Memasuki momen bulan puasa Ramadan, tidak sedikit orang yang tertarik untuk memulai bisnis takjil. Alasannya karena banyak masyarakat yang doyan membeli makanan dari luar, tak terkecuali dagangan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu, takjil yang identik dengan minuman segar dan makanan ringan sangat cocok dijadikan sebagai menu untuk berbuka puasa.
Bahkan, melihat dari tahun ke tahun, menjalankan bisnis berjualan takjil selama bulan Ramadan ini terbukti mampu memberikan peluang keuntungan yang tak bisa diremehkan. Dengan strategi dan cara yang tepat, bisnis takjil mampu memberikan omzet yang menjanjikan untuk menambah penghasilan selama momen puasa tersebut.
Namun, bagi yang tertarik untuk memulai bisnis ini, kamu mungkin penasaran tentang berapa besar modal usaha takjil ini? Selain itu, tips dan perkiraan omzet dari berjualan takjil ini juga penting untuk diketahui agar bisa menjalani bisnis tersebut dengan optimal.
Nah, jika kamu ingin tahu berapa besar modal usaha takjil yang perlu disiapkan, tips menjalaninya, dan perkiraan omzet penjualan yang mungkin didapatkan, simak ulasan berikut ini.
Baca Juga: 7 Tips Sukses Jalankan Bisnis Katering Ramadan
Pada dasarnya, asal memiliki tempat untuk berjualan, modal usaha takjil bisa sangat terjangkau. Apalagi jika memutuskan untuk sekadar menjadi reseller, modal usaha takjil yang kamu butuhkan bisa sama dengan nol alias tanpa modal sama sekali. Akan tetapi, membuat sendiri makanan atau minuman yang dijual sebagai takjil mampu mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar.
Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan jenis kuliner seperti apa yang pas dijadikan sebagai dagangan pada bisnis takjil. Jika bingung menentukannya, berikut adalah beberapa rekomendasi jenis dagangan takjil yang bisa kamu pilih.
Secara umum, untuk jenis minuman ini, bahan-bahan yang diperlukan, antara lain es batu, buah isian, sirop, dan beberapa bahan tambahan lainnya. Semua bahan tersebut tentu bisa dengan mudah ditemukan di pasaran ataupun supermarket terdekat. Yang terpenting, survei harga bahan baku dulu dan cari tempat supplier termurah agar bisa menekan modal sekaligus memaksimalkan peluang keuntungan bisnis ini.
Selain itu, siapkan pula tempat minuman, seperti cup dan sealer. Tak kalah penting, pilih lokasi yang strategis, namun tetap mudah diakses dari rumah agar bisa menjalani bisnis ini dengan lebih lancar sekaligus meraih cuan yang lumayan.
Beberapa variasi kolak yang bisa dipilih adalah kolak pisang atau kolak biji salak. Bila memiliki modal yang cukup, akan menjadi ide yang bagus jika sekaligus menjajakan minuman dingin dan kolak dalam satu lapak yang sama agar mampu meningkatkan potensi penjualan dari bisnis ini.
Dengan cara memasak yang terbilang simpel, bahan yang dibutuhkan untuk membuat gorengan juga tidak sulit untuk bisa didapatkan. Agar rasanya lebih nikmat, lengkapi lapak dagangan dengan cabai pedas ataupun petis untuk memikat lebih banyak konsumen.
Selain itu, jajanan tradisional umumnya menggunakan bahan dasar yang murah dan mudah dicari, seperti santan, ketan, dan kelapa. Tak harus membuat sendiri, kamu bisa berjualan jajanan tradisional ini dengan memanfaatkan sistem reseller agar lebih praktis dan tak membutuhkan modal sama sekali untuk menjalaninya.
Pada dasarnya, modal usaha takjil umumnya tidak terlalu besar dan bisa dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Tergantung dari banyaknya jenis dagangan yang ingin dijajakan pada lapak takjil, modal untuk bisnis ini cukup beragam.
Misalnya, jika sekadar menjajakan minuman segar, modal usaha takjil yang kamu butuhkan mungkin hanya sekitar 200 ribu sampai 500 ribu saja. Namun, jika ingin menambah dagangan lainnya, seperti, kolak, kue tradisional, dan lain sebagainya, kamu perlu mengalikan modal tersebut beberapa kali lipat.
Namun, jika tidak memiliki modal cukup besar, tidak ada salahnya untuk menjalankan bisnis takjil ini dengan sistem reseller dari penjual lain. Dengan cara ini, kamu sama sekali tidak membutuhkan modal uang, dan hanya perlu menyiapkan tenaga dan tempat untuk berjualan.
Baca Juga: 7 Langkah Memulai Bisnis Kafe Board Games, Pemula Wajib Tahu
Walaupun modalnya terbilang terjangkau dan memiliki peluang penjualan yang cukup tinggi, menjalankan bisnis takjil tetap harus dijalankan dengan persiapan dan cara yang tepat. Pasalnya, persaingan bisnis ini juga bisa dibilang cukup ketat. Nah, agar mampu meningkatkan peluang keuntungan dari bisnis takjil, simak beragam tipsnya berikut ini.
Apabila umumnya pedagang mampu meraih untung sekitar 200 ribu per hari, berjualan takjil di bulan Ramadan keuntungannya bisa naik berkali-kali lipat. Bahkan, menurut salah satu pedagang, keuntungan berdagang takjil selama bulan puasa biasa mencapai 1 juta rupiah per harinya.
Bukan tanpa alasan, kenaikan keuntungan tersebut berkaitan erat dengan peningkatan minat pasar terhadap jenis dagangan tersebut. Sehingga, omzet dari pedagang takjil juga mampu berlipat ganda.
Jika menghitung secara kasar, hasil penjualan dari bisnis takjil ini dalam 1 bulan bisa mencapai angka 10 juta sampai 40 juta. Jika margin keuntungan adalah 30 sampai 40 persen dari omzet, maka keuntungan sebulan dari menjalani bisnis ini bisa sampai 12 juta. Nilai tersebut mungkin akan menjadi relatif lebih rendah jika kamu hanya sekadar menjadi reseller produk dari penjual lain karena margin keuntungannya lebih terbatas.
Walaupun begitu, tetap ada berbagai faktor lain yang mampu mempengaruhi tingkat penjualan atau omzet dari bisnis takjil ini. Selain karena minat beli masyarakat selama bulan Ramadan sedang tinggi, beberapa faktor pengaruh penjualan bisnis takjil di antaranya adalah lokasi, tingkat keramaian pembeli, kualitas produk yang dijajakan, dan lain sebagainya.
Sehingga, jika ingin mendapatkan peluang keuntungan yang optimal, pastikan untuk memaksimalkan segala faktor yang mampu meningkatkan potensi penjualan bisnis takjil. Barulah dengan begitu bisnis ini bisa dijalankan dengan lancar, mampu memberi keuntungan sesuai harapan, dan dapat menjadi peluang usaha jangka panjang sekalipun.
Baca Juga: Memahami Harga Diskon: Tujuan, Tipe, dan Cara Menerapkannya