Senin 25 Sep 2023 15:00 WIB

Ingin Belajar Futures Trading? Ini 5 Tips dan Persiapannya untuk Trader Pemula

Kenali apa itu futures trading, sebuah metode bertransaksi di bursa yang memiliki kontrak berjangka, dalam artikel berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Jika dibandingkan dengan investasi, trading dianggap sebagai aktivitas menanam modal jangka pendek yang mampu memberi peluang imbal hasil lebih besar. Selayaknya investasi, trading juga mempunyai berbagai jenis instrumen dan produk yang bisa dipilih oleh trader sesuai keinginan dan kebutuhannya.

Salah satunya adalah futures trading atau yang bisa juga disebut sebagai trading kontrak berjangka. Bagi yang belum tahu, futures atau kontrak berjangka merupakan kontrak yang mengharuskan pemiliknya untuk membeli maupun menjual aset dengan harga serta waktu tertentu di kemudian hari.

Lalu, bagaimana dengan cara kerja dari aktivitas futures trading atau kontrak berjangka tersebut? Nah, jika kamu tertarik untuk menjalani metode trading ini, cermati dulu 5 tips dan persiapan futures trading untuk trader pemula dan beragam hal penting seputarnya berikut ini.

Baca juga: Apa Itu Trader Investasi? Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

 

Tentang Futures Trading

trading

Futures Trading

Jadi, apa futures trading itu? Sebelum menjawabnya, kamu harus lebih dulu memahami tentang istilah futures atau kontrak berjangka. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, futures adalah kontrak yang mengharuskan pihak di dalamnya agar membeli maupun menjual aset di harga serta waktu yang telah ditentukan.

Kontrak berjangka ini berisi informasi terkait jumlah dari underlying assets yang harus dijual atau dibeli di waktu mendatang. Kepemilikan kontrak tersebut dapat diperdagangkan dengan pihak lain sehingga futures trading adalah sebuah transaksi perdagangan derivatif pada bursa berjangka dan didasarkan dari kontrak berjangka.

Pada perdagangan kontrak berjangka, prinsip utama yang harus dipahami adalah eksekusi transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan dengan dasar kontrak yang sudah disetujui di awal. Apabila harga pasar dari aset berubah, baik melambung atau menyusut, harga yang berlaku tetap harga yang sudah disepakati. Perbedaan atau selisih dari harga kesepakatan dan harga sebenarnya itu disebut sebagai margin yang juga sekaligus menjadi objek utama dari futures trading.

Pada perdagangan berjangka, potensi keuntungan atau kerugian yang didapatkan trader tergantung dari margin selisih harga yang sudah ditetapkan pada kontrak dengan nilai underlying assets saat ini. Sebagai contoh, nilai saham berjangka A di angka 100 ribu, sementara saat ini harga sebenarnya adalah 120 ribu. Artinya, trader berpeluang mendapatkan keuntungan sebesar 20 ribu dari aktivitas futures trading ini.

Meskipun sepintas terlihat jika potensi keuntungan dari trader berjangka adalah dari perhitungan atau spekulasi nilai underlying assets di masa mendatang, tapi hal tersebut bukanlah satu-satunya tujuan dari futures trading. Pada dasarnya, perdagangan berjangka juga mempunyai berbagai kegunaan lain, seperti sebagai usaha lindung nilai atau hedging.

Baca juga: Yuk Belajar Trading Mulai dari Pengertian, Jenis dan Keuntungannya

Bagaimana Cara Kerja Futures Trading?

Dari pembahasan di poin sebelumnya bisa dipahami jika elemen utama dari futures trading adalah kontrak berjangka. Jenis kontrak tersebut dibuat dengan dasar underlying assets khusus yang sudah disepakati. Ketika kontrak jatuh tempo alias mencapai masa maturity, penjual mempunyai kewajiban menyediakan layanan pengiriman aset yang bersangkutan.

Lalu, beberapa jenis futures trading mempunyai pilihan tradeable yang bisa dijual kembali karena sudah terstandardisasi. Aspek tradable serta terstandardirasi inilah yang membedakan futures dengan kontrak lain, misalnya forward contracts.

Lalu, kontrak ini diperdagangkan pada suatu pasar yang disebut bursa berjangka. Aktivitas yang dilakukan pada bursa berjangka ini sendiri wajib diawasi otoritas di masing-masing yurisdiksi. Sebagai contoh, di AS atau Amerika Serikat, pihak yang diberikan otoritas ini adalah CFTC atau Commodity Futures Trading Commissions. Sedangkan untuk di Indonesia, otoritas pengawasan dilakukan oleh Bappebti.

Baca juga: Tidak Sama dengan Investasi, Ini Arti Sebenarnya dari Trading, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

Tips dan Persiapan Menjalani Futures Trading

Karena fungsinya yang sudah bergeser, saat ini tidak sedikit kontrak berjangka bukan ditujukan untuk transaksi fisik. Melainkan, kontrak disusun dengan dasar metode lindung nilai serta permintaannya didasarkan dari spekulasi lindung nilai yang bersangkutan. Alhasil, jika kamu tertarik untuk terjun ke dunia futures trading, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan terlebih dulu agar tak salah mengambil langkah.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tips dan persiapan yang harus kamu pahami sebelum menjalani perdagangan berjangka.

  1. Pahami Underlying Asset Pilihanmu

    Tips yang pertama, pastikan kamu memahami jenis aset dasar atau underlying asset pada kontrak berjangka yang dipilih. Sebagai informasi, aset dasar yang biasa digunakan pada metode trading ini adalah mata uang, komoditas, serta instrumen keuangan.

    Memahami serta memilih aset dasar menjadi hal yang krusial pada futures trading karena faktor sentimen dari harga setiap aset bisa dibilang berbeda. Misalnya, faktor musim tidak jarang mampu memberi pengaruh pada nilai komoditas pertanian berjangka. Tapi, faktor tersebut umumnya tak berlaku pada indeks saham berjangka.

    Di lain sisi, setiap futures trading juga mempunyai strategi yang berbeda agar mampu memberi peluang imbal hasil optimal. Misalnya, pada trading mata uang asing berjangka, trader biasanya memakai metode scalping trading. Tapi, strategi tersebut menjadi kurang efektif saat diterapkan pada trading komoditas berjangka lain.

  2. Cari Tahu Prinsip Dasar dari Pasar Berjangka

    Selain itu, kamu juga perlu memahami tentang prinsip dasar bursa berjangka, termasuk produk serta cara kerjanya. Intinya, selalu jeli dalam memahami isi kontrak dan implikasi poin legal yang ada di dalamnya. Lalu, temukan adakah celah spekulasi serta peluang margin pada kontrak tersebut.

  3. Ketahui Risikonya

    Tak kalah pentingnya, kamu juga harus bisa mencermati risiko dari setiap transaksi berjangka. Tentunya, selalu perhatikan dan antisipasi risiko transaksi berjangka serta pastikan tingkat risikonya mampu ditanggung.

  4. Buat Trading Plan

    Persiapan lainnya sebelum melakukan futures trading adalah membuat trading plan atau rencana trading. Dengan rencana yang mumpuni, kamu bisa mengantisipasi risiko kerugian dan mampu mengoptimalkan peluang imbal hasil melalui pengambilan keputusan yang tepat.

    Terkait hal ini, kamu perlu memahami tentang titik entry, stop loss, dan exit. Yang dimaksud dengan titik entry sendiri adalah waktu masuk yang bisa diketahui melalui sinyal golden cross. Sehingga, kamu dapat memasuki bursa berjangka apabila garis fluktuasi harga aset selama 50 hari belakangan bersilangan dengan fluktuasi harga aset pada 200 hari belakangan.

    Sementara untuk stop loss adalah titik tertinggi fluktuasi nilai pasar berjangka yang toleran atau bisa kamu tanggung. Idealnya, titik ini berada di kisaran kerugian 5 persen dari harga beli kontrak berjangka.

    Lalu, untuk titik exit adalah titik berhenti dari aktivitas trading dan harus ditentukan dengan terus memantau fluktuasi harga. Penentuan titik exit ini juga bergantung dari model trading serta tujuan yang ingin diraih.

  5. Pilih Platform Trading yang Tepat

    Tips yang terakhir, pastikan untuk memilih trading platform yang tepat. Tidaknya mudah untuk digunakan, usahakan platform trading yang kamu pilih menyediakan beragam jenis order serta mempunyai biaya serta komisi sesuai dengan keinginanmu.

Baca juga: Jadi Landasan Keputusan Trading, Ketahui Apa Itu Price Action pada Saham, Forex, Hingga Crypto

Jenis Futures Trading

Selain tips dan persiapannya, hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dipahami seputar futures trading adalah jenisnya. Secara umum, ada 3 jenis futures trading, antara lain:

  • Long Trading

    Jenis futures trading yang pertama adalah long trading, di mana trader membeli aset futures dan mengambil imbal hasil ketika harga pasarnya meningkat dibanding harga kontrak.

  • Short Trading

    Merupakan kebalikan dari long trading, futures trading jenis short trading dilakukan saat harga komoditas menurun pada pasar hingga di bawah harga kontraknya. Sebagai trader , kamu bisa mendapatkan margin melalui penjualan dari kontrak berjangka.

  • Spread Trading

    Jenis yang ketiga adalah spread trading yang pada dasarnya memiliki pola mirip dengan diversifikasi portofolio investasi. Secara bersamaan, pihak trader akan melakukan pembelian kontrak berjangka yang berbeda dengan underlying assets yang sama.

    Dalam kata lain, jenis futures trading ini dilakukan dengan membeli aset berbeda tapi masih saling berkaitan, misalnya bensin dan minyak mentah. Dengan metode ini, trader berusaha mendapat keuntungan dari margin atau selisih yang melebar atau menyempit karena variasi kontrak serta tanggal kedaluwarsanya.

Baca juga: Trading di Reksa Dana, Memangnya Bisa?

Jadi, Apakah Kamu Sudah Siap Memulai Jejak Futures Trading?

Itulah penjelasan tentang apa itu futures trading, tips dan persiapan, sampai beragam jenisnya. Intinya, futures trading adalah metode trading yang menjadikan kontrak berjangka sebagai objek utamanya dan potensi keuntungan bisa didapatkan dari margin harganya. Nah, setelah memahami penjelasan di atas, apakah kamu sudah siap memulai jejak pertamamu melakukan futures trading?

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement