Selasa 22 Nov 2022 16:00 WIB

Saham Blue Chip: Pengertian, Ciri-ciri, dan Daftarnya

Saham blue chip adalah saham lapis satu. Saham dengan reputasi tinggi, pemimpin pasar di industrinya, pendapatan stabil, dan rajin bagi-bagi dividen.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Saham blue chip adalah jenis saham unggulan yang banyak direkomendasikan agar investasi saham aman. Kalau mendekap saham blue chip, susah dimanipulasi atau digoreng harganya oleh bandar maupun oknum pasar modal.  

Saham blue chip disebut juga saham lapis satu. Saham lapis satu merupakan pendorong utama IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), sebab saham-saham yang berada di first liner ini memiliki kapitalisasi pasar (market capitalization) besar.

Baca Juga: Harga Saham IHSG Hari Ini (IDX Composite)

Apa Itu Saham Blue Chip?

Saham Blue Chip
Saham Blue Chip

Saham blue chip adalah saham yang banyak diburu investor karena saham ini merupakan saham perusahaan dengan reputasi tinggi, pemimpin pasar di industrinya, mencatat pendapatan yang stabil, serta rajin bagi-bagi dividen.

Beli saham blue chip untuk investasi jangka panjang adalah pilihan tepat karena dapat memberikan investor keuntungan stabil. Itu karena biasanya perusahaan ini mampu bertahan dalam berbagai situasi dan kondisi ekonomi.

Ciri-ciri Saham Blue Chip

Ingin beli saham blue chip, tetapi masih bingung, berikut ciri-ciri saham blue chip:

  1. Harga Saham Mahal

    Kebanyakan harga saham blue chip rata-rata mahal. Namun harga saham yang tinggi ini sebanding dengan keuntungan yang didapat secara teratur, misalnya dari pembagian dividen yang tinggi setiap tahun.

    Meski mahal, harga saham blue chip cenderung stabil. Fluktuasinya tidak terlalu tajam karena memiliki kinerja baik dan fundamental kuat.

    Namun, tidak semua harga saham blue chip menguras kantong. Ada juga saham blue chip murah yang dapat menjadi pilihan investasi saham. Kamu dapat melihat harga sahamnya di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

  2. Nilai Kapitalisasi Pasar Besar

    Saham blue chip disebut juga saham lapis satu, yakni jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar, di atas Rp10 triliun. Maka, saham blue chip adalah penggerak IHSG dan indeks LQ45.

  3. Pemimpin dan Pemain Lama di Sektor Industrinya

    Saham blue chip biasanya merupakan pemimpin pasar atau market leader di sektor industrinya. Selain itu, perusahaan saham blue chip adalah pemain lama, bisa saja sudah beroperasi belasan atau puluhan tahun lamanya sehingga bisnis maupun labanya telah berkembang pesat. Bisa juga karena pemain lama di BEI karena sudah terdaftar lebih dari 5 tahun.

  4. Likuiditas Tinggi

    Saham blue chip terbaik punya likuiditas tinggi. Saham emiten yang beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun dimiliki publik banyak, sehingga bisa disebut likuid.

    Likuiditas tinggi juga dapat diartikan mudah untuk dijual lagi ataupun ditemukan penjualnya. Harga saham blue chip tidak gampang digoreng atau dimanipulasi.

  5. Langganan Bagi-Bagi Dividen

    Dari pendapatan yang stabil, perusahaan saham blue chip umumnya konsisten membayar dividen ke perusahaan. Nilainya cenderung stabil, bahkan naik.

  6. Kinerja Baik atau Positif

    Ciri terakhir saham blue chip adalah mampu menghasilkan kinerja yang bagus setiap saat, salah satunya dari sisi keuangan. Perusahaan punya sedikit atau tidak ada utang sama sekali.

    Dengan keandalannya, perusahaan dapat mencetak keuntungan atau pertumbuhan setiap tahun, serta mampu bertahan meski keadaan ekonomi sedang krisis sekalipun. Di samping itu, menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan berkesinambungan.

Baca Juga: Pasar Saham Indonesia: Pengertian, Jenis, dan Jam Perdagangan

Beda Saham Blue Chip dan LQ45

Saham Blue Chip adalah

Saham blue chip

Saham blue chip dengan saham LQ45 sering disamakan. Padahal, ada perbedaan antara keduanya.

Pengertian saham blue chip dan ciri-cirinya seperti yang sudah disebutkan di atas. Sedangkan saham LQ45 adalah 45 saham yang masuk dalam indeks LQ45. Saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental yang baik.

Memang mirip arti dan karakteristik antara saham blue chip dan LQ45. Tetapi, tidak semua saham LQ45 disebut saham blue chip.

Saham Blue Chip Saham LQ45
Pemimpin pasar atau menguasai pangsa pasar. Bisa jadi bukan pemimpin pasar atau transaksinya hanya sedang ramai (likuiditas tinggi) dalam 6 bulan terakhir.
Sudah pasti bisa masuk indeks saham LQ45. Belum tentu masuk saham blue chip karena tidak semua saham likuid berkinerja baik.

Baca Juga: BNI Sekuritas: Cara Daftar, Cara Jual Beli Saham dan Biayanya

Daftar Saham Blue Chip 2022

Jika merujuk data BEI, berikut daftar saham blue chip 2022:

No Nama Emiten/Saham Blue Chip Kode Emiten
1 PT Adaro Energy Tbk ADRO
2 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk AGRO
2 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT
3 PT Aneka Tambang Tbk ANTM
4 PT Bank Jago Tbk ARTO
5 PT Astra International Tbk ASII
6 PT Bank Aladin Syariah Tbk BANK
7 PT Bank Central Asia Tbk BBCA
8 PT Allo Bank Indonesia Tbk BBHI
9 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI
10 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI
11 PT Bank Tabungan Negara Tbk BBTN
12 PT BFI Finance Tbk BFIN
13 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI
14 PT Bank Permata Tbk BNLI
15 PT Bank Syariah Indonesia Tbk BRIS
16 PT Barito Pacific Tbk BRPT
17 PT Bukalapak.com Tbk BUKA
18 PT Bayan Resources Tbk BYAN
19 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
20 PT DCI Indonesia Tbk DCII
21 PT Indoritel Makmur Internasional Tbk DNET
22 PT Elang Mahkota Teknologi Tbk EMTK
23 PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA
24 PT XL Axiata Tbk EXCL
25 PT Smartfren Telecom Tbk FREN
26 PT Gudang Garam Tbk GGRM
27 PT H.M Sampoerna Tbk HMSP
28 PT Harum Energy Tbk HRUM
29 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
30 PT Vale Indonesia Tbk INCO
31 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
32 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP
33 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP
34 PT Indosat Tbk ISAT
35 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG
36 PT Japfa Comfeed Tbk JPFA
37 PT Jasa Marga Tbk JSMR
38 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
39 PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
40 PT Merdeka Copper Gold Tbk MDKA
41 PT Medco Energi Internasional Tbk MEDC
42 PT Bank Mega Tbk MEGA
43 PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk MIKA
44 PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN
45 PT Mayora Indah Tbk MYOR
46 PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS
47 PT Bukit Asam Tbk PTBA
48 PT PP Construction & Investment Tbk PTPP
49 PT Surya Citra Media Tbk SCMA
50 PT Sinarmas Multiartha Tbk SMMA
51 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR
52 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk TBIG
53 PT Transcoal Pacific Tbk TCPI
54 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk TINS
55 PT Tjiwi Kimia Tbk TKIM
56 PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk TLKM
57 PT Sarana Menara Nusantara Tbk TOWR
58 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA
59 PT United Tractors Tbk UNTR
60 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
61 PT Wijaya Karya Tbk WIKA
62 PT Waskita Raya Tbk WSKT

Beli Saham Blue Chip sesuai Kondisi Keuangan

Setelah memahami arti dan contoh saham blue chip, tidak ada alasan lagi tidak mengoleksi saham lapis satu ini. Walaupun harus mengeluarkan modal lebih besar karena harga saham blue chip lebih mahal, tetapi kamu tetap bisa menyesuaikannya dengan kondisi keuangan.

Atau kamu dapat menyiasatinya dengan beli saham blue chip ketika harganya sedang turun. Ya, saham blue chip memang bisa turun juga sama seperti saham lainnya.

Namun tak perlu khawatir, biasanya saham blue chip paling cepat naik lagi dibanding saham lapis dua dan lapis tiga. Pastikan jika investasi saham blue chip untuk jangka panjang, agar keuntungan lebih maksimal.

Baca Juga: Stock Split BCA: Sejarah, Harga, dan Cara Beli Saham BBCA

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement