Saat ini ada banyak instrumen investasi menarik yang bisa mahasiswa pilih. Mulai dari, deposito, reksa dana, saham, emas, hingga P2P lending. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga penting untuk memilih salah satu instrumen investasi terbaik sesuai kebutuhan dan tujuan finansial.
Sebagaimana investasi reksa dana yang saat ini cukup diminati banyak orang karena menawarkan banyak pilihan dan juga kemudahan. Umumnya, instrumen investasi reksa dana terbagi ke dalam empat jenis berbeda, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Setiap jenis reksa dana memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Maka dari itu, agar bisa lebih paham keuntungan apa saja yang diperoleh jika berinvestasi reksa dana, yuk simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: Mengulik Pentingnya Tugas Dan Kewajiban Manajer Investasi Reksa Dana
Keuntungan Berinvestasi Reksa Dana bagi Mahasiswa
Imbal hasil atau return yang ditawarkan investasi ini mulai dari 8 - 20% per tahunnya, tergantung dari instrumen reksa dana yang dipilih.
Jadi, tak ada modal bukan alasan lagi. Karena untuk berinvestasi reksa dana tak butuh modal yang besar.
Seseorang dengan tipe konservatif digambarkan sebagai orang yang cenderung tak menyukai risiko atau menghindarinya. Sementara moderat, justru lebih berani mengambil risiko dibandingkan dengan seseorang bertipe konservatif. Sedangkan tipe agresif cenderung sangat berani mengambil risiko dalam berinvestasi.
Karakteristik yang berbeda dalam memandang risiko berinvestasi, menjadikan reksa dana sebagai pilihan yang sangat tepat. Alasannya, karena reksa dana memiliki banyak instrumen yang bisa disesuaikan dengan karakter pemilik modal atau investor terkait tingkat toleransinya terhadap risiko investasi.
Lain halnya dengan investasi properti yang memiliki fisik, investasi reksa dana hampir tidak berwujud secara fisik. Sehingga, investor bisa lebih aman menginvestasikan dananya tanpa perlu takut kehilangan aset investasi yang dimiliki.
Selain itu, pihak bank kustodian pun turut menjamin keamanan dan mengawasi aset reksa dana yang dimiliki seperti dividen maupun bunga. Sehingga, sebagai investor reksa dana, hampir tidak ada risiko kehilangan apapun yang perlu ditanggung.
Tentunya berbeda jika dana tersebut diinvestasikan ke reksa dana. Di mana, investor bisa leluasa mencairkan dana yang diinvestasikan kapan saja tanpa ada embel-embel denda penalti. Lebih fleksibel, bukan?
Semuanya jadi lebih simpel dan mudah dengan bantuan manajer investasi yang bekerja secara profesional dalam mengatur dan mengelola dana milik investor. Inilah mengapa, investasi reksa dana jauh lebih menarik karena untuk berinvestasi tidak perlu meluangkan waktu atau bahkan memiliki pengalaman yang mumpuni.
Jika dibandingkan dengan investasi deposito yang imbal hasilnya harus dipotong pajak sekitar 20%, tentu hasil keuntungan dari reksa dana jauh lebih besar, karena nilainya sudah fix jadi investor bisa mengkalkulasi keuntungan yang akan diperoleh nantinya.
Untuk itu, pastikan lembaga yang dipilih untuk mengelola dana investasi kamu sudah tercatat di OJK, ya.
Baca Juga: Wujudkan Impian Miliki HP Baru, Begini Cara Nabung Dananya Pakai Reksa Dana