Lebaran Idul Adha tahun ini sudah tinggal menghitung hari. Sebagai salah satu hari raya umat islam, Idul Adha disambut dengan suka cita tradisi berkurban. Oleh sebab itu, momen ini dimanfaatkan para pelaku bisnis hewan kurban.
Pasalnya, saat Idul Adha selain menunaikan ibadah haji, umat muslim juga dianjurkan berkurban. Untuk diketahui, berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KBBI Kemendikbud), kurban adalah persembahan kepada Allah SWT berupa penyembelihan hewan, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Dengan demikian, momen berkurban yang dilakukan satu kali satu tahun ini menjadi peluang bagi para pedagang hewan kurban. Bahkan, momen Idul Adha juga menjadi tren dadakan menjajal berbisnis hewan kurban musiman. Sebab, bisnis hewan kurban memang memberikan keuntungan yang lumayan besar.
Tips Berbisnis Hewan Kurban
Meski menjadi bisnis yang musiman yang menguntungkan. Kamu perlu mengetahui beberapa hal terkait tips berbisnis hewan kurban.
Nah, Idul Adha sudah sebentar lagi. Bagi kamu yang tertarik berbisnis hewan kurban. Yuk, simak tips berbisnis hewan kurban berikut.
1. Siapkan Modal Usaha
Pertama-tama, memulai bisnis hewan kurban adalah menyiapkan modal usaha. Hewan kurban yang merupakan jenis hewan ternak membutuhkan modal yang cukup besar. Terlebih, jika kamu menjual berbagai jenis hewan kurban.
Untuk meminimalisasi harga beli yang mahal menjelang Idul Adha. Kamu bisa menternak hewan kurban sendiri dengan membelinya dari usia kecil. Dengan demikian, harganya akan jauh lebih murah sehingga mendapat untung lebih banyak saat dijual.
2. Pahami Pengetahuan tentang Hewan Kurban
Sebelum bisnis hewan kurban, sebaiknya kamu mempelajari dan memahami terkait hewan kurban.
Sebab, agama Islam memiliki aturan tentang hewan kurban yang layak untuk dikurbankan atau disembelih saat Idul Adha. Pertama, hewan yang dijual merupakan hewan kurban yang diperbolehkan dalam islam, seperti kambing, domba, sapi, dan kerbau.
Kedua, hewan tersebut harus dalam keadaan sehat. Ketiga, hewan tidak mengalami keadaan cacat fisik, seperti kaki hewan pincang, salah satu mata buta, atau terjangkit penyakit tertentu.
Keempat, usia hewan kurban harus sesuai syariat, yakni genap 2 tahun dan masuk tahun ketiga untuk sapi, genap 6 bulan masuk bulan ketujuh untuk domba, dan genap 1 tahun masuk tahun kedua untuk kambing. Kelima, transaksi jual beli hewan kurban juga harus halal dan tidak mengandung riba.
3. Perhatikan Kesehatan Hewan Kurban
Sebagaimana telah disebutkan, salah satu syarat sah hewan kurban untuk disembelih saat Idul Adha adalah memiliki kondisi sehat. Oleh karena itu, perhatikan kesehatan hewan-hewan kurban ya yang akan dijual.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memperhatikan kesehatan hewan kurban. Contohnya, menyediakan pakan yang berkualitas, memberikan vitamin dan vaksinasi. Kemudian, berhati-hati saat merawat hewan kurban agar tidak menimbulkan cedera dan cacat pada hewan.
Perlu diketahui, bukan hanya tidak bisa dijual, hewan yang sakit juga berisiko menularkan hewan lain dalam satu kandang. Maka dari itu, pastikan kamu memahami cara merawat kesehatan hewan saat memutuskan memulai bisnis hewan kurban.
4. Pilih Lokasi Usaha
Memilih dan menentukan lokasi usaha yang cocok juga menjadi langkah dalam bisnis hewan kurban. Lokasi usaha yang memadai akan memudahkan calon pelanggan untuk memilih dan melihat kondisi hewan secara langsung.
Selain memadai, lokasi yang strategis pun jadi sasaran tepat untuk berjualan. Contohnya, di tepi jalan yang ramai dilewati orang atau dekat dengan tempat ibadah. Lokasi ini akan lebih mudah menjangkau calon pelanggan.
5. Sediakan Kandang dan Pakan Memadai
Menyediakan kandang dan pakan memadai juga sangat penting saat menjalankan bisnis hewan kurban. Itu sebabnya, lokasi juga sangat menentukan untuk bisa membangun kandang yang memadai agar tumbuh kembang dan kesehatan hewan tetap terjaga.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membuat kandang hewan kurban, seperti kandang dapat melindungi hewan, dekat dengan air bersih dan sumber pakan, serta jauh dari pemukiman.
Kemudian, kamu juga perlu menyediakan pakan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas sehingga hewan kurban dapat tumbuh dengan sehat. Melalui jeniz pakan berlualitas juga akan menghasilkan daging berkualitas. Oleh karena itu, pastikan kamu memilih pakan terbaik.
6. Ketahui Harga Jual di Pasaran
Hal yang tidak kalah penting dalam melakukan bisnis hewan kurban adalah mengetahui harga jualnya di pasaran. Sebab, banyak pedagang hewan kurban yang turut memanfaatkan momen Idul Adha. Lakukan riset kisaran harga dari penjual lain agar tidak salah memberi harga saat menjual hewan kurban.
Dengan begitu, kamu menjual hewan kurban dengan harga yang tidak terlalu murah maupun terlalu mahal sehingga mendapat untung yang sepadan. Biasanya, harga jual hewan kurban pun variatif tergantung dengan jenis dan beratnya.
7. Promosikan secara Online
Umumnya, bisnis hewan kurban dilakukan secara langsung agar calon pembeli bisa leluasa melihat dan memilih. Namun, kamu juga bisa memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan hewan kurban jualan secara online.
Melalui promosi online, kamu bisa menjangkau calon pembeli yang lebih luas. Kamu bisa menggunakan media sosial untuk promosi secara gratis. Caranya, cukup unggah foto hewan kurban yang dijual dan diberikan deskripsi menarik. Kemudian, kamu juga bisa mengunggah brosur dengan desain unik yang diberikan deskripsi lengkap, mulai dari harga, alamat, serta kontak yang bisa dihubungi.
Itulah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk memulai bisnis hewan kurban. Selain tips di atas, kamu juga perlu memahami perhitungan modal serta keuntungan dari berbisnis hewan kurban. Hal ini bertujuan agar bisnis dipersiapkan dengan matang dan tidak menimbulkan kerugian.
Hitungan Modal dan Keuntungan Bisnis Hewan Kurban
Bisnis hewan kurban saat momen Idul Adha memang memberikan keuntungan yang cukup besar. Akan tetapi, hal ini tidak akan terjadi jika kamu belum memahami perhitungan modal dan keuntungannya. Oleh karena itu, simak simulasi perhitungan modal dan keuntungan bisnis hewan kurban berikut.
1. Hewan Kurban Sapi
Investasi awal usaha ternak 5 ekor sapi:
- Harga awal beli sapi: 5 x Rp10 juta = Rp50 juta
- Sewa lahan: Rp5 juta
- Kandang: Rp7 juta
- Peralatan makan, minum, selang, dan lain: Rp1,5 juta
Jumlah: Rp63,5 juta
Biaya operasional, seperti perawatan dan penggemukan sapi:
- Makanan tambahan: Rp500rb
- Konsentrat: Rp3 juta
- Vaksin: Rp450.000
- Obat: Rp500.000
- Listrik, air, dan lainnya: Rp1 juta
- Pacak: Rp150.000
Jumlah: Rp5,6 juta
Dengan demikian, total modal awal adalah Rp63,5 juta + Rp5,6 juta = Rp69,1 juta
Kemudian, perkiraan sapi siap jual usia 6 bulan seharga Rp22 juta per ekor, maka dikali lima ekor adalah Rp110 juta. Maka, keuntungan yang didapatkan adalah Rp110 juta - Rp69,1 juta = Rp40,9 juta
2. Hewan Kurban Kambing
Investasi awal usaha 10 ekor kambing:
- Harga awal beli kambing: 10 x Rp500 ribu = Rp5 juta
- Sewa lahan: Rp2,5 juta per tahun
- Kandang: Rp3 juta
- Peralatan makan, minum, selang, dan lain: Rp500 ribu
- Biaya operasional, seperti makanan, obat, vitamin, dan vaksin Rp1 juta
Jumlah: Rp12 juta
Kemudian, perkiraan kambing siap jual seharga Rp3,5 juta per ekor, maka dikali lima ekor adalah Rp17,5 juta. Maka, keuntungan yang didapatkan adalah Rp17,5 juta - Rp12 juta = Rp5,5 juta
Manfaat Memahami Bisnis Hewan Kurban
Simulasi perhitungan modal, harga jual, dan keuntungan dari bisnis hewan kurban telah disampaikan. Dengan memahami proses tersebut, kamu dapat merencanakan modal awal dan menetapkan harga jual dengan lebih tepat. Informasi ini sangat berguna bagi yang ingin memulai bisnis hewan kurban saat Idul Adha. Semoga sukses!