Mengelola keuangan dengan tepat merupakan salah satu cara terbaik untuk mencapai berbagai tujuan keuangan. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak langkah, salah satunya dengan cara menentukan prioritas keuangan itu sendiri. Prioritas keuangan adalah hal-hal penting yang harus dicapai di dalam keuangan, sebelum hal lainnya yang bersifat bisa ditunda atau bahkan ditiadakan. Prioritas keuangan akan membantu kamu lebih mudah untuk mencapai berbagai tujuan keuangan secara keseluruhan.
Namun, di dalam prakteknya, tidak semua orang memiliki prioritas di dalam keuangan atau bahkan keliru menetapkannya sejak awal. Berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi di dalam keuangan, kerap membuat sebagian orang sulit untuk menentukan prioritas keuangan mereka. Jika terus dilanjutkan, berbagai hal yang terpenting dan memang harus menjadi prioritas tersebut tentu akan terabaikan sehingga tidak bisa dipenuhi dengan baik.
Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Mengelola Keuangan dalam Mempersiapkan Dana Pensiun
Prioritas Keuangan
Jangan menunda untuk menentukan prioritas keuangan, sebab ini akan ikut menentukan kesuksesan kamu dalam urusan keuangan. Jika selama ini terlalu santai dalam mengelola keuangan, kebiasaan tersebut harus segera diubah. Hal ini mungkin akan membutuhkan proses yang tidak mudah, tapi tentu bisa diupayakan dengan cara yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa cara yang perlu dilakukan untuk menentukan prioritas keuangan dengan bijak.
Pastikan kamu memahami kondisi keuangan dengan baik sehingga kamu bisa melihat dengan jelas bagaimana kemampuan keuangan yang sebenarnya. Jangan menuruti keinginan untuk terus belanja hal-hal yang tidak perlu, bahkan meski saat ini kamu merasa memiliki uang. Sikap sadar diri dan bisa menahan diri seperti ini, akan membantu kamu lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Daftar kebutuhan jangka pendek ini bisa berisi berbagai kebutuhan rutin bulanan atau untuk satu tahun sekaligus. Misalnya, kebutuhan belanja bulanan, tagihan listrik dan air, biaya asuransi, dana pensiun dan yang lainnya.
Sedangkan daftar kebutuhan jangka panjang ini bisa dibuat untuk kebutuhan beberapa tahun yang akan datang. Misalnya, pembelian mobil 4 tahun yang akan datang, investasi rumah ke-2 lima tahun yang akan datang, melanjutkan pendidikan ke S2 3 tahun mendatang, dan yang lainnya. Baik kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan jangka panjang ini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan.
Selain itu, di dalam perjalanannya berbagai daftar kebutuhan ini bisa saja mengalami perubahan. Misalnya, saat membeli rumah yang baru, maka kamu akan memiliki pengeluaran lainnya terkait dengan hal tersebut, seperti kebutuhan biaya perawatan dan juga biaya pajak tahunan properti tersebut. Perhitungkan juga berbagai pengeluaran tambahan yang menyusul seperti ini.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Pribadi dengan Cerdas