Rabu 21 Dec 2022 07:00 WIB

Kenali Keloid, Jaringan Parut yang Mengganggu Penampilanmu

Bekas luka yang cukup dalam dapat menimbulkan keloid dan membuatmu menjadi tidak nyaman dan percaya diri. Ketahui apa itu keloid dan cara menanganinya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Ketika kulit tubuh tidak dalam kondisi baik, pasti akan mengganggu penampilan. Terutama, ketika terkena keloid. Menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), setidaknya 10% orang memiliki luka penyakit ini. penyakit ini sendiri adalah kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja.

Sebenarnya, penyakit ini bisa ditangani dengan mengurangi faktor risiko. Untuk itu konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Pengetahuan tentang penyakit ini pun perlu diketahui. Untuk itu, yuk simak informasi berikut.

Baca juga: Rincian Biaya Operasi Keloid 2022, Hingga Prosedur Jalannya Operasi

 

Pengertian Keloid

keloid

Keloid

Ketika terluka, biasanya jaringan parut akan melindungi luka tersebut. Jaringan parut ini ada yang tumbuh halus dan keras. Jaringan ini kemudian disebut sebagai keloid.

Keloid dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja. Namun, yang paling sering muncul, yaitu di bagian telinga, pipi, bahu, dan dada. Biasanya berukuran lebih besar dari bekas luka.

Sebenarnya, penyakit ini tidak begitu membahayakan. Namun, keloid ini akan mengganggu kepercayaan dirimu, apalagi jika tumbuh di bagian tubuh yang mudah terlihat orang, seperti pipi.

Penyakit ini juga biasanya akan tumbuh sekitar tiga sampai dua belas bulan setelah kulit terluka. Bekas luka tersebut akan terasa gatal dan nyeri. Akan tetapi, gejalanya dapat berhenti saat penyakit ini tidak berkembang lagi.

Faktor Munculnya Keloid

Penyakit ini akan muncul, ketika fibroblas mengeluarkan kolagen yang menunjukkan reaksi berlebihan sebagai respons terhadap luka tersebut. Semua jenis luka rentan terkena miom. Biasanya hal ini disebabkan oleh:

  • Bekas luka operasi.
  • Bekas cacar dan jerawat.
  • Bekas tato dan tindik.
  • Bekas suntik.
  • Bekas luka bakar.

Selain pada bekas luka, penyakit ini juga akan muncul secara spontan pada kulit yang tak terluka. Biasanya hal ini terjadi karena faktor genetik keluarga dan usia.

Baca juga: Jenis Operasi Apa yang Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Daftarnya

Cara Mengobati Miom

Untuk mengatasi penyakit ini, kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, ketika sudah pasti untuk menghilangkan penyakit ini harus melalui prosedur operasi, jaringan ini nantinya pun akan muncul kembali ketika memiliki bekas luka.

Biasanya, dokter akan memberikan arahan untuk melakukan beberapa perawatan sebelum operasi. Namun, ketika penyakit ini sudah melebihi bekas luka, dokter tentu akan menyarankan untuk melakukan operasi.

Jalan operasi memang akan menghilangkan penyakit ini secara efektif. Akan tetapi, peluang munculnya penyakit ini masih tinggi walaupun sudah operasi. Biasanya, setelah operasi, dokter akan menyarankan untuk melakukan suntik kortikosteroid untuk mengurangi risiko munculnya kembali penyakit ini.

Berkaitan dengan beberapa perawatan yang dapat dilakukan sebelum operasi, yaitu sebagai berikut.

  • Suntik kortikosteroid: Suntik ini dilakukan untuk mengecilkan keloid dan mengurasi rasa sakit yang timbul karena penyakit ini. Suntik ini dilakukan rutin selama tiga sampai empat minggu sekali. Akan tetapi, perawatan ini tidak dapat menjamin penyakit ini muncul lagi atau tidak.
  • Laser: Teknik laser dapat dilakukan untuk mengecilkan ukuran keloid dan mengurangi warna penyakit ini. Biasanya, perawatan ini dilakukan bersamaan dengan suntik kortikosteroid.
  • Cryotherapy: Teknik ini dilakukan untuk mengecilkan ukuran keloid pada tubuh.
  • Terapi Radiasi: Terapi ini dilakukan setelah menjalankan operasi keloid. Biasanya, selang satu minggu dari operasi, kamu dapat melakukan operasi penyakit ini.
  • Ligatur: Cara ini dilakukan dengan membedah penyakit ini dengan sebuah benang bedah. Fungsingnya untuk menghilangkan keloid. Kamu harus melakukan cara ini dua sampai tiga minggu sampai penyakit ini hilang.

Beberapa perawatan tersebut memang hanya sebatas dengan mengecilkan ukuran penyakit ini. Tidak dengan menghilangkan penyakit ini. Jalan utama ketika ingin cepat menghilangkan keloid adalah dengan operasi.

Waktu Periksa Dokter

Pergi ke dokter adalah langkah tepat untuk menangani keloid. Diagnosis dan perawatan dini bisa menghindarkan kondisi ini bertambah buruk dan mencegah kondisi medis darurat lainnya.

Jika memiliki ciri-ciri di atas atau pertanyaan lainnya, langsung saja konsultasi dengan dokter. Sebab, setiap orang memiliki tubuh yang berbeda, selalu berkonsultasi dengan dokter untuk membahas kondisi kesehatan yang tengah mengganggumu.

Tingkat Risiko Terkena Keloid

Pria dan wanita berisiko terkena penyakit ini. Walaupun begitu, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini adalah orang yang memiliki riwayat keturunan penyakit keloid.

Sepertiga orang yang terkena keloid adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi sama. Keluarga yang umumnya mengalami kondisi ini adalah keturunan Afrika atau Asia.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang dengan gen berjenis AHNAK, juga mungkin terkena penyakit ini. Usia antara 10 dan 30 tahun adalah puncak untuk mengalami kondisi ini. Kebanyakan orang mulai mengalami kondisi ini saat usia 20 tahunan.

Akibat Keloid Didiamkan

Ketika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, biasanya akan terus tumbuh membesar dan kemudian dapat memunculkan risiko nyeri, gatal, dan dapat membatasi akses gerak tubuh. Keloid yang didiamkan pun tidak akan membuatnya hilang bahkan sembuh. Untuk itu, sebaiknya melakukan konsultasi ke dokter untuk mengatasi penyakit ini.

Baca juga: Biaya Operasi Usus Buntu, Metode dan Persiapan Operasi

Prosedur Operasi Keloid

operasi keloid

Operasi Keloid

Operasi untuk keloid yang paling efektif dilakukan merupakan operasi cryosurgery. Operasi ini perlu dilakukan pada saat kondisi penyakit ini sudah bukan lagi sekadar bekas luka atau scar. Artinya, jika jaringan bekas luka membentuk benjolan itulah saatnya kamu harus melakukan prosedur operasi keloid. Tentunya, proses pengangkatan keloid ini perlu dilakukan oleh orang yang ahli alias dokter ahli bedah.

Adapun alat-alat bedah yang perlu dipersiapkan tim ahli beda sebelum memulai prosedur pengangkatan keloid, seperti pisau listrik, laser, dan pisau bedah. Obat anestesi akan diberi pada pasien agar pasien tidak merasa sakit atau tidak nyaman selama operasi berlangsung.

Sebelum menjalani tindakan operasi apapun, terutama cryosurgery, pastikan kamu memberi tahu terlebih dahulu terkait alergi yang dimiliki. Dalam hal ini, alergi terhadap obat anestesi tertentu penting sekali untuk diberitahu karena hal ini akan sangat berpengaruh pada jalannya operasi. Selain itu, beritahu pula semua obat yang digunakan, termasuk segala suplemen yang sedang dikonsumsi.

Tim ahli bedah akan melakukan beberapa prosedur, seperti mereposisi bekas luka, mengurangi ukuran keloid, atau menghaluskan permukaan kulit. Selain itu, ahli bedah akan pun menggunakan teknik estetika jika diperlukan. Teknik estetika merupakan prosedur memindahkan bekas luka pada bagian tubuh yang tidak terlihat.

Sedangkan untuk teknik cryosurgery, prosedur akan dilakukan dengan membekuan keloid menggunakan nitrogen cair. Ketika operasi keloid selesai, dokter bedah akan menyuntikkan kortikosteroid agar rasa nyeri berkurang.

Perawatan Setelah Operasi Keloid

Tim ahli bedah, akan memberikan perban di atas luka bekas operasi. Selain itu, biasanya dokter pun akan memberikan obat penghilang nyeri yang dapat membantu proses pemulihan dengan cepat.

Setelah proses operasi selesai, dokter akan memberikan jadwal untuk pemeriksaan setelah operasi biasanya jadwal pemeriksaan ini akan berlangsung enam sampai delapan hari setelah operasi. Untuk proses penyembuhan bekas luka ini, biasanya akan berlangsung enam sampai delapan minggu berikutnya.

Untuk penyembuhan total biasanya juga akan menghabiskan waktu sekitar satu bulan. Dokter pun tentu akan terus merekomendasikan kamu untuk melakukan konsultasi sampai bekas operasi tersebut benar-benar sembuh.

Langkah operasi tidak dapat mencegah peluang munculnya kembali penyakit ini. Sebab, penyakit ini dapat saja muncul, walau sudah melakukan operasi. Namun, dokter akan memberikan suntikan kosteroid sebagai upaya perawatan setelah dilakukannya operasi, juga antisipasi penyakit ini muncul kembali, walaupun kemungkinannya kecil.

Risiko Melakukan Operasi Keloid

Tindakan operasi keloid dapat memberikan efek samping atau risiko yang harus dirasakan.

Namun, efek samping yang paling dapat saja terjadi, yaitu munculnya kembali penyakit ini dengan ukuran yang besar. Selain itu, terdapat beberapa risiko dilakukannya operasi keloid, yaitu:

  • Rusaknya jaringan atau pembuluh sehat.
  • Kelecetan pada kulit.
  • Infeksi.
  • Sensasi saraf terpengaruh.
  • Muncul kulit putih di bekas luka operasi.

Baca juga: Ketahui Rincian Biaya Operasi Miom Terbaru Sebelum Melakukan Operasi

Keloid Mudah Muncul, Harus Selalu Waspada Ketika Terkena Luka

Meski tidak berbahaya, penyakit ini sebenarnya bisa menimbulkan masalah hingga bisa mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Dapat menyebabkan gangguan estetik yang akan menurunkan tingkat kepercayaan diri atau gangguan fungsi. Maka, penyakit ini perlu dicegah dan diatasi dengan cepat. Jika berisiko mengalami penyakit ini, berkonsultasilah dengan dokter spesialis bedah untuk membantu menangani kondisi keloid yang diderita.

Pencegahan harus tetap dilakukan meski digolongkan sebagai penyakit yang tidak berbahaya. Sebab, pencegahan adalah jalan terbaik daripada harus melakukan operasi nantinya karena membutuhkan dana yang besar.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement