjadi dalam waktu yang singkat. 

Selama beberapa tahun terakhir, Ajaib telah menginisiasikan 1.000 Program Generasi Saham lewat SPM (Sekolah Pasar Modal), mendirikan Galeri Investasi BEI, dan lainnya guna meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda. Harapannya, generasi penerus bangsa pun bisa meraih kebebasan finansial melalui investasi keuangan.

Dapat Kucuran Dana Rp353 Miliar

Salah satu visi dan misi Anderson bersama Ajaib adalah membuka akses investasi yang aman, andal, dan terpercaya dengan cara menyediakan layanan reksa dana online. Ajaib juga tak membebankan biaya pembelian, biaya penjualan, ataupun biaya akun terhadap para penggunanya. Hal inilah yang menarik perhatian para investor.

Kabar terbaru menyebutkan, di awal tahun 2021 lalu, Ajaib mendapat kucuran dana dalam jumlah fantastis dari berbagai pemain lama. Salah satunya ialah Li Ka-shing melalui Horizons Ventures, Alpha JWC, Y Combinator, Softbank Ventures Asia, hingga Insignia Ventures.

Pendanaan Seri A sebesar Rp353 miliar (setara 25 juta Dollar AS) dicurahkan kepada Ajaib Reksa Dana dan Ajaib Sekuritas yang adalah bagian dari Ajaib Group. Nominal tersebut merupakan salah satu suntikan dana yang paling besar di Indonesia.

Ajaib Mempunyai Banyak Keunggulan

Sejumlah investor besar telah mencurahkan dana besar guna mendukung Ajaib berekspansi, hal itu terjadi bukan tanpa sebab. Ajaib disebut mempunyai sejumlah keunggulan yang inovatif dan revolusioner di bidangnya, sehingga para investor pun bersedia mendukung dengan penuh apresiasi.

Manager Partner dari Alpha JWC, Jeffrey Joe, menuturkan, kurang aksesibilitas membuat sektor investasi Indonesia jadi tidak terlayani secara optimal. Namun Ajaib sanggup menjadi solusi untuk problem tersebut. 

Bahkan, Ajaib melakukan revolusi di bidang industri saham dalam jangka waktu yang kurang dari dua tahun. Mengingat pertumbuhan yang cepat itulah pihaknya mendukung Ajaib untuk berekspansi.

Adapun Frances Kang selaku Direktur Horizons Ventures mengungkapkan, Ajaib dinilai mempunyai tingkat efisiensi dan transparansi yang belum pernah ada dan berbeda dari sebelumnya. Ia mengatakan, Ajaib sanggup membebaskan para investor muda dan pemain pemula untuk membangun dan merencanakan masa depan finansial mereka.

Ia menambahkan, hal ini tentunya membanggakan sehingga pihaknya pun ikut bergabung menjadi bagian dari misi platform tersebut. Menurutnya, Ajaib bukan hanya dapat meningkatkan inklusi keuangan, tapi juga membantu anak muda untuk mencapai kesejahteraan keuangan dengan lebih cepat. 

Sementara itu, Cindy Jin sebagai Partner SoftBank Ventures Asia ikut angkat bicara. Pihaknya memilih untuk andil berpartisipasi dalam hal modal karena berbagai pertimbangan. 

Salah satunya dikarenakan manajemen Ajaib berfokus pada produk-produknya dan juga mengedepankan user experience. Apalagi jika mengingat pencapaian besar Ajaib dilakukan hanya dalam waktu kurang lebih dua tahun.

Masuk Forbes 30 Under 30 Tahun 2020

founder ajaib

Founder Ajaib (Sumber: entrepreneur.uai.ac.id)

Pada tahun 2020 lalu, nama Anderson Sumarli dan Yada Piyajomkwan sukses masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30. Sebagai pendiri Ajaib, nama keduanya tercantum dalam daftar prestisius tersebut di kategori Finance & Venture Capital.

Sebelumnya, diketahui bahwa Anderson dan Yada adalah teman satu kelas sewaktu mereka kuliah M.B.A. di Universitas Stanford. Bertujuan meningkatkan inklusi keuangan, platform investasi Ajaib besutan mereka dirancang untuk beroperasi tanpa komisi dan kini digandrungi oleh Gen Y (periode kelahiran 1981-1994) dan Gen Z (1995-2010).

Kini Sudah Berstatus Unicorn

Walaupun baru beroperasi di tahun 2019, nyatanya kini Ajaib telah berubah status menjadi Unicorn. Ajaib resmi menjadi Unicorn ketujuh di Indonesia setelah berhasil menggalang dana Seri B dari DST Global. 

Dukungan dana yang diraih mencapai Rp2,2 triliun yang senilai dengan 153 juta Dollar AS dan akan digunakan maksimal untuk meningkatkan edukasi dan literasi finansial bagi anak muda. Diketahui, DST Global bersama Ribbit Capital juga merupakan investor dalam Robinhood, fintech investasi saham di Amerika Serikat.

Kemudian pendanaan terus bertambah menjadi Rp3,46 triliun (243 juta Dollar AS), menjadikan Ajaib sebagai startup fintech pertama di Asia Tenggara yang menjadi Unicorn paling cepat. Anderson mengatakan, ia pun akan merekrut banyak talenta secara besar-besaran demi kebangkitan investor ritel saham di Indonesia.

Diberitakan di sejumlah media, naiknya status Ajaib sebagai Unicorn disebut sejalan dengan diskusi antara Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini. Keduanya menginginkan lebih banyak lagi perusahaan Unicorn terlahir di Tanah Air. 

Hingga kini, terdapat enam startup Indonesia yang sudah mempunyai valuasi di atas 1 miliar Dollar AS. Mereka adalah GoTo, Traveloka, Bukalapak, OVO, Xendit, serta J&T Express. Dan kini, Ajaib sukses berdiri di jajaran para Unicorn tersebut.

Baca Juga: Profil Nabilah Alsagoff, Co-Founder DOKU yang Pelopori Pembayaran Digital di Indonesia

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement