Memiliki jadwal datang bulan yang tidak teratur kerap kali dianggap hal biasa oleh sebagian besar wanita, padahal hal ini tidak terjadi begitu saja, lho. Siklus menstruasi tersebut dipengaruhi oleh suatu hormon yang ada pada tubuh wanita, yaitu hormon progesteron.
Hormon progesteron adalah hormon yang dihasilkan korpus luteum, korteks adrenal, dan plasenta, yang menyebabkan timbulnya stadium sekresi pada selaput lendir uterus. Singkatnya, hormon progesteron inilah yang berperan penting dalam mengatur siklus datang bulan dan membantu proses kehamilan pada wanita.
Ingin tahu lebih lengkap tentang hormon progesteron ini? Simak penjelasan mengenai cara kerja dan fungsi hormon progesteron berikut ini, yuk!
Hormon progesteron merupakan salah satu hormon penting dalam masa kesuburan seseorang. Di samping progesteron, hormon lain yang berpengaruh pada reproduksi wanita adalah estrogen, testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan oksitosin.
Keseluruhan hormon tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Kali ini kita akan bersama-sama membahas mengenai cara kerja hormon progesteron.
Cara kerja hormon ini dapat dilihat pada proses menstruasi dan kehamilan. Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum akan bekerja dalam rahim untuk merangsang terjadinya menstruasi.
Hal tersebut dapat terjadi karena jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan mengalami kerusakan dan menurunkan produksi hormon ini sehingga menyebabkan menstruasi. Kemudian, pasca menstruasi, hormon ini juga akan diproduksi kembali untuk menebalkan lapisan rahim dan menjaga sel telur hingga siap dibuahi.
Selain dalam proses menstruasi, hormon ini juga akan bekerja jika terjadi kehamilan. Jika sel telur berhasil dibuahi, produksi hormon ini juga akan meningkat. Hal ini dilakukan untuk menjaga otot rahim tetap rileks dan ternutrisi dengan baik.
Baca Juga: Biaya Operasi Lasik Mata Tahun 2022 Terbaru
Lantas, apa sajakah fungsi hormon progesteron itu? Ini dia berbagai fungsinya yang perlu diketahui.
Dalam siklus menstruasi, hormon LH dan FSH akan diproduksi dalam tubuh untuk mendukung proses pelepasan sel telur dari folikel ovarium. Pelepasan sel telur inilah yang membuat korpus luteum terbentuk dan hormon progesteron diproduksi.
Setelah diproduksi, hormon ini pun akan mempengaruhi ovulasi pada wanita, mulai dari melindungi sel telur, memicu menstruasi, hingga memperkuat jalur rahim.
Kemudian, hormon ini juga dapat merangsang tubuh menyediakan pembuluh darah di endometrium untuk menjaga serta memberikan nutrisi pada janin. Tak hanya itu, hormon satu ini pun dapat merangsang kelenjar ASI pada payudara.
Lalu, penasaran tidak mengapa selama masa kehamilan wanita tidak mengalami menstruasi? Jawabannya adalah karena adanya hormon ini. Selama masa kehamilan, produksi hormon ini menjadi dua kali lebih banyak sehingga tidak terjadi ovulasi.
Oleh karena itu, umumnya seseorang memiliki hasrat seksual tinggi pada masa setelah menstruasi ataupun pada masa kehamilan, yaitu saat produksi hormon ini dalam tubuh sedang meningkat.
Hal tersebut dapat terjadi karena hormon ini dapat memicu lapisan lendir pada leher rahim menebal sehingga mencegah sperma masuk untuk membuahi sel telur. Tak hanya itu, hormon ini juga akan membuat dinding rahim semakin menipis sehingga sel telur sulit menempel pada dinding rahim.
Oleh karena itu, hormon ini pun banyak digunakan sebagai alat kontrasepsi yang berfungsi untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Biaya Operasi Katarak Terbaru 2022, Pakai BPJS 100% Gratis
Efek Kelebihan Hormon Progesteron
|
Efek Kekurangan Hormon Progesteron
|
Pada masa kehamilan, umumnya tubuh akan memproduksi hormon ini dua kali lebih banyak. Meningkatnya produksi hormon pada wanita hamil ini umumnya tidak menimbulkan efek serius pada tubuh karena produksi tersebut berlangsung secara alami. Namun, kamu patut menaruh waspada pada efek kelebihan hormon ini pada wanita yang tidak hamil. Hal ini dikarenakan efek yang ditimbulkan dapat mengindikasi penyakit serius seperti kanker adrenal, kista ovarium, kanker ovarium, hingga hiperplasia adrenal kongenital.
|
Salah satu fungsi hormon progesteron adalah mempengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan pada wanita. Oleh karena itu, efek kekurangan hormon ini yang umum dirasakan seseorang adalah terganggunya siklus menstruasi dan proses pembuahan. Tak hanya itu, efek lain yang mungkin muncul jika kekurangan hormon ini adalah terjadinya kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim, keguguran, preeklampsia, hingga
|
Oleh karena itu, menjaga produktivitas hormon penting untuk dilakukan. Berikut adalah cara meningkatkan hormon progesteron.
Dengan berat badan ideal, produksi hormon akan lebih seimbang. Kamu bisa coba dengan memulai diet sehat atau berolahraga ringan untuk menjaga berat badan.
Jika memiliki kualitas tidur yang kurang baik, produksinya pun menjadi tak optimal dan mengganggu siklus menstruasi dan kesuburan.
Berolahraga secara berlebihan dapat membuat tubuh menjadi lebih cepat stress. Akhirnya, produksi hormon menjadi terganggu. Oleh karena itu, berolahragalah secukupnya.
Penggunaan krim ini dapat dicoba karena kulit dapat menyerap kandungan krim dengan baik. Kandungan dalam krim inilah yang nantinya dapat meningkatkan jumlah progesteron dalam aliran darah.
Jika tubuh memproduksi hormon ini dalam jumlah sedikit, efek yang ditimbulkan umumnya berupa tidak teraturnya siklus haid dan menurunnya fungsi ovarium. Oleh karena itu, kamu perlu menjaga pola hidup sehat agar produksi hormon dalam tubuh menjadi seimbang.
Baca Juga: Menstrual Cup Solusi Pencemaran Lingkungan? Cek Fakta Kesehatannya di Sini!