Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk terbilang rendah dengan nilai di bawah harga pasar saham. Hal itu diungkapkan oleh laporan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (Reliance).
Kendati demikian, Reliance melihat adanya potensi peningkatan nilai saham mencapai 67% apabila Bank Amar mampu mengoptimalkan inisiatif pertumbuhan strategis serta performa perusahaan ke depannya.
Proyeksi tersebut berdasarkan perhitungan Reliance dengan metode DCF dan perbandingan PBV dengan emiten perbankan digital lainnya. Hasil menunjukkan, Reliance merekomendasikan untuk BELI saham AMAR dengan target harga di Rp500 per saham, mengindikasikan potensi kenaikan sebesar 67% dibandingkan dengan harga penutupan pasar yakni Rp300 per saham pada 11 Juli 2022.
Baca Juga: Bocoran Buat Pencari Cuan! Saham Bank Amar Berpotensi To the Moon, Ternyata Ini Pemicunya!
Reliance memaparkan pemegang saham pengendali Bank Amar yaitu Tolaram serta masuknya Investree sebagai mitra dan pemegang saham minoritas menjadi dua alasan utama dalam merekomendasikan saham Bank Amar. Terlebih, Tolaram terus mengalirkan tambahan modal untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan Bank Amar melalui produk Tunaiku dan Senyumku.
Berdasarkan laporan Reliance, Tunaiku memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan Bank Amar. Sejak 2018, Tunaiku tumbuh secara signifikan, yakni dari 51% pada 2018 menjadi 85% dari total outstanding kredit pada 2021. Kinerja Tunaiku diprediksi juga akan menguatkan produk Senyumku lantaran keduanya telah terintegrasi menjadi satu ekosistem.
"Dengan mengintegrasikan Tunaiku dan Senyumku, kami percaya kedua produk tersebut akan saling melengkapi dan meningkatkan potensinya, yang pada akhirnya dapat menarik calon pengguna baru," ujar Vishal Tulsian, Presiden Direktur PT Bank Amar Indonesia Tbk, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (25/7/2022).
Di sisi lain, kemitraan Bank Amar dengan Investree diprediksi akan memicu pertumbuhan di sisi pinjaman dan nasabah secara keseluruhan. Sinergi dengan Investree ini mencakup perjanjian kredit channeling, dimana pinjaman tertentu yang ada pada platform Investree akan dibiayai oleh AMAR. Dengan demikian, perjanjian kredit channeling ini akan memberikan aliran pendapatan yang terdiversifikasi untuk AMAR, menghasilkan potensi Net Interest Margin (NIM) yang lebih tinggi, serta rasio Loan-to-Deposit (LDR) dan Non-Performing Loan (NPL) yang lebih konsisten.
"Kerja sama dengan Investree tentunya akan memperkuat ekosistem digital Amar Bank," imbuh Vishal.
Presdir Bank Amar itu optimistis bisnis Bank Amar akan makin kuat ke depannya. "Proses bisnis Amar Bank akan diintegrasikan ke dalam satu ekosistem digital yang kuat dan memajukan sistem kami secara keseluruhan, yang kami yakini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan lebih lanjut Amar Bank sebagai bank digital," tutup dia.