Jika belum lama lalu warganet di seluruh dunia dihebohkan dengan kemunculan cryptocurrency meme coin bernama Dogecoin, saat ini muncul pula sebuah token yang bernama Shiba Inu atau SHIB. Sama halnya dengan Dogecoin, Shiba Inu juga termasuk sebagai meme coin yang bisa diperdagangkan pada pasar crypto.
Nilainya pun juga kerap mengalami fluktuasi seiring berjalannya waktu mengikuti tingkat kepopulerannya di antara para pegiat crypto. Yang menarik perhatian adalah, Shiba Inu termasuk sebagai salah satu koin kripto dengan perkembangan harga yang cukup menjanjikan.
Bahkan, per 22 Oktober 2022, SHIB berada pada peringkat 15 menurut CoinMarketCap dengan nilai 0.1558 Rupiah. Walaupun memiliki nilai yang tak begitu fantastis dibanding jenis aset crypto lainnya, tapi nilai SHIB pernah mencapai nilai all time high tepat setahun lalu di angka 1.1267 Rupiah dengan volume perdagangan mencapai 466,9 triliun Rupiah selama 24 jam.
Yang menjadi pertanyaan, apa sih koin crypto Shiba Inu itu dan perkembangannya saat ini? Selain itu, apa alasan token tersebut dianggap ilegal di Indonesia? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan lengkap tentang token crypto Shiba Inu berikut ini.
Apa Itu Shiba Inu atau SHIB?
Shiba Inu, memiliki kode SHIB, adalah jenis mata uang crypto alias cryptocurrency, suatu mata uang atau aset digital yang terdiri atas data biner. Dalam kata lain, Shiba Inu adalah jenis aset digital yang tak mempunyai bentuk fisik, namun dapat ditukarkan dengan jenis mata uang fiat atau fisik seperti USD ataupun Rupiah sekalipun.
SHIB sendiri adalah jenis mata uang crypto yang diciptakan oleh seseorang bernama samaran Ryoshi di bulan Agustus tahun 2020. Melihat dari segi ketersediaannya, token SHIB ini termasuk mempunyai jumlah pasokan yang melimpah dibanding jenis koin lainnya, yakni sebanyak 1 kuadriliun alias 1.000 triliun.
Shiba Inu sendiri termasuk sebagai mata uang crypto dengan basis Ethereum dan dibuat berdasarkan meme anjing asal Jepang, Shiba Inu. Biasanya, koin meme seperti SHIB ini diluncurkan hanya sebagai lelucon belaka ketimbang menjadi produk digital.
Tujuan pembuatan dari token ini sendiri adalah untuk menjauhi kakunya struktur sosial serta pola pikir tradisional. SHIB juga dirancang menjadi suatu eksperimen pada pembangunan komunitas yang spontan dan terdesentralisasi, serta mengembalikan kekuatan dari ‘orang biasa’.
Baca Juga: Mengenal Cosmos (ATOM), Pengertian dan Cara Kerja
Cara Kerja Shiba Inu atau SHIB
Shiba Inu adalah mata uang crypto yang kompatibel pada ekosistem Ethereum. Berdasarkan pemaparan pengembangnya, sistem blockchain Ethereum begitu sempurna bagi jenis crypto ini karena dinilai aman, mapan, serta mampu membuat proyeknya tetap terdesentralisasi atau decentralized.
Secara umum, ekosistem dari SHIB sendiri terdiri dari 3 token serta layanan lain, antara lain:
Nama Token
|
Keterangan
|
Shiba Inu atau SHIB
|
Token ini merupakan mata uang yang utama serta menjadi token yang menggerakkan seluruh ekosistemnya. SHIB mempunyai pasokan token mencapai 1 kuadriliun atau sekitar 1.000 triliun koin. Meski begitu, sebanyak 50 persen dari koin tersebut dikunci oleh pihak pengembang pada Uniswap dengan tujuan likuiditas.
Di sisi lain, pendiri Ethereum lain, yaitu Vitalik Buterin, bertugas pula untuk menahan sisa 50 persen koin ini. Buterin menjual sejumlah token serta menyumbangkannya guna membantu penanganan COVID-19 atau virus Korona di India. Vitalik Buterin juga menghabiskan 40 persen dari jumlah pasokan SHIB guna menurunkan potensi jumlah pada para penggunanya.
|
Leash atau LEASH
|
Yang dimaksud dengan Leash adalah token yang mewakili sisi lainnya dari Shiba Inu. Token ini mempunyai pasokan sejumlah 107.646 koin.
|
Bone atau BONE
|
Bone sendiri merupakan token yang bertugas pada tata kelola ekosistem SHIB. Hal ini membuat ShibArmy memiliki kesempatan untuk memilih proposal serta mempunyai pasokan dengan total 250 juta koin atau token.
Tidak hanya itu, menyadur dari Yahoo Finance, ekosistem dari Shiba Inu juga memiliki beberapa sisi lain yang penting untuk diketahui, seperti:
1. ShibaSwab
ShibaSwab merupakan pertukaran desentralisasi dari ekosistem dan dirancang agar penggunanya bisa bertransaksi dan memperdagangkan aset crypto secara terdesentralisasi atau decentralized.
2. Shiba Inu Incubator
Sementara untuk Shiba Inu Incubator adalah sisi ekosistem SHIB yang berguna untuk mencari cara menghormati dan mengapresiasi kreativitas seniman, terlepas dari bentuk kesenian tradisional. Tujuan dari hal ini adalah untuk memperbanyak pencipta seni atau seniman asli serta jenis konten lainnya.
3. Shiboshi
Shiboshi adalah NFT atau non-fungible token milik ekosistem Shiba Inu dan tersedia pada blockchain Ethereum.
|
Rekam Performa Nilai SHIB
Sejak pertama kali diluncurkan, nilai dari SHIB sempat mengalami kenaikan pada tanggal 10 dan 11 Mei 2021 dan menyentuh angka 0,4925 Rupiah per tokennya. Lalu, token tersebut kembali memuncak hingga angka 1,1267 pada kuartal 4 tahun 2021, tepatnya pada tanggal 28 Oktober.
Setelah itu, nilai token ini terus mengalami fluktuasi secara terus menerus hingga nilainya kembali di angka 0.1756 Rupiah. Hingga saat ini, perkembangan nilai SHIB terbilang stabil di angka tersebut. Sampai pada akhirnya, per 22 Oktober 2022, nilai dari mata uang crypto tersebut berada di angka 0.1553 Rupiah per koinnya.
Terkait kapitalisasi pasar dari SHIB sendiri adalah 85 triliun Rupiah, mengacu pada informasi dari CoinMarketCap. Dari sumber yang sama diketahui pula jika peredaran suplai dari token ini mencapai 549 juta SHIB dengan suplai total 589,7 triliun. Selain itu, dalam 24 jam, volume perdagangan dari token ini berada di nominal 2.43 triliun Rupiah.
Baca Juga: Mengenal Polygon MATIC, Aset Kripto Asal India yang Sukses Melesat saat Aset Kripto Lain ‘Anjlok’
Perbedaan antara Shiba Inu dengan Dogecoin
Karena keduanya mempunyai logo anjing jenis Shiba Inu, tidak jarang orang keliru membedakan antara SHIB dengan DOGE. Dogecoin sendiri adalah crypto yang telah lebih dulu diluncurkan pada tahun 2013. Sementara baru diluncurkan pada tahun 2020, peluncuran Shiba Inu digadang-gadang merupakan saingan dari Dogecoin, bahkan tidak sedikit yang menyebutnya sebagai “Dogecoin Killer”.
Alasan Token SHIB Sempat Trending
Salah satu alasan kenapa token SHIB sempat trending dan nilainya meroket cukup tajam adalah karena cuitan dari pendiri perusahaan Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Pada tanggal 04 Oktober 2021, Elon membuat cuitan melalui Twitter berupa foto anak anjing jenis Shiba Inu miliknya dan bertuliskan caption, “Floki Frunkpuppy”. Merespons cuitan tersebut, tak butuh waktu lama beragam akun resmi cryptocurrency yang memakai logo anjing me-retweet cuitannya tersebut.
Imbasnya, banyak pihak yang langsung melakukan pembelian terhadap SHIB sehingga nilainya meroket. Dalam waktu seminggu, nilai tukar dari token tersebut meningkat hingga 400 persen. Bahkan, per 07 Oktober 2021, nilai SHIB mencapai kapitalisasi market nyaris 14 miliar USD atau setara 200 triliunan Rupiah.
Padahal, Elon Musk tak mempunyai token SHIB tersebut dan sempat menyatakannya ke publik hingga membuat nilai dari token tersebut kembali turun. Walaupun begitu, berkat kejadian yang tak terduga tersebut SHIB sempat trending dan membuat nilainya melonjak tajam hingga sempat menjadi token nomor 12 paling berharga.
Legalitas Token SHIB di Indonesia
Tak kalah pentingnya, bagaimana status legalitas dari token SHIB sendiri di Indonesia? Sebenarnya, beberapa platform transaksi crypto di Indonesia telah melakukan listing terhadap jenis token ini.
Walaupun begitu, status legalitas dari SHIB masih belum dimuat dan membutuhkan proses yang cukup lama. Sejumlah platform exchange crypto bahkan telah melakukan pengajuan terkait perizinan token ini agar segera dilegalkan oleh Bappebti.
Kendati demikian, berdasarkan aturan dari OJK dan Bank Indonesia sendiri tetap sepakat jika mata uang crypto tidak bisa dijadikan sebagai alat pembayaran sah di Tanah Air. Karenanya, jenis aset digital ini hanya boleh digunakan sebagai sarana investasi atau trading crypto, dan keuntungannya perlu dikonversikan menjadi mata uang fiat terlebih dulu.
Agar Optimal Dapatkan Keuntungan, Selalu Pelajari Dulu Jenis Token Crypto Sebelum Membelinya
Itulah penjelasan tentang apa itu Shiba Inu atau SHIB, cara kerja, performa, hingga legalitasnya di Indonesia. Sebenarnya, jenis token ini telah terdaftar dan bisa dibeli di sejumlah platform transaksi crypto. Yang terpenting, sebelum membeli dan menjadikannya sebagai aset investasi atau trading, pelajari dulu segala hal utama tentangnya agar mampu meraih keuntungan optimal.
Baca Juga: Dogecoin: Definisi, Kelebihan dan Cara Beli