Kamis 07 Dec 2023 18:00 WIB

4 Dampak Buruk Kesehatan yang Disebabkan Abu Vulkanik

Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Simak 4 gangguan kesehatan yang disebabkan abu vulkanik berikut ini!

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) dan menjadi salah satu negara yang memiliki rangkaian gunung berapi yang terbilang banyak. Bukan hanya itu saja, sejumlah gunung ini bahkan masih aktif dan sering mengalami erupsi hingga saat ini. 

Kondisi gunung berapi yang masih aktif dan sering mengeluarkan erupsi seperti ini tentu patut menjadi perhatian, mengingat letusannya bisa saja besar dan melontarkan material vulkanik ke wilayah di sekitarnya. Dalam radius yang terbilang jauh, abu vulkanik dari letusan gunung juga bisa mengancam kesehatan banyak orang. 

Meski tidak merasakan dampak kerusakan yang luar biasa akibat letusan gunung berapi secara langsung, lontaran material vulkanik yang dikeluarkannya juga cukup berbahaya bila terhirup. 

 

Gangguan Kesehatan Akibat Abu Vulkanik

abu vulkanik

Abu Vulkanik Dapat Berbahaya Bagi Kesehatan

Ada banyak gangguan kesehatan yang bisa timbul akibat abu vulkanik ini. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk kesehatan yang disebabkan oleh abu vulkanik: 

  1. Gangguan Pernapasan

    Abu vulkanik berukuran sangat kecil, bahkan hanya kurang dari sekitar 10 mikron saja. Dengan ukuran sekecil ini, abu vulkanik sudah bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada pernapasan manusia. 

    Bukan hanya itu saja, abu vulkanik dengan ukuran yang lebih kecil (sekitar 5 mikron) sudah bisa menembus bagian dalam area saluran pernapasan (paru-paru). Hal ini tentu saja sangat berbahaya dan bisa menimbulkan gangguan pernapasan yang serius. 

  2. Mengakibatkan Terjadinya Iritasi Kulit

    Tidak hanya berbahaya ketika terhirup saja, paparan abu vulkanik pada permukaan kulit juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Pada umumnya abu vulkanik mengandung berbagai unsur yang kompleks, seperti: klorida, sulfat, florida, magnesium, kalium, natrium, kalsium, dan yang lainnya. Berbagai unsur yang mengandung asam tersebut dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit. Artinya, bagian kulit yang terpapar abu vulkanik sangat rentan mengalami iritasi, baik dalam ukuran ringan ataupun iritasi yang cukup parah. 

    Selain mengandung berbagai unsur di atas, abu vulkanik ini juga mengandung berbagai debu, pollen, serta partikel lainnya yang bisa memicu timbulnya alergi. Hal ini sangat beresiko bagi mereka yang sebelumnya memiliki riwayat alergi, sebab paparan abu vulkanik ini bisa meningkatkan resiko kambuhnya alergi tersebut. Gangguan kesehatan yang satu ini tentu akan sangat membuat tubuh terasa tidak nyaman.

  3. Menimbulkan Efek Akut dan Kronik

    Abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi juga bisa menimbulkan efek akut dan kronik pada berbagai gangguan kesehatan. Efek akut ini biasanya akan terlihat pada gangguan pernapasan, saluran pernapasan akan mengalami iritasi dan menimbulkan berbagai gejala, seperti: batuk kering, sesak napas, hidung berlendir, sakit tenggorokan, dan yang lainnya. 

    Hal ini akan memperburuk kondisi kesehatan mereka, yang pada umumnya sudah memiliki riwayat gangguan pernapasan sebelumnya, seperti: emfisema, bronkitis, asma, dan penyakit paru lainnya. 

    Sedangkan efek kronik biasanya timbul akibat paparan abu vulkanik yang cukup panjang (lama). Hal ini bisa berakibat fatal dan membuat turunnya fungsi paru-paru. Bukan hanya itu saja, efek kronik ini juga dapat menimbulkan silikosis pada jaringan paru. Efek kronik seperti ini biasanya terjadi akibat paparan abu vulkanik yang terbilang sangat lama, bahkan hingga tahunan. 

  4. Mengakibatkan Kerusakan Paru-Paru

    Ada banyak gas yang dilepaskan ke udara ketika gunung berapi meletus, antara lain: nitrogen (NO2), sulfur dioksida (S02), hidrogen sulfide (H2S), karbondioksida (CO2), dan juga karbon monoksida (CO). Bukan hanya itu saja, abu vulkanik yang menyebar juga memiliki kandungan zat berbahaya, seperti: kristobalit atau tridimit dan juga mineral kuarsa. 

    Zat ini merupakan silikon dioksida (SiO2) dalam bentuk kristal silika yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit paru yang fatal (silikosis). Biasanya penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala yang umum, seperti: meler, sakit tenggorokan yang diikuti dengan batuk kering, sesak napas, iritasi pada area hidung, dan yang lainnya.

Pahami Bahayanya dan Hindari Paparan Abu Vulkanik

Pakai Masker abu vulkanikPakai Masker untuk Melindungi Pernapasan dari Abu Vulkanik 

Abu vulkanik menjadi bagian dari material yang dikeluarkan oleh gunung berapi ketika mengalami letusan. Abu ini bisa saja menyebar hingga radius yang sangat jauh dan dapat menimbulkan berbagai gangguan pada kesehatan. Tidak harus dalam ukuran besar, abu vulkanik yang berukuran kecil ini juga dapat berbahaya bagi kesehatan. 

Hal ini harus dicermati dengan baik, terutama oleh masyarakat di sekitar wilayah yang terkena paparan abu vulkanik tersebut. Bukan tidak mungkin, tanpa disadari jumlah abu vulkanik yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh terbilang cukup besar, apalagi jika tidak diantisipasi dengan penggunaan masker dan tindakan lainnya.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement