Senin 24 Jul 2023 00:00 WIB

CDI: Pengertian, Fungsi, Sistem Pengapian, Cara Kerja dan Komponennya

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

CDI merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignition. CDI adalah salah satu komponen penting pada sistem pengapian kendaraan. Fungsi CDI itu sendiri harus bisa berjalan dengan baik, sehingga kendaraan dapat menyala dan digunakan dengan sebagaimana mestinya. 

Sebagaimana komponen penting lainnya pada motor, para pengendara juga wajib memahami dengan baik CDI motor atau sistem pengapian pada kendaraan roda dua tersebut. Hal ini untuk mempermudah pengendara memahami dengan baik kondisi kendaraan, jika sewaktu-waktu kendaraan tersebut mengalami kerusakan. 

Pengertian CDI

CDI adalah komponen yang sangat vital pada sistem pengapian kendaraan roda dua. Pada dasarnya, pembakaran pada sepeda motor akan dikatakan sempurna jika percikan api yang ditimbulkan busa bisa berintegrasi lewat CDI motor tersebut terlebih dahulu. 

Pengertian CDI adalah sebuah rangkaian sistem pengapian pada mesin, baik itu mesin kendaraan roda empat maupun mesin kendaraan roda dua. Jika melihat bentuk fisiknya, desain CDI motor yang simpel akan cocok digunakan di dalam mesin motor yang memiliki ruang terbatas. 

Arus listrik bertegangan tinggi akan dialirkan dan menghasilkan induksi pada sebuah ignition coil pada kendaraan. CDI itu sendiri bekerja/ mengatur kapan waktu yang tepat untuk percikan api busi dapat dimanfaatkan pada bahan baku yang sudah diproses oleh piston. 

Proses tersebut memang terlihat sederhana, namun sangat penting. Jika CDI tidak bisa bekerja dengan baik, maka proses pengapian pada kendaraan juga akan mengalami gangguan. Hal ini tentu saja akan membuat kendaraan tidak bisa digunakan dengan baik.

Apa Fungsi CDI? 

Fungsi CDI akan berpengaruh besar terhadap sistem pengapian di mesin sepeda motor. Hal ini bahkan bisa berpengaruh pada performa motor tersebut. Pengapian yang dihasilkan oleh CDI akan membakar bahan bakar kendaraan tersebut dengan baik, sehingga menghasilkan panas yang dapat membuat kinerja mesin menjadi lebih maksimal.

Mesin akan menghasilkan panas yang bisa mendukung kinerja sepeda motor menjadi maksimal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kimia yang menjadi energi panas, lalu diubah kembali jadi energi gerak pada kendaraan roda dua tersebut.

Fungsi CDI tidak sekedar untuk menyalakan motor saja, namun sekaligus untuk menjaga gerak maupun laju kendaraan tersebut. Fungsi CDI yang maksimal tentu hanya bisa didapatkan dari sebuah CDI motor yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan kendaraan itu sendiri. 

Selain harga CDI motor, pemilik kendaraan roda dua juga harus memahami dengan baik jenis CDI motor itu sendiri. Di dalam prakteknya, jenis CDI yang dipasang pada sebuah motor akan berpengaruh pada kecepatan/ laju motor tersebut, sehingga sangat penting untuk selalu menggunakan CDI yang berkualitas baik pada kendaraan. 

Sistem Pengapian yang Terdapat pada CDI

CDI adalah sebuah komponen yang memiliki peran penting di dalam pengapian kendaraan. Harga CDI motor ini juga terbilang beragam, tergantung pada jenis dan kualitas yang dimilikinya. Semakin baik CDI yang digunakan pada motor, maka akan semakin laju juga gerakan motor tersebut. 

Penting bagi pemilik motor untuk memahami dengan baik jenis dan harga CDI motor yang tepat untuk kendaraan yang dimilikinya, agar komponen tersebut bisa bekerja dengan baik. Selain itu, pahami juga dengan baik sistem pengapian yang digunakan dalam CDI motor. 

Berikut ini adalah 2 jenis sistem pengapian yang biasa digunakan dalam CDI motor: 

  1. Sistem Pengapian CDI AC

Ini merupakan sistem pengapian pertama yang digunakan dalam CDI motor. Pengapian CDI AC menggunakan tegangan utama yang bersumber dari bagian spul atau alternator mesin motor. Alternator mesin ini akan menciptakan arus bolak-balik AC yang akan dipakai pada CDI itu sendiri. 

Pada saat arus listrik belum masuk ke dalam kapasitor, arus tersebut akan melewati dioda yang terdapat di bagian tersebut terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar arus listrik yang akan dialirkan tersebut diubah menjadi arus yang satu arah (DC) terlebih dahulu.

  1. Sistem Pengapian CDI DC

Sistem pengapian CDI DC ini tidak menggunakan komponen rectifier, sehingga sistem pengapian menjadi jauh lebih simpel. Arus yang diperoleh bukan berasal dari spul, namun berasal dari kiprok yang membuatnya langsung menjadi arus searah. 

Hal di atas membuat sistem yang satu ini tidak membutuhkan dioda sama sekali, sebab arus yang digunakan sudah salah searah awal. Jika dicermati dengan baik, keduanya terlihat seperti rangkaian yang sama, namun menggunakan sistem yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 

Cara Kerja CDI pada Motor

Jika sudah mengetahui fungsi dan juga harga CDI motor, maka memahami dengan baik sistem kerja komponen ini tentu akan menjadi lebih mudah. Hal ini juga akan sekaligus mempermudah pemilik motor untuk memilih CDI yang paling tepat dan sesuai untuk kendaraan roda dua yang dimilikinya. 

Di dalam prakteknya, sistem CDI itu sendiri dibedakan menjadi 2 jenis, antara lain: 

  • CDI Versi Modern 

Ini merupakan CDI yang masa waktu penggunaannya lebih panjang, sebab sistem ini tidak menggunakan komponen platina sama sekali, namun justru menggunakan pulse igniter. Versi yang satu ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal PWM saat mesin motor akan digunakan. 

  • CDI Versi Sederhana 

Ini adalah CDI yang menggunakan platina, di mana platina tersebut akan berfungsi untuk mengalirkan arus pada kapasitor. Dalam sistem ini, CDI tidak akan berfungsi, jika kontak motor belum diubah menjadi “On”. Sejak tahap inilah aliran arus berjalan pada CDI.

Arus listrik akan melalui konverter dan meningkatkan tegangan pada baterai hingga mencapai 300 volt. Pada tahap ini, mesin motor masih dalam kondisi belum menyala dan arus listrik masih tertahan di kapasitornya. Namun saat mesin motor menyala, maka sinyal akan terkirim kepada PWM dari pick up coil.

Sinyal yang terkirim tersebut akan sesuai RPM mesin itu sendiri dan akan muncul pulse tertentu yang terkirim ke SCR. Melalui SCR tersebutlah arus kapasitornya dialihkan. Saat rangkaian baterai putus, kapasitor akan langsung terhubung dengan ignition coil. 

Secara otomatis magnet akan muncul di kumparan primer yang besar, dan kemagnetan inilah yang akan menghadirkan induksi kumparan sekunder serta tegangan dapat mencapai 7 kali lebih kuat. Output inilah yang akan menyebabkan busi menimbulkan percikan api. 

Percikan api yang muncul tersebut akan menimbulkan pembakaran bahan bakar, sehingga mesin kendaraan tersebut bisa langsung menyala dan digunakan dengan sebagaimana mestinya. 

Komponen-Komponen yang Terdapat pada CDI

Sistem pengapian CDI memiliki sejumlah komponen, berikut ini adalah beberapa di antaranya: 

  • Baterai

Ini adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan arus pertama saat kontak kendaraan diubah jadi “On”, di mana arus pertama inilah yang akan dialirkan pada kapasitor. 

  • CDI Unit

Ini merupakan komponen CDI yang terhubung dengan resistor, thyristor, kapasitor dan dioda sebagai bagian utamanya. Rangkaian ini akan berfungsi sebagai baterai kecil yang bisa menyimpan dan mengalirkan arus dengan voltase besar. Selain itu, terdapat bagian SCR yang memiliki fungsi untuk mengatur aliran arus kapasitor yang sesuai untuk pulse igniter. 

  • Voltage Converter

Ini merupakan komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan listrik pada baterai. Sistem kerjanya seperti trafo step up yang bisa meningkatkan tegangan primer. Tegangan yang pada awalnya hanya 12 volt akan berubah menjadi 300 volt.  Komponen inilah yang membuat daya CDI menjadi lebih besar, jika dibandingkan dengan sistem pengapian biasa. 

  • Pulse Igniter

Komponen ini juga dikenal dengan sebutan pick up coil. Komponen ini berfungsi untuk mengirimkan trigger berbentuk sinyal PWM, di mana sinyal ini akan bekerja menentukan kapan waktunya kapasitor discharge. 

  • Ignition Coil

Komponen ini berfungsi untuk mengubah arus listrik yang berkapasitas 12 volt menjadi 20 Kv. Hal ini bertujuan untuk memicu timbulnya percikan api di busi kendaraan. 

  • Busi

Komponen ini akan menjadi tempat di mana arus listrik berakhir dan menghasilkan percikan api. Proses tersebut terjadi karena adanya celah yang dihasilkan oleh elektroda. 

Rawat dan Gunakan CDI yang Tepat 

CDI merupakan komponen penting yang akan berfungsi untuk menciptakan percikan api pada busi kendaraan. Harga CDI motor sangat beragam, tergantung pada kualitasnya. Gunakan dan rawat CDI dengan cara yang tepat, agar komponen tersebut bisa bekerja dengan maksimal pada kendaraan.



Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement