Kamis 21 Jul 2022 07:00 WIB

Pentingnya Warga Digital Ketahui Kesadaran dan Kemanfaatan dalam Berinternet

Salah satu etika dalam berinteraksi di dunia maya adalah berhati-hati sebar berita, jangan sampai menyebar hoaks atau berita bohong.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Teknologi digital (Unsplash/NordWood Themes)
Foto: Warta ekonomi
Teknologi digital (Unsplash/NordWood Themes)

Ada etika ketika pengguna berinteraksi di dunia maya. Dunia tanpa batas, di mana penggunanya dapat berinteraksi dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Hingga interaksi tersebut menciptakan standar etika budaya baru.

"Ruang lingkup etika ada apa saja? Kesadaran, tanggung jawab untuk menanggung konsekuensi, integritas kejujuran dan kebajikan yang melihat lebih jauh nilai-nilai kemanfaatan," kata Fasilitator Tular Nalar Guru dan Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Selasa (19/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Kemampuan Literasi Digital Diperlukan sebagai Filter Informasi

Kondisi ruang digital saat ini sedang tumbuh para content creator di berbagai platform media. Bahkan, kini menjadi profesi yang terbilang menjanjikan untuk ditekuni secara serius. Kemudian banyak kemudahan dalam mengakses berbagai berita dan informasi di dunia maya sehingga setiap pengguna perlu menyeleksi mana yang berita benar atau hoaks semata.

Etika dalam berinteraksi di dunia maya juga termasuk dalam mendistribusikan konten-konten yang beredar, jangan sampai ternyata apa yang disebarkan ulang hoaks atau berita bohong. Lakukan cek re-chek terlebih dulu saat menerima informasi. Jika tidak yakin kebenaran beritanya, sebaiknya cukup berhenti jangan disebarkan.

Hoaks bisa sangat merugikan, dalam UU ITE pun ada ganjaran jika menyebarkannya. Di dunia maya setiap orang juga harus mengetahui mana konten yang pantas dan tidak diunggah. Jika terkait provokasi seperti berbau SARA, sebaiknya tidak ikut-ikutan menyebarkan maupun berkomentar.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Menjadi Warga Digital Pancasilais, Landasan Berbudaya di Internet

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah. CEO Digiprener dan Kabag Komunikasi RTIK Kabupaten Sidoarjo, Abdul Hamid Hasan, serta Dosen UIN SATU, Deny Yudiantoro. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement