Selasa 16 Aug 2022 22:00 WIB

Cara Memilih Broker Saham yang Pas

Agar uang yang dikeluarkan untuk membayar jasa broker tidak sia-sia, pilihlah broker yang pas. Berikut beberapa cara memilih broker yang dapat diterapkan.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Ingin terjun ke investasi saham? Ada beberapa hal yang sebenarnya perlu diperhatikan agar aktivitas investasi membuahkan hasil maksimal. Salah satunya adalah teliti dalam memilih broker saham. 

Broker adalah perantara yang akan menghubungkan kamu dengan sistem jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Biasanya akan ada komisi broker yang perlu investor bayarkan setiap kali transaksi berhasil dilakukan. 

Agar uang yang dikeluarkan untuk membayar jasa broker tidak sia-sia, pilihlah broker yang pas. Berikut beberapa cara memilih broker yang dapat diterapkan.

1. Pastikan Broker Memiliki Izin

broker saham

Cara pertama adalah memastikan kalau broker yang dipilih sudah memiliki izin. Di Indonesia, broker yang memiliki izin biasanya akan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sudah memiliki kartu keanggotaan di BEI. Untuk memastikan kredibilitas broker, kamu bisa cek sendiri di website OJK maupun BEI.

Ada dua jenis broker yang ditetapkan oleh OJK, di antaranya :

  • PPE (Perantara Pedagang Efek), yaitu broker yang melakukan aktivitas jual beli saham untuk kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain (investor). PPE memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat menjamin emisi saham. 
  • PEE (Penjamin Emisi Efek), yaitu broker yang melakukan pengadaan kontrak dengan emiten (perusahaan) agar nama emiten berhasil dicatat di bursa efek, sehingga investor dapat membeli saham dari emiten yang bersangkutan. 

2. Broker dengan Layanan Lengkap

Tak dapat dipungkiri kalau pelayanan yang baik akan memudahkan aktivitas jual beli efek di bursa. Kenyamanan ini didapatkan langsung dari broker dengan cara menyediakan pelayanan yang lengkap, seperti pembukaan akun secara online, layanan customer service, adanya Q&A, live chat, dan sebagainya.

Selain memiliki website resminya sendiri, pilihlah broker yang sudah menyediakan layanan trading melalui sebuah aplikasi. Alhasil, aktivitas jual beli saham dapat dilakukan kapan saja, dimana saja selama jam bursa masih berlangsung.

Baca Juga:  8 Tips Raih Cuan Besar untuk Produk Obligasi

3. Memiliki Riwayat Kerja yang Baik

Broker di Indonesia tidak hanya satu atau dua saja, tapi banyak. Dari sekian banyak nama, pilihlah satu yang memiliki kinerja terbaik. Kamu bisa mengetahui catatan kinerja seorang broker melalui testimoni atau review emiten yang pernah melakukan kerja sama dengan broker yang bersangkutan. 

Semakin tinggi rating atau bintang yang broker dapatkan, maka semakin baik kinerjanya. Informasi mengenai penilaian broker dapat diakses langsung melalui media sosial, aplikasi trading yang broker miliki. Dari sana kamu dapat memutuskan apakah broker tersebut layak atau tidak. 

4. Bandingkan Broker

broker saham

Mengingat broker yang ada di Indonesia ada banyak, akan lebih baik kalau membandingkan antara satu dan lainnya. Tujuannya untuk mendapatkan salah satu broker yang paling pas, baik dari segi pelayanan, kinerja, dan lain sebagainya. 

Bila perlu, mintalah saran dari teman atau rekan investor yang sudah lebih dulu terjun ke dunia investasi saham. Saran dari mereka nantinya bisa disesuaikan dengan nama-nama broker yang menurut kamu bagus. Alhasil, persentase salah pilih dan terjadinya penyesalan di kemudian hari dapat diminimalisir.

5. Tingkat Kepatuhan Broker

Broker yang sudah pernah menjadi seorang underwriter harus mematuhi poin-poin penting dalam perdagangan efek. Di antaranya adalah mematuhi seluruh perjanjian yang telah ditandatangani dalam kontrak dengan emiten, melihat dan terbuka terhadap seluruh informasi, kontrak, afiliasi, maupun hal lainnya yang sifatnya masih material.

Broker yang patuh dan kinerjanya dinilai baik biasanya akan mendapatkan penghargaan tertentu, baik dalam tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan ini bisa dicek langsung di website resmi broker yang bersangkutan.

Baca Juga: Mau Untung? Terapkan Cara Investasi Saham Ala Wall Street Ini

6. Fee yang Dibebankan kepada Investor

Sebelum menjatuhkan pilihan pada salah satu broker saham terbaik, lakukan pengecekan atas fee yang nantinya dibebankan kepada kamu dalam transaksi jual beli efek. Fee yang ditetapkan cukup beragam dan untuk nominalnya tergantung dari total transaksi dalam satu waktu. 

Jika dalam satu hari ada tiga total transaksi, maka masing-masing transaksi akan dikenakan fee. Menariknya adalah kamu tidak perlu melakukan penghitungan fee karena broker sudah mencantumkan perhitungannya dalam rekapan transaksi sebelum dinyatakan berhasil. 

7. Konten yang Dibagikan Broker

saham

Broker sebaiknya tidak hanya menyediakan platform jual beli efek saja, tapi juga konten yang berguna untuk menambah pengetahuan investor mengenai efek. Konten ini bisa berupa tips dan trik investasi saham bagi pemula, kesalahan yang perlu dihindari investor pemula dalam berinvestasi, dan lain sebagainya.

Sekiranya investor ingin mencari informasi apapun seputar investasi, maka bisa langsung mencarinya di website resmi broker tanpa harus menghubungi customer service

Uang Aman di Broker Terpercaya

Berapapun besarnya uang yang diinvestasikan, uang tersebut akan aman-aman saja selagi dikelola oleh broker terpercaya. Maka dari itu, jangan pernah percaya kepada broker bodong yang mengiming-imingi keuntungan besar atau fee rendah. 

Kamu perlu mencari tahu kredibilitas broker terlebih dahulu agar terhindar dari upaya penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Jika Ingin Sukses Berinvestasi

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement