Jumat 22 Jul 2022 15:00 WIB

Clotrimazole: Pengertian, Manfaat, Aturan Pakai, Dosis, dan Efek Samping

Simak ulasan tentang apa itu clotrimazole, manfaat, aturan pakai, dosis, dan juga efek sampingnya berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Kamu tentu sudah tahu jika beda penyakit kulit, beda pula cara penanganannya. Jika sampai memilih obat, bukan tidak mungkin masalah kesehatan yang menyerang kulit akan semakin bertambah parah. 

Oleh karena itu, pastikan untuk mengetahui cara terbaik mengatasi masalah kulit sesuai dengan jenis penyakit atau infeksi yang terjadi.

Sebagai contoh, jika mengalami infeksi jamur pada kulit, clotrimazole adalah salah satu jenis obat yang bisa digunakan. Obat tersebut ampuh mengatasi berbagai penyakit infeksi jamur kulit, seperti, kurap, panu, tinea pedis, candidiasis vaginalis, dan otitis eksterna. 

Lalu, seperti apa cara penggunaan dari obat ini agar mampu memberikan manfaatnya secara optimal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak ulasan tentang apa itu clotrimazole, manfaat, aturan pakai, dosis, dan juga efek sampingnya berikut ini. 

Deskripsi Clotrimazole

clotrimazol

Clotrimazole adalah jenis obat yang berguna untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Obat ini biasa digunakan untuk mengobati kurap, panu, tinea pedis, candidiasis vaginalis, maupun otitis eksterna.

Clotrimazole tergolong sebagai obat anti jamur azole yang memiliki cara kerja merusak struktur membran dari sel jamur. Hal tersebut membuat pertumbuhan dari jamur bisa dihentikan dan infeksinya pada kulit bisa diatasi. 

Termasuk sebagai obat resep, clotrimazole tentu tidak boleh digunakan secara sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Selain itu, obat ini juga hanya boleh digunakan oleh orang dewasa.

Khusus pada ibu hamil, obat ini termasuk dalam kategori B yang pada penelitian menunjukkan adanya risiko pada janin. Meski begitu, masih belum ada penelitian terkontrol terkait kebenaran efek samping tersebut kepada manusia. 

Sementara bagi ibu yang menyusui, hindari memakai obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, masih belum diketahui apakah kandungan dari obat ini bisa terserap ASI ataukah tidak. 

Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk krim, bedak, larutan, maupun tablet vagina. Beberapa merek dagang dari clotrimazole, antara lain, Bernesten, Cotristen, Candacort, Canesten, Demy, Hufadem, Fungiderm, Medisten, dan Neo Ultrasiline. 

Baca Juga: Redakan Peradangan dan Nyeri, Ini Deskripsi Obat Diclofenac, Dosis, dan Efek Sampingnya

Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Gunakan Clotrimazole

Sebagai obat resep, penggunaan clotrimazole tentu tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

  • Jangan memakai obat ini jika memiliki alergi terhadap clotrimazole ataupun obat anti jamur dari golongan azole lainnya, misalnya miconazole dan ketoconazole. 
  • Informasikan pada dokter jika sedang mengidap penyakit hati, menggigil, demam, penyakit seksual yang menular, keputihan dengan bau tak sedap, muntah, mual, HIV/AIDS, atau infeksi jamur pada bagian kelamin berulang. 
  • Informasikan pada dokter jika sedang memakai obat, produk herbal, atau suplemen lain.
  • Informasikan pada dokter jika sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, ataupun menyusui.
  • Segera periksakan diri dengan dokter jika mengalami gejala alergi obat maupun overdosis pasca menggunakan obat ini. 

Aturan Pakai dan Dosis Clotrimazole

Aturan pakai dan dosis obat ini bisa berbeda antar pasien. Dokter akan memberi dosis serta menentukan waktu penggunaannya sesuai kondisi pasien. Berikut ini penjelasan mengenai aturan pakai dan dosis penggunaan clotrimazole.

Bentuk Krim

Bentuk Cairan atau Larutan Obat Luar

Bentuk Pesarium atau Tablet Vagina

Untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, oleskan krim yang mengandung clotrimazole 1 persen sebanyak 2 sampai 3 kali per hari, selama 2 sampai 4 minggu.

Sementara untuk mengatasi candidiasis vaginalis, oleskan krim yang mengandung clotrimazole 1 persen di bagian luar kulit sekitar alat kelamin dan anus yang terasa gatal 2 sampai 3 kali per hari selama dua minggu.

Untuk mengatasi otitis eksterna, setelah dijadikan larutan, teteskan 2 sampai 3 cairan pada telinga yang terinfeksi sebanyak 2 sampai 3 kali per hari selama dua minggu.

Untuk pasien dengan kondisi candidiasis vaginalis, gunakan clotrimazole 100 mg dengan memasukkannya pada vagina sampai bagian dalam selama enam hari, atau clotrimazole 200 mg selama tiga hari.

Cara Tepat Menggunakan Clotrimazole

Selalu ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai pada kemasan saat akan menggunakan obat ini. Jangan pernah mengurangi atau menambah dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter dan ikuti dosis yang disarankan. 

Pastikan untuk mencuci tangan sebelum maupun setelah menggunakan obat ini, dan jangan sampai mengenai bagian mulut, hidung, atau mata. Selain itu, jangan menutup bagian kulit yang diobati dengan kain atau pakaian sampai tak terkena sirkulasi udara sama sekali. 

Untuk jenis tablet vagina, clotrimazole hanya boleh digunakan pada vagina dengan cara memasukkan 1 tablet obat pada bagian dalam vagina menjelang tidur. Sementara untuk mengatasi otitis eksterna, hindari beraktivitas dalam air seperti berenang untuk beberapa waktu. Jangan sampai ada bahan kimia yang masuk dalam telinga, seperti sampo atau sabun, dan tutup telinga menggunakan kapas ketika mandi.

Jangan pernah menghentikan penggunaan obat ini lebih cepat dari waktu pemakaian yang dianjurkan agar infeksi jamur tak kembali kambuh. Usahakan untuk menggunakan obat ini di jam yang sama setiap hari agar manfaat obat bisa didapat dengan lebih optimal. 

Interaksi Clotrimazole saat Digunakan Bersama Obat Lain

obat clotrimazol

Sama halnya dengan jenis obat lainnya, clotrimazole juga bisa menyebabkan berbagai interaksi saat digunakan bersama jenis obat lainnya. Berikut adalah beberapa interaksi antar obat dari penggunaan clotrimazole.

  • Menurunkan efektivitas dari obat anti jamur lain, misalnya, amphotericin B atau nystatin.
  • Meningkatkan efektivitas dari obat sirolimus, aripiprazole, lomitapide, tacrolimus, neratinib, nimodipine, pimozide, atau dofetilide.
  • Meningkatkan risiko efek samping saat digunakan bersama progesteron, seperti, muntah atau perdarahan pada vagina.

Baca Juga: Obat Betadine: Deskripsi Produk, Manfaat, hingga Efek Sampingnya

Efek Samping Clotrimazole

Terdapat beberapa risiko efek samping yang mungkin muncul pasca menggunakan obat ini, antara lain:

  • Kulit terasa perih dan terbakar
  • Kulit berubah warna menjadi kemerahan dan sakit ketika disentuh
  • Gatal dan iritasi
  • Kulit mengelupas

Untuk jenis tablet vagina, efek samping yang mungkin muncul adalah iritasi dan rasa terbakar di vagina, nyeri, gatal, dan kram perut. Segera lakukan pemeriksaan pada dokter apabila keluhan tak kunjung sembuh atau malah bertambah parah. Lakukan hal serupa saat muncul reaksi alergi atau overdosis setelah mengaplikasikan obat ini. 

Perbedaan Miconazole dan Clotrimazole

Karena sama-sama bermanfaat mengatasi masalah infeksi jamur pada kulit, beberapa orang mungkin menganggap tidak ada perbedaan miconazole dan clotrimazole. Padahal, kedua jenis obat anti jamur tersebut memiliki perbedaan yang penting untuk diketahui, khususnya terkait khasiatnya dalam mengatasi masalah kulit tertentu. Berikut Perbedaanya:

Clotrimazole

Miconazole

Adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi jamur kulit, vagina, dan liang telinga. Umumnya, jamur tidak membahayakan bagi manusia, walaupun ada jenis jamur yang bisa menyebabkan infeksi.

Dengan menggunakan obat ini, gejala dari infeksi tersebut bisa diredakan karena mampu menghambat dan mematikan pertumbuhan jamur pada kulit.

Obat ini juga berguna untuk mengobati pityriasis atau infeksi jamur yang mengakibatkan kulit lebih gelap atau terang. Selain itu, clotrimazole juga bisa digunakan untuk mengobati candidiasis vagina atau otitis eksterna.

Termasuk sebagai obat bebas resep serta obat resep dan hanya diperuntukkan orang dewasa.

adalah jenis obat luar yang berguna untuk mengatasi masalah infeksi jamur kulit, misalnya tinea, panu, atau candidiasis. Jenis obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur mulut pada bentuk oral gel.

Obat ini memiliki cara kerja menghancurkan dan merusak struktur dari sel jamur sehingga jamur mati dan tak kembali tumbuh.

Termasuk kedalam golongan adalah obat resep saja. Dan boleh digunakan oleh orang dewasa maupun anak usia di atas 2 tahun

Pilih Obat yang Tepat agar Masalah Infeksi Jamur pada Kulit Bisa Segera Teratasi

Itulah penjelasan mengenai apa itu clotrimazole, manfaat, aturan pakai dan dosis, sampai efek sampingnya. Sebagai obat untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, kamu wajib menggunakan obat ini sesuai anjuran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan agar masalah tersebut bisa sembuh secara total. Selain itu, ketahui jenis obat yang tepat untuk mengatasi infeksi jamur kulit agar khasiatnya bisa didapatkan secara optimal.

Baca Juga: 30 Ciri Ciri Hamil Muda dan Cara Menjaga Kesehatan Janin dan Bunda

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement