Senin 09 Oct 2023 00:00 WIB

Bantu Tentukan Waktu Terbaik Investasi, Ini Pengertian Money Flow Index, Indikasi, dan Cara Hitungnya

Money flow index adalah satu dari berbagai indikasi yang mampu membantu investor dalam menentukan waktu terbaik untuk investasi. Berikut ulasan lengkapnya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Merasa bingung saat harus menentukan waktu terbaik untuk membeli maupun menjual aset ketika investasi memang menjadi hal yang wajar dialami oleh investor. Tentunya, untuk menyiasati hal tersebut, ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan memahami tentang apa itu indeks aliran uang atau money flow index alias MFI

Secara umum, yang dimaksud dengan money flow index adalah indikasi teknikal yang dibuat untuk menilai kekuatan uang keluar dan masuk dari suatu aset. Indikasi ini berkaitan dengan RSI atau Relative Strength Index yang hanya memiliki sedikit perbedaan dengannya. 

Tentunya, sebagai satu dari berbagai indikasi yang mampu membantu investor dalam menentukan waktu terbaik untuk investasi, money flow index adalah hal yang penting untuk dimengerti. Lalu, apa pengertian dari indeks aliran uang ini, termasuk fungsi, indikasi, hingga rumus hitungnya? Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut adalah penjelasan lengkap tentang money flow index.

Baca Juga: Mampu Tebak Waktu Terbaik Investasi, Yuk Ulik Strategi Market Timing pada Reksa Dana

Pengertian Money Flow Index

Pengertian Money Flow Index

Pengertian Money Flow Index

Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan money flow index? Bisa diartikan sebagai indeks aliran uang dan disingkat MFI, money flow index adalah indikasi teknikal yang awalnya diciptakan oleh Gene Quong dan Avrum Soudack. MFI sendiri merupakan osilator momentum yang menilai kekuatan dari uang yang keluar dan masuk dari suatu aset. 

Konsep MFI memiliki hubungan dengan RSI atau Relative Strength Index, meski terdapat sedikit perbedaan. Jika penghitungan RSI hanya perlu mencantumkan harga, pada penghitungan MFI juga diperlukan volume. 

Fungsi money flow index adalah untuk memudahkan investor atau trader dalam mengidentifikasi kondisi oversold atau overbought pada sebuah aset. Hal tersebut tentu saja bisa membantu trader untuk lebih mudah menentukan kapan waktu terbaik untuk melakukan pesanan beli atau jual terhadap aset incarannya. Dengan begitu, trader memiliki peluang lebih tinggi untuk meraih potensi keuntungan lebih besar, ataupun memperkecil risiko kerugian di situasi tertentu.

Tidak hanya itu, fungsi lain dari MFI adalah untuk mengidentifikasi failure swing dan divergensi dari grafik trading. Sehingga, trader dapat mengetahui sinyal pembalikan dari harga aset yang tengah dianalisisnya. 

Terkait Indikasi Money Flow Index

Umumnya, MFI bergerak di angka antara 0 sampai 100. Apabila nilai MFI berada di angka 80 atau di atasnya, kondisi ini dikenal dengan sebutan overbought atau terlalu banyak dibeli. Sebaliknya, jika nilai MFI setara 20 atau di bawahnya, kondisi tersebut dikenal dengan sebutan oversold atau terlalu banyak dijual

Sehingga, apabila kamu melihat jika nilai MFI melebihi angka 80, hal tersebut bisa menjadi indikasi untuk segera melakukan order atau pesanan penjualan. Di sisi lain, jika nilai MFI ternyata kurang dari 20, artinya kamu bisa menjadikannya sebagai indikasi untuk melakukan order pembelian. 

Rumus Hitung Money Flow Index

Untuk perhitungan dari money flow index, pada dasarnya kamu bisa menggunakan rumus berikut ini. 

Money Flow Index = 100 – 100 : (1 + Money Flow Ratio)

Melalui rumus tersebut, bisa dilihat jika dibutuhkan informasi mengenai nilai money flow ratio rasio aliran uang. Untuk mengetahui nilainya, berikut adalah cara menghitung money flow ratio. 

  • Menghitung Harga Terendah dengan rumus (Harga Rendah + Harga Tinggi + Harga Penutupan) / 3
  • Menghitung Aliran Uang Mentah dengan rumus (Harga Tengah * Volume)
  • Menghitung Rasio Aliran Uang dengan rumus (Aliran Uang Positif dalam 5 Periode / Aliran Uang Negatif dalam 5 Periode)

Mengacu dari rumus di atas, sebenarnya cara menghitung money flow index tidak terlalu rumit. Yang terpenting, kamu harus mengikuti cara dan rumus menghitungnya, serta mencari berbagai informasi yang dibutuhkan di dalamnya. 

Tapi, guna memudahkan pengguna atau nasabahnya, tidak sedikit platform trading saat ini yang telah menyediakan fitur untuk menghitung MFI ini. Sehingga, kamu hanya perlu menggunakannya dan memasukkan daftar indikator yang dibutuhkan.

Baca Juga: Cocok untuk Tujuan Jangka Panjang, Ini Pengertian Strategi Buy and Hold di Dunia Investasi

Keunggulan dan Kekurangan dari Money Flow Index

Sama halnya dengan jenis indikator lainnya, money flow index atau MFI mempunyai keunggulan dan kekurangannya tersendiri. Untuk keunggulannya, MFI mampu membantu trader atau investor dalam mengidentifikasi kondisi oversold dan overbought. Kegunaan lainnya dari indikator ini adalah untuk membantu mengidentifikasi adanya divergensi yang dapat menjadi pertanda atau sinyal dari pembalikan harga. 

Di lain sisi, untuk kekurangannya, money flow index bisa dibilang sebagai indikator yang lagging. Maksudnya, MFI dapat memberikan hasil sinyal atau pertanda yang palsu apabila tak digunakan dengan tepat. 

Tidak hanya itu, indikator ini juga tak mengandung seluruh data yang dibutuhkan agar bisa menganalisis harga secara akurat. Sehingga, tidak sedikit pihak yang menyarankan jika penggunaan indikator ini dilakukan secara bersamaan dengan indikasi maupun perangkat lunak atau software teknis lain.

Strategi Trading dengan Money Flow Index

Pada dasarnya, terdapat 4 strategi trading dengan money flow index yang perlu kamu ketahui, antara lain:

  1. Strategi Overbought & Oversold

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, MFI dapat menjadi indikasi dari terjadinya kondisi oversold dan overbought. Hal tersebut bisa menjadi strategi bagi trader agar mampu mengambil langkah trading yang tepat tergantung dari kondisi yang sedang terjadi. 

    Sebagai contoh, pada kondisi overbought di mana MFI berada di angka 80 atau lebih tinggi, hal tersebut bisa menjadi indikasi pasar yang sudah terlalu sering dibeli. Jadi, strategi yang tepat untuk diambil adalah melakukan penjualan atau menunggu jika ingin membeli karena kemungkinan besar pasar akan mengalami penurunan. 

    Sedangkan untuk kondisi oversold di mana MFI berada di angka 20 atau lebih rendah, hal tersebut dapat menjadi indikasi jika pasar telah terlalu sering dijual. Jadi, strategi yang ideal untuk dilakukan adalah melakukan pembelian atau menunda penjualan karena potensi besar pasar akan mengalami kenaikan. 

  2. Strategi Divergensi

    Divergensi terdiri dari 2 jenis, yaitu bullish dan bearish. Divergensi bullish terjadi saat nilai aset mencapai poin terendah baru, tapi MFI tidak. Hal tersebut dapat menjadi sinyal jika harga bakal segera meningkat dan menjadi waktu tepat untuk melakukan pembelian. 

    Kebalikan dari bullish, divergensi bearish terjadi saat nilai aset mencapai poin tertinggi baru, tapi MFI tidak. Kondisi tersebut dapat menjadi sinyal harga aset akan segera menurun dan sebaiknya langkah penjualan langsung dilakukan. 

  3. Strategi Failure Swing

    Strategi failure swing juga terdiri dari 2 jenis, bullish dan bearish. Untuk kondisi bullish, MFI turun kurang dari 20, lalu naik melebihi 20, kemudian turun lagi di angka lebih dari 20 dan kembali meninggi ke poin tertingginya. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda pembelian yang baik. 

    Sementara untuk jenis bearish, terjadi saat MFI meningkat melebihi 80, lalu turun ke angka kurang dari 80, kembali meningkat tapi masih kurang dari 80, dan dilanjutkan dengan penurunan ke titik terendahnya, hal tersebut dapat menjadi sinyal penjualan yang bagus.

  4. Strategi Konfirmasi Tren

    Kamu dapat memakai indikasi ini secara bersamaan dengan indikasi tren lain, misalnya moving average. Apabila MFI serta indikasi tren lain memastikan pergerakan yang sama, hal tersebut dapat memberi konfirmasi lebih kuat terkait arah dari tren tersebut. 

Beda MFI dan RSI

Jika melihat keduanya, MFI dengan RSI memang sekilas sangat mirip. Namun, di antara keduanya sebenarnya terdapat perbedaan yang tidak sulit untuk bisa dicermati. Pada MFI, aspek volume kerap harus dimasukkan, sedangkan di RSI tidak perlu.

MFI kerap memberi sinyal yang lebih cepat serta mengingatkan terkait potensi adanya pembalikan harga. Bahkan, pemberian sinyal tersebut tidak jarang lebih awal jika dibandingkan dengan RSI. 

Lebih Andal Tarik Cuan dari Trading dengan Money Flow Index

Itulah penjelasan tentang apa itu money flow index, cara hitung, strategi, hingga perbedaannya dengan RSI. Sebagai salah satu indikasi penting yang mampu menunjukkan perkiraan kondisi harga di waktu mendatang, MFI memang wajib dipahami oleh trader. Dengan begitu, aktivitas trading yang dijalani mampu lebih lancar dilakukan, serta bisa mendulang cuan lebih menjanjikan karena lebih akurat dalam mengambil keputusan. 

Baca Juga: Tips Memanfaatkan Strategi Momentum dalam Investasi Reksa Dana

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement