Project management atau yang lazim disebut dengan manajemen proyek merupakan hal yang penting di lingkungan para profesional, terutama saat perusahaan menangani berbagai proyek yang besar. Metode yang satu ini akan memampukan perusahaan menjalankan proyek dengan sukses dan biaya yang efisien.
Besarnya manfaat yang bisa didapatkan dari project manager adalah salah satu alasan mengapa perusahaan selalu mengandalkannya. Pada umumnya, proyek-proyek besar seperti ini akan ditangani langsung oleh seorang project manager yang sudah familiar dengan berbagai project management tools.
Berdasarkan Investopedia, project management adalah sebuah metode perencanaan dan pengelolaan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam menyelesaikan suatu proyek. Sedangkan project manager adalah orang yang akan bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Project management professional adalah proyek yang memuat proses lengkap yang terdiri dari beberapa tahap, antara lain: inisiasi, pembentukan strategi, pelaksanaan, pengawasan, hingga penutupan proyek itu sendiri ketika sudah selesai.
Di dalam prakteknya, project management professional adalah hal yang berbeda dengan manajemen pada umumnya, di mana keduanya dibedakan berdasarkan rentang waktu pelaksanaannya.
Project management pada umumnya akan diperlukan saat perusahaan berniat menjalankan proyek/ acara tertentu. Sedangkan manajemen konvensional mencakup aspek yang lebih luas dan rentang waktunya tidak bisa ditetapkan oleh penyelenggaranya.
Project management professional adalah sosok yang bertanggung jawab atas keberlangsungan sebuah proyek dan juga berbagai hal yang berkaitan di dalamnya. Seorang project manager harus memiliki sejumlah keahlian untuk mendukung pekerjaannya, seperti: pemahaman bisnis, komunikasi, dan juga negosiasi yang baik.
Ada sejumlah aspek yang wajib diperhatikan dalam project management tools, berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Selain penggunaan berbagai project management tools, penerapan manajemen risiko juga tak kalah pentingnya. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, mengingat perusahaan harus mempertimbangkan aspek-aspek bisnisnya, seperti keuntungan dari investasi pada proyek tersebut.
Pendekatan tradisional dalam project management tools dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
Bukan hanya itu saja, project manager adalah orang yang akan menentukan prioritas tugas apa saja yang paling penting dan harus dilakukan terlebih dahulu, termasuk mengesampingkan tugas lainnya yang tidak begitu penting.
Pendekatan Agile dalam project management tools dapat dibedakan menjadi 4 jenis, antara lain:
Scrum |
Scrum adalah pendekatan yang di mana anggota tim dalam proyek memiliki beban tanggung jawab yang lazim dipegang oleh seorang project manager. Posisi pemimpin dan fasilitator pada pendekatan yang satu ini akan diduduki seorang “Scrum Master”.
|
Kanban |
Ini merupakan pendekatan yang terbilang mirip dengan Scrum. Namun di dalam Kanban, periode kerjanya akan bersifat jangka panjang.
|
Extreme Programming (XP) |
Pendekatan yang satu ini secara khusus dibuat untuk software engineering. XP akan menjadi pendekatan yang tepat untuk proyek yang di mana pihak klien belum memahami apa yang akan dibutuhkannya dari hasil akhirnya nanti. Saat memakai pendekatan XP, project manager adalah pihak yang bisa melakukan percobaan dan juga masukan kepada klien.
|
Adaptive Project Framework (APF) | Ini merupakan pendekatan yang relevan untuk digunakan pada proyek-proyek berbasis teknologi dan informasi, di mana dibutuhkan fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang cukup tinggi. |
Saat akan menjalankan proyek, maka sudah pasti akan ada sejumlah proses di dalam proyek tersebut. Project management professional adalah orang yang ditunjuk oleh perusahaan untuk memimpin berbagai proses tersebut, sehingga proyek bisa berjalan dengan lancar.
Ada sejumlah tahapan dalam project management, berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu direncanakan dengan matang oleh seorang proyek manajer:
Hal ini akan melalui banyak proses, antara lain: memilih SDM untuk mengerjakan proyek, menentukan team leader, menyusun kontrak untuk semua vendor dan juga pihak lainnya yang berkaitan dengan proyek tersebut, dan yang lainnya.
Selain itu, manajer proyek juga harus memilih tim yang tepat, agar bisa memastikan semua pekerjaan di lapangan dijalankan sesuai rencana. Menjaga komunikasi tetap berjalan lancar dengan stakeholder serta seluruh tim yang terlibat di dalam proyek tersebut.
Jika ternyata proyek tersebut membutuhkan perubahan maupun pembenahan pada segi kinerja atau sistemnya, maka pada umumnya hal tersebut bisa terlihat pada tahap ini. Pengawasan merupakan salah satu poin penting yang tak bisa diabaikan, agar seluruh rencana proyek bisa berjalan dengan baik.
Namun dalam tahap ini, proyek belum dapat dikatakan selesai. Proyek masih akan membutuhkan proses selanjutnya, seperti maintenance dan penyelesaian berbagai masalah yang lainnya. Semua proses lanjutan ini juga masih termasuk ruang lingkup kerja project management.