Jumat 26 May 2023 09:52 WIB

Mengenal Bio Solar: Kelebihan, Kekurangan, dan Jenisnya

Bahan bakar ramah lingkungan makin digaungkan di seluruh dunia, salah satunya bahan bakar bio. Kenali bio solar selengkapnya di artikel ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Bio solar merupakan hasil inovasi ramah lingkungan yang berasal dari sumber nabati dan bisa dijadikan alternatif bahan bakar. Jenis solar yang satu ini diharapkan bisa menjadi harapan bahan bakar utama di masa depan. 

Pada umumnya, bio solar B30 dan yang lainnya dibuat dari berbagai biji ataupun buah tanaman. Berbagai bahan baku untuk membuat biosolar B30 ini dapat diproduksi melalui pertanian maupun perkebunan, sehingga tidak akan habis sebagaimana minyak bumi yang selama ini kita gunakan. 

Baca Juga: Menyingkap Serba-Serbi Mobil Hidrogen—Kelebihan, Kekurangan, hingga Harganya

Apa itu Bio Solar

Bahan Bakar Bio Solar

Bio solar adalah bahan bakar yang dihasilkan dari proses pencampuran minyak solar dengan bio diesel (minyak nabati). Sedangkan minyak solar sendiri merupakan bahan bakar yang bersumber dari energi fosil di dalam tanah dan tentu saja tidak bisa diperbarui.

Biosolar B30 dan yang lainnya hadir menjadi solusi alternatif untuk mengatasi risiko habisnya cadangan minyak bumi di masa depan. Jenis solar yang satu ini dibuat dari tumbuhan yang terbilang mudah dibudidayakan, sehingga kelak bisa selalu diperbarui. 

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang bisa dijadikan solar B30,  di mana tanaman ini terbilang banyak dan bisa tumbuh subur di Indonesia. Selain bisa menggantikan energi fosil yang semakin menipis, bio solar juga terbilang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang selama ini menjadi salah satu ancaman besar bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. 

Meski belum begitu populer di tanah air, Indonesia sendiri telah membuat jenis solar yang satu ini, yakni biosolar B30. Ini merupakan bio solar yang terdiri dari 30% komponen nabati dan juga 70% minyak solar. Harga bio solar sendiri cukup terjangkau, sebab pemerintah memberi subsidi pada minyak solar ini.

Apa saja Bahan Pembuat Bio Solar

Pada dasarnya, terobosan yang dilakukan pemerintah dalam produksi solar B30 tentu bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar yang berasal dari fosil. Hal ini diupayakan dalam banyak cara, termasuk dengan memberikan harga biosolar subsidi bagi masyarakat. 

Bio solar yang saat ini beredar di pasaran merupakan bahan bakar yang dibuat dari minyak-minyak nabati, di mana minyak ini dihasilkan dari berbagai buah serta tanaman yang bisa tumbuh dengan baik di Indonesia, antara lain: 

  • Buah kelapa sawit.
  • Biji kacang tanah.
  • Biji jarak pagar.
  • Biji kapuk.
  • Buah kemiri.
  • Nyamplung.

Berbagai tanaman yang menjadi bahan baku bio solar di atas terbilang mudah ditemukan dan dikembangkan di tanah air. Ini tentu sebuah keuntungan tersendiri, di mana kita memiliki peluang untuk mengembangkan bio solar dalam jumlah yang besar sekalipun. 

Selain itu, pemerintah tetap mengupayakan agar harga biosolar subsidi bisa murah di pasaran, agar lebih banyak masyarakat yang berminat untuk menggunakan bahan bakar yang satu ini kedepannya. Produksi melimpah tentu tidak akan berguna, jika masyarakat enggan untuk menggunakan minyak solar yang satu ini. 

Apa Perbedaan Solar dengan Bio Solar?

Meski sama-sama jenis solar, bio solar dan solar memiliki sejumlah perbedaan, berikut ini di antaranya: 

  1. Jumlah Energi 

    Bahan baku pembuat solar dengan solar B30 dan jenis biosolar lainnya memang berbeda. Hal ini juga menyebabkan perbedaan pada energi yang dihasilkan oleh kedua bahan bakar tersebut. Di dalam prakteknya, bio solar menghasilkan energi yang lebih rendah 11%, jika dibandingkan dengan energi yang dihasilkan solar biasa. Hal tersebut menyebabkan penggunaan biosolar menjadi lebih boros. 

  2. Residu sulfur 

    Sistem pengapian kendaraan akan menghasilkan residu sulfur, di mana residu tersebut tercampur dengan karbon dioksida. Jika dibandingkan dengan solar biasa, biosolar B30 dan jenis biosolar lainnya akan lebih ramah lingkungan, sebab dibuat dengan menggunakan minyak nabati. 

  3. Proses Oksidasi 

    Siklus oksidasi merupakan daya tahan solar terhadap berbagai gangguan oksidatif, seperti: cahaya, panas, dan yang lainnya. Pada bio solar, proses oksidasi ini akan lebih kecil, sehingga risiko terjadinya penumpukan plak di area mesin akan menjadi lebih besar. 

Apa saja Kelebihan dan kekurangan Bio Solar

Harga bio solar yang terbilang terjangkau merupakan salah satu pertimbangan untuk menggunakan jenis solar yang satu ini. Namun meski harga biosolar subsidi ini cukup murah, kelebihan dan kekurangannya tentu tetap harus menjadi salah satu pertimbangan utama sebelum menggunakannya. 

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan bahan bakar bio solar yang patut dijadikan pertimbangan: 

  • Kelebihan Bio Solar  

    Biosolar B30 dan jenis biosolar lainnya memiliki berbagai kelebihan, berikut ini di antaranya: 

    • Emisi yang dihasilkan bio solar terbilang rendah, jika dibandingkan dengan yang dihasilkan minyak fosil, di mana hal ini akan lebih baik bagi lingkungan. 
    • Dari segi produksi, bio solar tidak akan menimbulkan kerusakan masif pada lingkungan sekitar.
    • Solar B30 dan jenis bio solar lainnya dibuat menggunakan berbagai tanaman yang cukup mudah untuk dikembangkan, sehingga bahan bakar yang satu ini sangat mungkin untuk diperbarui. 
    • Bio solar dibuat dengan menggunakan minyak nabati dengan angka cetana antara 51-55, jumlah ini lebih tinggi dari angka cetana pada minyak solar biasa yang hanya berada di angka 48 saja. Cetana sendiri merupakan standar ukuran yang digunakan dalam menilai kualitas pada bahan bakar. 

    Baca Juga: Tips Menghemat Bensin Kendaraan Biar Kantong Aman

  • Kekurangan Bio Solar 

    Biosolar juga memiliki sejumlah kekurangan, berikut ini adalah beberapa di antaranya: 

    • Bio solar hanya bisa menghasilkan tenaga yang terbilang rendah, sehingga bahan bakar yang satu ini tidak cocok digunakan pada kendaraan yang perlu kecepatan serta daya tinggi. 
    • Sejumlah pihak juga beranggapan bahwa bio solar tidak cocok untuk digunakan pada kendaraan bertonase besar yang tidak memakai modern common rail, misalnya: truk dan bus yang masih menggunakan mesin diesel konvensional. 
    • Bio solar bersifat membersihkan, di mana hal ini justru bisa menimbulkan penyumbatan di area filter bahan bakar. Kondisi ini bisa membuat laju kendaraan menjadi tersendat-sendat. 
    • Penyimpanan bio solar dalam waktu pada tangki yang lama dianggap tidak efisien, sebab bahan bakar ini mudah berubah menjadi lumpur. 

Jenis Bio Solar yang ada di Indonesia dan Harganya

Sebagaimana tujuan pengembangan bio solar di tanah air, pemerintah berharap bahan bakar ramah lingkungan ini bisa mengatasi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil, sehingga penggunaan bahan bakar beralih sepenuhnya di masa depan. 

Pemerintah juga mengupayakan agar harga bio solar bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat luas. Hal ini dilakukan dengan banyak cara, termasuk dengan menjaga agar harga biosolar subsidi tetap terjangkau di pasaran. 

Di tanah air sendiri, bio solar bisa ditemukan dalam beberapa jenis yang berbeda, antara lain: 

  1. Bio Solar B20

    Ini merupakan biosolar yang dihasilkan dari campuran 20% biodiesel dengan 80% minyak solar. Program tersebut adalah langkah awal untuk pengelolaan teknologi bahan bakar nabati (Biofuel) berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No 12 tahun 2015. 

  2. Bio Solar B30

    Ini merupakan hasil pengembangan bio solar berikutnya yang terjadi di tahun 2020, di mana pemerintah mewajibkan komposisi pencampuran yang baru, yakni 30% biodiesel dengan 70% minyak solar. Pada tahap ini bio solar dikembangkan untuk kebutuhan berbagai industri yang lebih luas, seperti transportasi dan juga pembangkit listrik.

  3. B100

    Ini adalah bio solar yang sepenuhnya 100% menggunakan bahan nabati yang berupa ekstrak ester metil asam lemak (fatty acid methyl ester/FAME). Hingga saat ini, bio solar B100 masih dalam proses pengembangan, agar layak digunakan secara luas. 

    Harga bio solar yang menarik diharapkan bisa membuat masyarakat kelak mau beralih pada solar nabati ini. Hal ini dilakukan dengan banyak cara, termasuk dengan menjaga harga bio solar subsidi di pasaran tetap terjangkau oleh semua kalangan yang membutuhkannya. 

    Harga bio solar per tanggal 15 Januari 2023 adalah sebesar Rp6.800 per liternya. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Kenali dan Pahami Manfaat Bio Solar dengan Baik

Biosolar merupakan bahan bakar yang terbuat dari sumber nabati dan belakangan ini sedang dikembangkan di tanah air. Selain ramah lingkungan, biosolar juga sangat mungkin untuk diperbarui dan memutus ketergantungan kita pada bahan bakar fosil. Kenali dan pahami dengan baik manfaat biosolar mulai sekarang, agar kelak bisa memanfaatkannya dengan baik.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Warna Mobil Bisa Tingkatkan Risiko Kecelakaan

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement