Tubuh yang sehat merupakan aset penting yang wajib diperhatikan semua orang. Jika tubuh mulai terserang penyakit, pemeriksaan lengkap amat penting sebagai tindakan preventif serta mempermudah diagnosis dan pengobatan.
Salah satu cara untuk memeriksa kesehatan tubuh adalah dengan melakukan positron emission tomography atau PET. Pemeriksaan PET merupakan prosedur pemindaian atau scanning untuk mendeteksi beberapa penyakit, seperti jantung, gangguan saraf otak, serta kanker dan penyebarannya.
Biasanya, PET akan dilakukan bersama dengan CT Scan (PET-CT) dan MRI (PET-MRI). Pemeriksaan ini menggunakan zat radioaktif, umumnya fluorodeoxyglucose (FDG), dosis rendah untuk mencari sel-sel tubuh yang bekerja dengan tidak normal, termasuk sel kanker.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Tumor dan Kanker
Prosedur PET Scan
PET Scan
Dokter akan menyuntikan zat radioaktif ke pembuluh darah. Zat radioaktif mempermudah proses PET untuk melihat fungsi dan aktivitas sel-sel tubuh. Jadi, ketika zat radioaktif diserap oleh sel, PET dapat membaca keanehan pada bagian tubuh yang diserang penyakit.
Sebelum prosedur PET dimulai, pasien akan diminta untuk melakukan berbagai persiapan. Di antaranya berpuasa selama 4 hingga 6 jam dan hanya boleh minum air putih. Pasien juga dianjurkan untuk tidak berolahraga berat setidaknya 24 jam sebelum pemeriksaan.
Setelah pemeriksaan selesai, pasien bisa langsung melakukan aktivitas seperti biasa, kecuali jika ada pemeriksaan tambahan dari dokter. Namun, pasien akan diminta untuk minum air putih yang banyak untuk membantu mengeluarkan zat radioaktif yang mungkin masih tersisa dalam tubuh.
Selain itu, pasien juga tidak dianjurkan untuk berdekatan dengan ibu hamil atau bayi. Hal ini untuk menghindari risiko paparan sifat radioaktif dari zat kontras yang mungkin kasih tersisa, sekalipun dalam dosis kecil.
Pasien, tidak disarankan pula mengemudi, mengoperasikan alat berat, dan bekerja yang membutuhkan konsentrasi penuh selama 24 jam setelah pemeriksaan PET Scan.
Penyakit yang Terdeteksi PET Scan
PET Scan kerap diandalkan oleh dokter untuk memeriksa lebih lengkap dan rinci tentang kondisi kesehatan pasien. Hasil pemindaian tubuh dapat dijadikan acuan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik untuk evaluasi pengobatan atau tindakan operasi.
Hasil PET Scan akan diperiksa oleh dokter radiologi untuk diberikan kepada dokter yang menangani masalah pasien. Biasanya, hasil PET Scan membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 hari kerja.
Beberapa penyakit membutuhkan pemeriksaan PET Scan agar lebih mudah dideteksi dan pemberian diagnosa yang tepat. Berikut 4 penyakit tersebut di antaranya:
-
Kanker
PET Scan dapat mendeteksi lokasi bagian tubuh atau organ yang terkena sel kanker. Selain itu, PET Scan juga bisa melihat penyebaran sel kanker yang mungkin terjadi bagian tubuh lain di luar dari sumbernya.
Hampir seluruh jenis penyakit kanker dapat dilihat melalui PER Scan. Mulai dari kanker otak, kanker kepala dan leher, kanker payudara, kanker pankreas, kanker serviks, hingga kanker kerongkongan.
-
Penyakit jantung
Ada sejumlah penyakit jantung yang dapat dideteksi oleh PET Scan. Mulai dari infeksi jantung, serangan jantung, gagal jantung, dan sarkoidosis jantung.
Melalui PER Scan, dokter dapat melihat peredaran darah dengan jelas, baik yang menuju dan dari jantung. Dengan cara ini, dokter dapat mendeteksi penyakit dari gangguan aliran darah dalam tubuh.
-
Penyakit paru-paru
PET Scan juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi kanker paru, emboli paru, dan sarkoidosis paru. Pemeriksaan PET Scan pada paru dapat menunjukan letak sel kanker yang aktif untuk membantu diagnosis lebih akurat.
Hasil pemeriksaan akan menentukan tindakan lanjut yang diperlukan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kanker stadium awal, dokter akan melakukan pemeriksaan PET CT.
-
Gangguan saraf otak
Dokter akan mengandalkan PET Scan untuk mendiagnosa pasien dengan gangguan saraf otak, seperti dementia, alzheimer, tumor otak dan epilepsi. Pemeriksaan dengan cara ini juga berlaku untuk pasien parkinson dan penyakit huntington.
Pemindaian PET akan mengambil gambar aktivitas otak secara 3 dimensi (3D). Hasil pemindaian akan menunjukkan tingkat metabolisme di berbagai area otak secara menyeluruh.
Itulah 4 penyakit yang dapat dideteksi oleh PET Scan . Perlu diketahui, PET Scan merupakan salah satu pemeriksaan yang cukup aman. Jadi. jangan merasa takut untuk mengecek kesehatan demi diagnosa yang lebih akurat.
Seberapa Penting PET Scan?
PET Scan
PET Scan dapat mempercepat penemuan sel kanker. Dengan demikian, dokter dapat lebih mudah memprediksi arah penyebaran sel kanker ke bagian tubuh dan organ lain.
Tidak hanya itu, PET Scan juga dapat digunakan untuk mengukur fungsi-fungsi penting tubuh, seperti aliran darah, penggunaan oksigen, dan metabolisme gula darah (glukosa). Selain itu, juga digunakan untuk mengidentifikasi organ dan jaringan yang tidak berfungsi dengan baik.
Pemindaian ini pun bisa mendeteksi sel tumor dan kanker untuk mengukur penyebarannya. Untuk pasien kanker, PET Scan juga dapat menjadi evaluasi efikasi dari pengobatan yang telah dijalani.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa pemeriksaan PET Scan amat membantu dokter dalam mendiagnosa pasien, khususnya pasien kanker. Dengan begitu, dokter akan lebih mudah dalam menentukan tindakan selanjutnya yang diperlukan.
Kapan PET Scan Harus Dilakukan?
PET Scan disebut lebih cepat dalam menemukan sel kanker dalam tubuh ketibang CT Scan dan MRI. Hasil pemeriksaan yang lebih detail akan mempermudah deteksi arah penyebaran kanker.
Lantas, kapan dokter akan merekomendasikan pemeriksaan PET Scan? Biasanya pemeriksaan ini akan disarankan kepada pasien yang dicurigai memiliki beberapa indikasi penyakit sehingga memerlukan pemeriksaan menyeluruh, seperti:
- Untuk mendeteksi kemungkinan atau menentukan stadium kanker.
- Memastikan organ vital menerima aliran darah yang cukup.
- Memeriksa jika ada infeksi atau peradangan pada bagian tubuh, termasuk organ dan tulang.
- Menemukan abnormalitas organ.
- Melihat hasil pengobatan kanker.
Pemeriksaan PET Scan juga dilakukan untuk perencanaan bedah pada pasien kejang epileptik. PET Scan dapat menunjukkan bagian otak yang menjadi pemicu epilepsi.
PET Scan juga membantu dokter mendapatkan citra otak pasien Alzheimer dan Parkinson. Dengan melakukan deteksi dini melalui PET Scan, penyakit neurologis dapat ditangani lebih efektif.
Risiko dan Komplikasi PET Scan
Pelaksanaan PET Scan sebenarnya prosedur yang aman. Namun, banyak orang yang takut dan khawatir karena penggunaan bahan radioaktif dan radiasi.
Padahal, penggunaan zat radioaktif masih dalam batan yang aman dan dapat diterima oleh tubuh. Meski demikian, ada beberapa efek samping mungkin muncul bagi sebagian orang, seperti:
- Muncul reaksi alergi terhadap zat kontras, seperti alergi iodin, aspartame, atau sakarin.
- Radiasi yang tidak aman untuk ibu hamil dan menyusui.
- Risiko peningkatan efek samping dari zat kontras pada penderita gangguan ginjal.
- Adanya rasa tidak nyaman saat scanning berlangsung, terlebih pada orang yang mengidap klaustrofobia.
- Efek samping yang mungkin muncul akibat injeksi, seperti pendarahan, lebam, dan bengkak.
Oleh karena itu, kamu harus mengkomunikasikan riwayat dengan dokter sebelum melakukan PET Scan, termasuk jika ada alergi obat atau kondisi medis tertentu. Pahami juga prosedur yang harus dilakukan sebelum PET Scan agar tidak kaget dan gugup.
Biaya untuk PET Scan
Setiap rumah sakit menetapkan harga yang berbeda-beda untuk tindakan PET Scan, tergantung fasilitas yang diberikan. Namun, secara umum PET Scan di rumah sakit dikenakan biaya mulai dari Rp14.000.000 hingga Rp30.000.000.
Biaya tersebut cukup mahal karena dalam satu prosedur, PET memerlukan senyawa bertanda atau zat radioaktif dan elemen lainya. Alat ini juga harus dioperasikan oleh tenaga medis khusus yang terlatih.
PET Scan menggunakan radiasi, alat, instalasi, dan prosedur yang harus memenuhi standar keamanan yang ketat. Selain itu, ketersediaan alat ini juga terbatas sehingga ikut mempengaruhi harga layanannya.
PET Scan: Pemeriksaan Menyeluruh dan Detail
Dalam pemeriksaan kesehatan, hasil PET Scan sangat dibutuhkan agar dapat menemukan diagnosa yang akurat. Sebab, terkadang pemeriksaan luar dan laboratorium saja tidak cukup untuk menemukan sumber penyakit dan organ yang bekerja tidak normal.
Penting untuk memahami bahwa pemeriksaan PET Scan merupakan prosedur kesehatan yang dilakukan demi kesembuhan pasien. Untuk itu, ikuti saran dokter demi hasil pemeriksaan yang lebih baik.
Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Kanker, Penyakit yang Menjadi Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia