Bulan Ramadan biasanya identik dengan berbagai pengeluaran di luar kebiasaan bulan-bulan lainnya. Meski hanya makan 2 kali sehari saja saat sahur dan berbuka, di bulan ini justru pengeluaran kerap mengalami peningkatan.
Kondisi ini harus disikapi dengan baik, pengingat ada banyak pengeluaran rutin lainnya yang tetap harus dibayarkan selama bulan Ramadan. Jika tidak dikelola dengan tepat, bukan tidak mungkin masalah keuangan akan terjadi setelah Ramadan usai.
Ada banyak aktivitas selama Ramadan yang menghabiskan banyak uang, mulai dari berbuka bersama hingga keinginan untuk menyiapkan beragam menu spesial selama bulan puasa. Sementara di lain sisi, penghasilan yang didapatkan hanya dalam jumlah tetap dan pengeluaran rutin tetap berjalan dengan normal.
Penting untuk menentukan pengeluaran prioritas di dalam keuangan, agar kondisi keuangan tetap sehat dan tidak bermasalah hingga lebaran tiba nanti. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatur anggaran prioritas selama bulan Ramadan:
Alokasikan sejumlah dana dari keuangan untuk kebutuhan yang satu ini dan pastikan nilainya sudah benar-benar sesuai dengan aturan. Hal ini penting, untuk memastikan zakat bisa ditunaikan dengan sebaik mungkin. selain membuat hati lebih tenang, menunaikan zakat dengan baik seperti ini juga tentu akan mendatangkan pahala di bulan Ramadan.
Baca Juga: 5 Langkah Cerdas Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
Buatlah daftar dan hitung semua kebutuhan rutin yang harus ditutupi selama bulan Ramadan nanti. Idealnya pengeluaran rutin ini tidak lebih dari 50% dari jumlah penghasilan tetap yang didapatkan setiap bulan. Hal ini akan memungkinkan keuangan tetap berjalan dengan baik dan stabil, sebab berbagai pengeluaran dan kebutuhan lainnya bisa tetap terpenuhi di dalam keuangan.
Jumlah dana darurat ini idealnya sekitar 10 sampai 15% dari jumlah penghasilan bulanan yang didapatkan. Hindari untuk mencampurkan dana darurat dengan dana lainnya di dalam keuangan, agar tidak terpakai untuk kebutuhan di luar peruntukannya. Mengalokasikan dana darurat ke dalam rekening terpisah akan jauh lebih baik dan bisa membuat dana tersebut lebih aman.
Baca Juga: 8 Tips Belanja Cerdas saat Bulan Ramadhan
Tentukan budget untuk berbuka bersama ini sejak awal, misalnya 20% dari penghasilan bulanan. Selain itu, tentukan juga acara buka bersama mana yang akan dihadiri bulan Ramadan nanti. Jika perlu, hadirilah acara buka bersama yang penting dan memang perlu benar-benar untuk didatangi. Sesuaikan juga budget untuk buka bersama ini dengan jumlah acara yang akan dihadiri, agar pengeluaran untuk kebutuhan yang satu ini bisa tetap terkontrol dengan baik.
Setidaknya, alokasikanlah 10% penghasilan untuk masing-masing kebutuhan ini setiap bulannya. Namun jika di bulan Ramadan kebutuhan dan juga pengeluaran menjadi lebih tinggi, maka tidak ada salahnya untuk mengalokasikan 10% penghasilan untuk kedua pos tersebut. Semakin banyak uang yang bisa disisihkan ke dalam kedua pos ini, maka akan semakin baik dampaknya bagi keuangan itu tersendiri.
Baca Juga: Tips Sehat Jasmani, Rohani dan Investasi selama Ramadhan