Sebagai instrumen investasi dengan volatilitas yang cukup tinggi, fluktuasi harga pada saham menjadi hal yang dianggap wajar oleh investor. Bagi investor yang telah berpengalaman, mereka pasti memahami jika tren pergerakan dari harga saham sering kali digambarkan pada trendline atau garis tren.
Bagi yang belum tahu, trendline adalah sebuah istilah yang mengacu pada gambaran tren pergerakan atau fluktuasi harga saham. Penilaian pada trendline tersebut dilakukan dengan metode menarik garis pada grafik saham selama jangka waktu tertentu. Berdasarkan dari hasil penarikan garis pada grafik tersebut, investor bisa melihat apakah garis tren sedang meningkat atau menurun.
Jika meningkat, artinya fluktuasi harga saham kemungkinan besar sedang mengalami fenomena yang disebut uptrend atau tren meningkat. Tentunya, memahami tentang apa itu uptrend menjadi hal yang penting bagi investor saham. Dengan begitu, investor mampu menentukan langkah investasi seperti apa yang sebaiknya diambil berdasarkan dari analisis kondisi tersebut.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang pengertian uptrend, lama waktu berlangsungnya, serta cara tepat menyikapi kondisi tersebut bagi investor saham, simak penjelasan berikut ini.
Memahami Fenomena Uptrend Saham
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, uptrend adalah bagian dari penggambaran trendline yang menunjukkan tren fluktuasi harga. Pada konteks saham, uptrend saham mengacu pada gambaran tren pergerakan dari harga saham yang umumnya terus meningkat selama kurun waktu tertentu.
Kebalikan dari uptrend adalah downtrend, yaitu gambaran tren pergerakan dari harga saham yang terus menurun selama kurun waktu tertentu. Selayaknya uptrend, downtrend juga merupakan bagian dari trendline dan juga penting untuk dipahami oleh investor saham.
Tentunya, pola pergerakan dari harga pasar pada kondisi uptrend atau tren meningkat ini ditentukan dengan cara khusus. Sebuah trendline dapat dikatakan tengah mengalami tren kenaikan atau uptrend jika terlihat 2 puncak atau peak serta 2 palung atau trough yang terus meninggi secara terus menerus selama sebuah periode waktu tertentu.
Jika hanya terlihat satu puncak serta satu palung pada kurun waktu berturut-turut, kondisi tersebut tentu tidak termasuk sebagai kategori uptrend. Pasalnya, dibutuhkan beberapa puncak dan palung yang terus menerus muncul dengan pergerakan harga yang cenderung meningkat selama jangka waktu tertentu.
Setidaknya, terdapat 2 titik puncak atau higher high serta 2 titik palung atau higher low agar grafik pergerakan harga saham bisa dianggap mengalami uptrend. Dalam kata lain, pada kondisi tersebut, harga pasar akan terus meningkat secara terus menerus dan disebut tren kenaikan.
Walaupun terdapat beberapa kali penurunan, tapi titik turun pada kondisi tren kenaikan tak lebih rendah dibanding dengan titik yang sebelumnya. Oleh karena itulah kondisi tersebut disebut sebagai uptrend saham karena selama periode tersebut harga saham terus meningkat.
Baca Juga: Kerap Ditemui dalam Dunia Saham, Ini Ulasan Lengkap Tentang Lot Saham serta Tips Berinvestasi
Indikasi Terjadinya Uptrend Saham
Tren kenaikan atau uptrend biasanya akan terus terjadi ketika titik palung atau trough yang lebih rendah dibanding periode sebelumnya belum juga muncul. Sampai munculnya titik palung lebih rendah tersebut, kondisi uptrend ini akan terus terjadi. Di samping itu, hal tersebut juga bisa menjadi indikasi terjadinya tren kenaikan pada saham.
Di sisi lain, uptrend saham bisa dikatakan berakhir atau putus saat terdapat penurunan dimana letaknya lebih rendah dibanding periode penurunan yang sebelumnya. Hingga kondisi tersebut terjadi, investor bisa menganggap jika tren kenaikan saham ini akan terus terjadi.
Pada dasarnya, melihat dari data historis grafik pergerakan saham yang ada, tren kenaikan saham dapat berlangsung hingga beberapa bulan lamanya. Bahkan, pada kasus tertentu, diketahui uptrend ini bisa terus terjadi sampai beberapa tahun.
Tentunya, kondisi tren kenaikan harga saham yang terus terjadi dalam waktu lama ini sangat jarang terjadi. Mengetahui hal tersebut, investor perlu menyiasati kapan terjadinya pembalikan atau reversal dari tren kenaikan ini agar mampu lebih optimal mengambil langkah dan strategi investasinya.
Kondisi yang Terjadi pada Saham dengan Tren Meningkat
Jika kamu mengamati keberadaan dari kondisi uptrend, hal tersebut berarti harga pasar dari saham tengah terus meningkat selama kurun waktu tertentu. Meski begitu, jangan terjebak godaan nilai saham yang terlihat terus meningkat tersebut. Sebelum memutuskan untuk melakukan aksi jual atau beli atas saham yang tengah mengalami uptrend, pahami dulu sejumlah angka terkait moving average sahamnya.
Bagi yang belum tahu, moving average atau yang bisa juga disingkat sebagai MA adalah perhitungan rerata atas sejumlah sebagian data atau subset yang terdapat pada keseluruhan fullset atau rangkaian lengkap sebuah data. MA atau moving average secara umum digunakan oleh investor pada analisis teknikal.
Perhitungan dari MA ini sendiri dilakukan untuk mengetahui angka rerata harga saham dengan lebih akurat. Ketika harga pasar menunjukkan angka melebihi MA, selama itu pula kondisi uptrend pada saham bisa dibilang masih berlaku dan akan terus menanjak. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan bullish trend.
Di sisi lain, apabila harga dari pasar di bawah dari angka MA, dapat diperkirakan jika dalam waktu dekat akan terjadi downtrend atau tren penurunan. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan bearish trend.
Dari penjelasan seputar MA atau moving average tersebut, dapat disimpulkan jika kondisi uptrend pada saham tak berarti ada jaminan keamanan pada tiap titiknya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham pada keadaan harga pada pasar yang meningkat, ada baiknya kamu mengecek angka moving average sahamnya lebih dulu. Dengan begitu, keputusan investasi yang lebih bijak dan tepat bisa diambil.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Saham, Jenis, dan Informasi Jam Bursa Saham dalam Dunia Investasi
Cara dan Strategi Menyikapi Kondisi Uptrend Saham
uptrend saham" />
Sebagai salah satu tren pergerakan harga saham yang penting dipahami oleh investor, kamu juga harus mengetahui tentang cara terbaik untuk menyiasati tren kenaikan saham. Lalu, langkah dan strategi seperti apa yang sebaiknya diambil untuk menyikapi kondisi uptrend pada saham tersebut?
Ada 3, berikut adalah beberapa rekomendasi strategi dan cara untuk menyikapi fenomena uptrend saham.
1. Lakukan Pembelian Saham Sesegera Mungkin
Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk menyikapi fenomena uptrend pada saham adalah dengan melakukan pembelian sesegera mungkin. Langkah ini idealnya dilakukan ketika tren kenaikan tersebut sedang terjadi dan belum mengindikasikan adanya reversal atau pembalikan harga. Sehingga, potensi harga saham terus meningkat masih tinggi dan kamu bisa meraih imbal hasil kedepannya.
Indikasi lain yang menunjukkan apakah langkah ini ideal diambil adalah terkait durasi tren dan kenaikannya. Jika tren kenaikan telah terjadi dalam waktu yang cukup lama serta pertumbuhan angkanya terlihat stabil, membeli saham bisa menjadi cara tepat untuk menyikapi kondisi ini. Sebaliknya, jika uptrend belum lama terjadi serta kenaikannya berlangsung sangat pesat, waspadai kondisi tersebut karena biasanya akan cepat juga mengalami penurunan harga.
2. Hindari Menjual Saham yang Kenaikannya Masih Stabil
Strategi lainnya untuk menyikapi terjadinya kondisi uptrend adalah dengan menunda dulu rencana menjual saham. Langkah ini sebaiknya kamu lakukan khususnya jika kenaikan harga saham masih terlihat stabil dan menjanjikan untuk beberapa waktu ke depan.
Dengan tetap menahan modal investasi selama tren kenaikan, kamu bisa terus mengorek keuntungan dan imbal hasil selama periode tersebut. Baru ketika terlihat akan terjadi pembalikan harga dan ada pelandaian yang lebih rendah dibanding penurunan sebelumnya, segera lakukan penjualan saham untuk mengunci keuntungan yang telah didapatkan.
3. Lakukan Analisis untuk Mengantisipasi Terjadinya Downtrend
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tren kenaikan harga dapat berbalik dan memunculkan tren penurunan atau downtrend. Oleh karena itu, kamu perlu terus memantau dan menganalisis pergerakan harga dan angka MA, termasuk mengikuti berita terbaru pada pasar seputar saham yang bersangkutan. Jika terlihat ada tanda penurunan, jangan ragu untuk segera melakukan penjualan selama nilainya masih tinggi.
Tentukan Momentum dan Raih Keuntungan dari Kondisi Uptrend
Itulah penjelasan tentang uptrend saham, indikasi, dan strategi untuk menyikapinya dengan tepat. Sebagai tren pergerakan harga yang wajar terjadi pada saham, investor tentu perlu memahami tentang tren kenaikan harga ini dan menentukan momentum serta langkah yang tepat untuk menyiasatinya. Barulah dengan begitu kamu bisa memaksimalkan potensi keuntungan dari kondisi tersebut dan meminimalkan risikonya.
Baca Juga: Indeks Sektoral Saham – Pengertian, Daftar dan Tips Memilih Emiten Terbaik pada Indeks Saham