Ahad 09 Apr 2023 18:29 WIB

Definisi Puasa dan Mengenal Apa Saja Syarat Wajib Puasa

Ketahui berbagai syarat wajib puasa dan jenis puasa, mulai dari yang wajib hingga yang makruh. Pastikan sudah memenuhi syarat wajib untuk berpuasa.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Puasa merupakan ibadah wajib yang harus dijalankan oleh setiap umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sesuai dengan Nabi Muhammad SAW bersabda, bahwa:

“Islam dibangun di atas lima perkara, yakni syahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadan." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Karena itu, bagi umat Islam yang melakukan ibadah puasanya dengan rutin di bulan Ramadan maka ia adalah pribadi yang bisa dikatakan sempurna dalam rukun Islamnya. Dengan menjalani ibadah puasa maka kamu bisa melatih kesabaran sekaligus kedisiplinan untuk belajar bersyukur, mempunyai rasa empati, serta berusaha untuk tidak berperilaku buruk.

Baca juga: Tubuh Tetap Fit dan Sehat Selama Berpuasa, Ini Dia Caranya

 

Definisi Puasa

syarat wajib puasa

Syarat Wajib Puasa

Puasa merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu shiyam atau shaum. Kata shiyam maupun shaum merupakan pembentukan dari kata shama yang berarti menahan. Hal ini memiliki arti bahwa puasa diartikan sebagai sebuah kegiatan yang mengajarkan kita untuk menahan diri dari berbagai hal yang bisa membuat diri kita batal akan puasa karena niat-niat yang buruk.

Namun, secara umum puasa diartikan sebagai salah satu kegiatan yang dianggap sukarela maupun dari keinginan diri sendiri dengan menahan diri dari perilaku buruk, makanan, minuman, hingga hal-hal lainnya yang mempunyai potensi atau kesempatan untuk membatalkan puasa yang sedang kita jalani. Waktu ibadah puasa yang dijalani oleh umat Muslim yaitu saat adzan Subuh atau terbitnya matahari dan berbuka puasa saat maghrib matahari terbenam. Tetapi lamanya waktu ibadah puasa ini akan menyesuaikan di masing-masing negara tempat tinggalnya kamu dikarenakan zona waktu yang berbeda sesuai dengan gerak dari rotasi bumi.

Baca juga: 5 Kebutuhan Bulan Puasa yang Perlu Dipersiapkan di Rumah

Jenis-Jenis Puasa

Terdapat beberapa jenis ibadah puasa yang harus dilakukan maupun tidak dilakukan oleh umat Muslim. Berikut merupakan beberapa jenis puasa yang perlu diketahui saat menjalani ibadah puasa, yaitu:

  1. Puasa Wajib

    Puasa Wajib merupakan ibadah puasa yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Muslim yang sudah memenuhi syarat-syarat berpuasa. Terdapat beberapa jenis puasa wajib yang perlu dijalani oleh umat Muslim. Berikut merupakan 4 jenis puasa wajib, yaitu:

    Jenis-Jenis Puasa Wajib

    • Puasa Ramadan: Jenis ibadah puasa wajib yang dijalani oleh seluruh umat Muslim saat di bulan Ramadan selama satu bulan penuh.
    • Puasa Qadha Ramadan: Jenis ibadah puasa wajib yang dilakukan untuk menggantikan puasa Ramadan yang ditinggalkan atau dilewati karena alasan syar’i. Dengan kata lain, puasa Qadha Ramadan adalah ibadah puasa yang dijalani untuk menggantikan kekurangan hari saat puasa wajib di bulan Ramadan akibat sakit, halangan, haid, atau hal lainnya.
    • Puasa Nazar: Jenis ibadah puasa wajib yang dilakukan bagi orang-orang yang sudah melakukan nazar atau berjanji pada Allah SWT untuk melakukan puasa, baik selama satu hari atau satu bulan. Contohnya, kamu mengatakan akan berjanji menjalani puasa apabila berhasil mendapatkan pekerjaan.
  2. Puasa Sunnah

    Puasa Sunnah merupakan puasa yang dianggap bernilai pahalanya bagi umat-Nya yang melakukan ibadah ini, tetapi tetap tidak berdosa bagi yang meninggalkan maupun tidak menjalaninya. Terdapat beberapa jenis puasa Sunnah yang perlu diketahui. Berikut jenis-jenis puasa Sunnah, yaitu:

    • Puasa Syawal: Ibadah puasa Sunnah yang dijalani selama 6 hari di bulan Syawal. Ibadah puasa ini dapat dilakukan berurutan dimulai dari hari kedua syawal atau dilakukan secara tidak berurutan.
    • Puasa Asyura (10 Muharram): Ibadah puasa Sunnah yang dijalani pada tanggal 10 bulan Muharram. Bulan Muharram merupakan bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak ibadah puasa baik saat di awal, tengah, maupun akhir bulan.
    • Puasa Tasu’a (9 Muharram): Ibadah puasa Sunnah yang dijalani pada tanggal 9 dan 10 di bulan Muharram, tepatnya di kalender Hijriah, serta dilakukan secara berurutan.
    • Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): Ibadah puasa Sunnah yang diutamakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan sangat dianjurkan karena mempunyai makna bisa menghapuskan dosa sepanjang tahun yang sudah berlalu. Tanggal tepatnya puasa Tarwiyah dijalankan, yaitu di tanggal 8 Dzulhijjah.
    • Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): Ibadah puasa Sunnah yang dijalani pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini sangat dianjurkan untuk umat Muslim yang sedang tidak berhaji, sedangkan yang sedang berhaji maka tidak menjadi utama. Ibadah puasa ini dianggap istimewa karena memiliki makna akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun atau 1 tahun ke belakang dan 1 tahun yang akan datang.
    • Puasa Senin dan Kamis: Jenis ibadah puasa Sunnah yang sangat terkenal karena perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk berpuasa di hari Senin yang mana hari tersebut adalah hari lahirnya beliau dan hari Kamis karena merupakan hari dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Selain itu, kedua hari ini dianggap hari terbukanya pintu surga.
    • Puasa Ayyamul Bidh (puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriyah): Ibadah puasa Sunnah yang dijalani pada hari ke-13, hari ke-14, dan hari ke-15 saat bulan Hijriyah atau bulan di kalender Islam. Pada umumnya, umat Muslim diharuskan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan, tetapi puasa Ayyamul Bidh lebih diutamakan.
    • Puasa di bulan Sya'ban: Jenis ibadah puasa Sunnah yang istimewa dengan melakukan puasa pada pertengahan bulan saat Nisfu Sya’ban untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya.
    • Puasa Kafarat atau Kifarat, merupakan jenis ibadah puasa wajib yang dijalani untuk melakukan penebusan dosa atas perbuatan yang buruk. Seperti namanya, Kafarat berarti menutupi, memperbaiki, mengganti, dan membayar sehingga seseorang yang sudah melakukan perbuatan maksiat maka harus membayar kafarat.
  3. Puasa Berhukum Haram

    Selain ibadah puasa Sunnah dan wajib, terdapat beberapa jenis puasa yang tidak boleh dikerjakan oleh umat Muslim. Beberapa jenis puasa yang berhukum haram diantaranya ada:

    • Puasa pada hari Tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah).
    • Puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
    • Puasa Yaum Syak atau hari yang meragukan, umumnya berada di setiap akhir bulan kalender Hijriah.
  4. Puasa Berhukum Makruh

    Jenis ibadah puasa kedua yang tidak boleh dijalani adalah puasa berhukum makruh. Sebenarnya, ibadah puasa makruh merupakan puasa yang lebih baik tidak dilakukan dan dianjurkan untuk tidak melakukannya. Berikut merupakan beberapa jenis puasa berhukum makruh, yaitu:

    • Puasa di hari Jumat tanpa diikuti hari sebelum maupun sesudahnya,
    • Puasa setahun penuh.

Baca juga: Pikiran Bersih dan Tenang di Saat Puasa? Ini Cara Mendapatkannya

Syarat-syarat Wajib Puasa

Dalam menjalani puasa di agama Islam, terdapat beberapa syarat wajib maupun syarat sah yang perlu dijalani oleh umat Muslim saat berpuasa. Syarat wajib puasa merupakan hal-hal yang mengharuskan setiap umat Muslim untuk wajib menjalani ibadah puasa. Dan apabila salah satu syaratnya belum terpenuhi, maka ibadah puasa Ramadan ini tidak wajib. Berikut merupakan syarat-syarat wajib yang telah disepakati oleh para ulama, yaitu:

  • Beragama Islam: Puasa merupakan hal yang wajib bagi umat beragama Islam. Maka, bagi orang-orang yang tidak mengimani agama Islam tidak diwajibkan menjalani puasa.
  • Sudah balig: Hal yang dimaksudkan balig adalah bagi laki-laki yang sudah keluar mani dan perempuan yang sudah haid diwajibkan menjalani puasa. Umumnya, anak-anak tidak diwajibkan puasa karena belum balig tetapi orang tuanya wajib melatihnya berpuasa dari umur tujuh tahun.
  • Mempunyai tubuh yang sehat: Karena bagi yang sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk menjalani puasa maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Dengan syarat hutang hari tidak mengikuti puasa di bulan Ramadan harus dibayarkan pada Puasa Qadha Ramadan.
  • Mampu untuk menjalani puasa: Hal ini mengartikan bagi yang masih mampu serta sehat untuk menjalaninya, maka ada baiknya puasa terus dilanjutkan tanpa adanya batal.
  • Sedang tidak melakukan perjalanan: Tidak semua perjalanan diperbolehkan tidak puasa. Terdapat syarat-syarat lain terkait ibadah puasa ini.
  • Mempunyai akal: Bagi orang-orang yang waras dan mempunyai akal maka akan diwajibkan puasa, kecuali bagi orang gila yang sudah tidak memiliki akal.
  • Suci yang berarti tidak sedang haid atau nifas: Ulama telah menyepakati apabila wanita sedang haid atau masa nifas maka tidak diwajibkan untuk menjalani puasa.

Syarat-Syarat Sah Puasa

Terdapat beberapa hal yang menjadi syarat sah untuk menjalani ibadah puasa, yaitu:

  • Beragama Islam.
  • Mempunyai akal.
  • Sedang suci atau tidak sedang haid maupun masa nifas.
  • Dan telah memasuki waktu puasa.

Baca juga: Biaya Tidak Terduga saat Bulan Puasa yang Wajib Disiapkan agar Keuangan Tetap Aman

Sudahkah Kamu Mengetahui Syarat-Syarat Puasa?

Buat yang sudah mengetahui dan memahami dengan baik maksud dari puasa hingga jenis-jenis puasa, jangan lupa untuk dijalankan ya! Selamat menjalani ibadah puasa!

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement